Memahami Flow Rate: Definisi dan Cara Menghitung Lengkap dengan Tabel

2024-09-29

Daftar isi

Tutup

Ketika membahas terkait sistem perpipaan, kita bisa membayangkan jaringan kompleks pipa yang membawa air, gas, atau cairan lainnya dari satu titik ke titik lainnya dengan kecepatan yang berbeda-beda. Aliran fluida dalam sistem perpipaan merupakan jantung dari berbagai proses, dari distribusi air hingga pengolahan bahan kimia. Jika sebelumnya kita sudah membahas tentang flow meter, ada baiknya kita juga memahami flow rate, yang mengukur jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam pipa dalam satu satuan waktu.

Flow rate memainkan peran penting dalam berbagai aspek operasional sistem perpipaan. Dengan memahami flow rate, kita dapat mengoptimalkan distribusi aliran fluida, memastikan proses produksi berjalan dengan efisien, memungkinkan deteksi kebocoran dan perbaikan yang cepat. Mari kita pelajari lebih jauh informasi seputar flow rate.

Apa Itu Flow Rate?

Flow rate menjadi parameter penting dalam berbagai aplikasi sistem perpipaan, seperti dalam industri kimia, rekayasa lingkungan, dan pemrosesan fluida. Flow rate (laju aliran) adalah jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam suatu sistem dalam satu unit waktu. 

Flow rate sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang seberapa cepat atau lambat fluida bergerak dalam suatu pipa atau saluran, serta membantu dalam menentukan performa dan kapasitas sistem. Luas penampang pipa memainkan peran penting dalam menentukan flow rate. Secara umum, semakin besar luas penampang pipa, semakin besar pula flow rate yang dapat dilewatinya.

Pentingnya Flow Rate dalam Sistem Perpipaan

Flow rate, atau laju aliran, mengacu pada jumlah volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan dalam satu satuan waktu. Sebagai sebuah parameter, flow rate memainkan peran penting dalam hal:

  • Membantu evaluasi kinerja sistem perpipaan, mengidentifikasi potensi masalah, dan meningkatkan efisiensi operasional.
  • Dalam fase perencanaan (desain), pemahaman yang tepat tentang flow rate membantu dalam menentukan ukuran pipa yang sesuai, memastikan distribusi fluida yang optimal.
  • Flow rate juga digunakan dalam kontrol proses untuk memastikan produksi atau distribusi yang tepat, meminimalkan risiko kegagalan sistem.

Unit Satuan Flow Rate

Flow rate dapat diukur dengan berbagai unit tergantung pada sistem pengukuran yang digunakan dan sifat fluida yang diukur. Pemilihan unit yang tepat tergantung pada konteks aplikasi dan preferensi pengguna. Dalam praktiknya, konversi antara unit-unit ini mungkin diperlukan tergantung pada kebutuhan spesifik. Berikut adalah beberapa unit umum yang digunakan untuk mengukur flow rate:

  1. Meter Kubik per Jam (m³/h)
  2. Liter per Menit (L/min)
  3. Galon per Menit (GPM)
  4. Kaki Kubik per Menit (ft³/min)
  5. Meter Kubