Definisi Galvanis, Keuntungan dan Proses Galvanisasi

2024-04-01

Daftar isi

Tutup

Berbagai material sering dipilih untuk memenuhi kebutuhan sistem perpipaan, salah satunya adalah galvanis. Bisa dibilang, pipa galvanis merupakan pipa yang berbeda dengan pipa umumnya seperti pipa stainless steel dan carbon steel karena pipa galvanis melalui sebuah proses untuk melapisi pipa yang biasa disebut dengan proses galvanisasi. Proses ini lah yang membuat pipa galvanis satu tingkat lebih kuat dibandingkan pipa carbon steel.

Baca Juga: Stainless Steel: Definisi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Lalu, bagaimana proses galvanisasi dilakukan? Apa saja keunggulan dan kekurangan pipa galvanis serta penerapan dan cara merawat pipa galvanis? Simak penjelasan selengkapnya di artikel ini.

Pengertian Galvanis

pipa galvanis

Jika Anda mencari alternatif untuk menghemat biaya penggunaan material stainless steel, pipa galvanis bisa menjadi pilihan yang tepat. Galvanis adalah material yang digunakan untuk melapisi material logam seperti besi, baja murni, dan baja ringan dengan zat logam lain dan zat yang umumnya digunakan yaitu berupa seng (zink).

Baca Juga: Harga Pipa Besi dan Pipa Galvanis 2023

Kandungan seng yang tinggi yaitu sekitar lebih dari 96% menghasilkan lapisan yang baik untuk melindungi pipa dari korosi ataupun karat. Dengan adanya lapisan galvanis juga dapat meningkatkan kualitas, daya tahan, dan keandalan pipa. Sementara, jika tidak ada lapisan galvanis, pipa logam yang digunakan akan mudah berpotensi timbulnya korosi lebih cepat.

Baca Juga: Pengertian Welding hingga Teknik yang Digunakan

Metode pelapisan ini ditemukan oleh Luigi Galvani yaitu seorang ilmuan yang berasal dari Bologna yang juga menjadi asal usul penamaan metode ini dan proses pembuatannya disebut dengan proses galvanisasi.

Proses Galvanisasi Pada Besi

Proses galvanisasi dimulai dengan membersihkan permukaan besi dari adanya kotoran, karat, dan minyak yang mungkin menempel. Kemudian, permukaan besi dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung seng. Seng memiliki kemampuan untuk melindungi besi dari korosi karena memiliki sifat yang lebih reaktif daripada besi sehingga dapat mencegah besi teroksidasi.

Baca Juga: Slip On Flange: Definisi, Jenis dan Kelebihannya

Dalam proses galvanisasi sendiri terdapat 2 metode yang umum dilakukan yaitu hot-dip galvanizing dan electro-galvanizing. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:

Hot-Dip Galvanizing (HDG)

proses hot dip galvanizing

Mula-mula, material logam yang akan digalvanisasi terlebih dahulu dibersihkan untuk menghilangkan kotoran, minyak, atau kontaminan lain yang mungkin ada di permukaan. Selanjutnya, proses galvanisasi dimulai. Proses ini melalui tahapan yang cukup sederhana yaitu mencelupkan besi ke dalam cairan seng yang sudah dipanaskan hingga mencapai suhu sekitar 450-480°C yang menghasilkan lapisan seng yang lebih tebal dan lebih kuat daripada proses galvanisasi lain. Kemudian, material logam dibiarkan hinggai mencapai suhu yang sama dengan seng.

Baca Juga: Spiral Wound Gasket: Komponen, Kelebihan dan Harga Terbaru

Setelah material melalui proses galvanisasi, masuk ke proses quenching atau pendinginan dengan cara dikeluarkan dari tempatnya dan dibiarkan dingin. Lapisan seng yang mengeras akan membentuk ikatan dengan permukaan material logam.

Langkah terakhir adalah memeriksa produk galvanis dari adanya kecacatan yang dilakukan secara visual atau dengan menggunakan teknik pengujian non-destruktif seperti pemeriksaan partikel magnetik atau pengujian ultrasonik. Karena lapisan yang dihasilkan memberikan perlindungan korosi yang sangat baik, membuat hot-dip galvanization menjadi pilihan untuk berbagai aplikasi seperti konstruksi, otomotif, dan infrastruktur.

Electro Galvanized

Sesuai namanya, proses electro galvanized memanfaatkan arus listrik dan senyawa kimia tertentu yang ada pada larutan elektrolit untuk memindahkan zat ion seng ke material logam. Mulanya, dilakukan pengurangan ion-ion seng bermuatan positif menjadi logam seng. Kemudian, logam seng akan diendapkan pada material bermuatan positif.

Baca Juga: Reducer: Definisi, Fungsi dan Perbedaan Eccentric dan Concentric

Tahapan awal proses electro galvanized tidak jauh beda dengan proses hot-dip galvanizing yaitu mempersiapkan logam yang akan dilapisi dengan cara dibersihkan. Lalu masuk ke proses pengasaman atau yang biasa disebut pickling menggunakan asam sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCL). Proses ini berguna untuk menghilangkan karat dari permukaan benda yang akan dilapisi.

Baca Juga: Definisi Strainer, Jenis Serta Fungsinya dalam Perpipaan

Masuk ke proses electroplating, yaitu proses pelapisan material logam dengan seng (Zn) dengan menggunakan arus listrik sambil dicelupkan dengan cairan elektrolit tertentu. Setelah selesai, material yang telah dilapisi dengan seng (Zn) melalui proses rinsing atau pembilasan. Gunanya untuk membersihkan sisa larutan elektrolit.

Keunggulan dan Kelemahan Galvanis

Sebelum melakukan proses galvanis terhadap komponen material logam yang diinginkan, Anda perlu mempertimbangkan keunggulan dan kelemahan dari metode ini. ACS telah merangkum kedua poin tersebut yang bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan. Di antaranya:

Keunggulan

  1. Kuat. Material yang telah melalui proses galvanis umumnya dapat menahan suhu antara -40°C hingga 200°C tergantung pada aplikasinya.
  2. Tahan lama dan tahan korosi. Karena terbuat dari besi ditambah cairan seng yang melapisinya, membuat material galvanis lebih tahan korosi maupun karat.
  3. Perawatan yang minim. Ketahanan material galvanis yang relatif lama tentu sangat menguntungkan bagi proses kerja industri atau mesin yang memiliki struktur yang kompleks karena bisa menghemat biaya perawatan.

Kelemahan

  1. Kurang ramah lingkungan. Dapat menyebabkan penyakit berbahaya jika masuk ke air yang dikonsumsi oleh makhluk hidup karena kandungan kimia yang ada dalam bahan pelapis pipa.
  2. Rentan terkelupas. Jika terlalu sering menahan suhu yang melebihi batas toleransi yang ditentukan, komponen dapat mengalami pengelupasan lapisan galvanis atau bahkan pecah.
  3. Menghantarkan listrik. Pipa galvanis dapat menghantarkan listrik yang mungkin dapat memicu bahaya. Jadi, disarankan untuk berada jauh dari kabel listrik pada saat memasang pipa galvanis.
  4. Lebih cepat panas. Pipa galvanis memiliki sifat termal yang berbeda dari pipa lainnya, di mana lapisan seng dapat menyebabkan pipa menjadi lebih cepat panas daripada pipa yang terbuat dari material lain. Hal ini dapat menjadi masalah dalam aplikasi di mana suhu panas dapat mempengaruhi kinerja atau keamanan sistem. 

Penerapan Galvanis

Metode galvanisasi dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam industri manufaktur dan konstruksi. Beberapa contoh penerapan galvanisasi di antaranya adalah:

  1. Konstruksi baja: Besi galvanis digunakan secara luas dalam konstruksi besi atau baja karena dapat memberikan ketahanan korosi yang lebih baik, mengurangi biaya perawatan, dan meningkatkan umur pakai struktur baja.
  2. Pipa baja: Pipa galvanis sering digunakan untuk aplikasi pipa air, gas, dan produk kimia, karena dapat melindungi pipa dari korosi.
  3. Suku cadang otomotif: Baja galvanis banyak digunakan dalam suku cadang otomotif, seperti knalpot, dan rangka mobil.
  4. Peralatan outdoor: Baja galvanis juga digunakan dalam pembuatan peralatan outdoor seperti pagar, lampu taman, dan tiang bendera, karena dapat tahan terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim seperti suhu tinggi atau kelembaban tinggi.
  5. Perlengkapan listrik: Baja galvanis digunakan dalam perlengkapan listrik seperti kotak listrik, kabel, dan kawat, karena dapat memberikan perlindungan terhadap korosi dan mempertahankan kualitas listrik yang baik.

Baca Juga: Definisi Valve, Jenis, Fungsi dan Cara Pengoperasian

Perawatan Galvanis

Galvanisasi memberikan perlindungan yang baik terhadap korosi pada material logam, namun perawatan yang baik tetap diperlukan untuk mempertahankan kualitas dan masa pakainya. Beberapa cara perawatan galvanis meliputi:

  1. Pembersihan secara teratur dapat membantu menghilangkan kotoran atau debu yang menempel. Hindari penggunaan bahan kimia yang keras atau mengikis karena dapat merusak pelapisan galvanis.
  2. Hindari goresan pada permukaan galvanis karena dapat merusak lapisan sehingga memungkinkan terjadinya korosi dini. Hindari penggunaan benda tajam atau abrasif yang dapat merusak.
  3. Hindari kontak dengan bahan kimia berbahaya seperti asam atau bahan kimia korosif lainnya.
  4. Hindari gesekan antara dua permukaan galvanis karena jika dua permukaan galvanis saling bersentuhan dan digesek, maka dapat menyebabkan abrasi atau keausan pada pelapisan galvanis.

Dalam semua aplikasi yang sudah disebutkan, galvanisasi dapat memberikan perlindungan terhadap korosi dan meningkatkan umur pakai produk. Namun, perlu diingat bahwa keuntungan dan kelemahan dari galvanisasi harus sangat dipertimbangkan dalam memilih metode pelapisan yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Daftar Harga Valve Pipa Terbaru 2023

Dalam memilih produk perpipaan yang berkualitas, Alvindo Catur Sentosa adalah pilihan yang tepat. Dengan menyediakan berbagai macam produk seperti valve, flange, spiral wound gasket, fitting, dan pipa, Alvindo Catur Sentosa siap memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan industri Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan dapatkan penawaran terbaik untuk produk perpipaan berkualitas tinggi dan terpercaya.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
24
.
01
.
25

Tantangan Korosi di Industri Petrokimia

Lined valve menjadi salah satu strategi efektif dalam mencegah korosi di fasilitas petrokimia karena lapisan pelindungnya, seperti PTFE atau PFA, mampu menghadapi cairan dan gas agresif yang biasa ditemukan dalam fasilitas petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
23
.
01
.
25

Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Perpipaan di Industri Petrokimia

Penggunaan komponen dan material berkualitas tinggi dapat menjadi kunci untuk mengatasi kondisi operasional yang ekstrem, seperti yang ada di fasilitas industri petrokimia. Dengan begitu, risiko seperti kebocoran atau kegagalan sistem dapat diminimalisir.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
16
.
01
.
25

Memahami Proses Distilasi dalam Industri Petrokimia dan Peran Sistem Perpipaan di Dalamnya

Proses distilasi di industri petrokimia sangat bergantung pada kolom distilasi untuk memisahkan bahan baku kompleks, menjadi produk murni dengan prinsip pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan komponen berdasarkan perbedaan titik didih. Berbagai komponen seperti reboiler, kondensor, dan sistem perpipaan mendukung kelancaran proses ini dan umumnya kolom distilasi industri petrokimia memerlukan penanganan lebih daripada proses pengolahan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Meningkatkan Keandalan Transportasi Fluida di Industri Petrokimia dengan Komponen Perpipaan Berkualitas Tinggi

Pemilihan komponen perpipaan yang tepat sangatlah krusial. Komponen-komponen seperti valve dan fitting pipa harus memenuhi standar ketahanan yang tinggi agar dapat bertahan dalam kondisi ekstrem yang umum terjadi di industri petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Pipa dan Valve di Industri Petrokimia

Informasi terkait jenis-jenis pipa dan valve yang kompatibel untuk digunakan di industri petrokimia. Jenis dan material pipa yang digunakan dalam industri petrokimia harus memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap berbagai kondisi ekstrem, seperti suhu tinggi, tekanan besar, serta bahan kimia korosif yang digunakan dalam proses produksi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
05
.
01
.
25

Peran Otomatisasi dan SCADA dalam Meningkatkan Keandalan Sistem Perpipaan

Penerapan otomatisasi dalam sistem perpipaan memberikan banyak keuntungan, mulai dari pengaturan aliran yang lebih presisi hingga pengendalian suhu dan tekanan yang stabil.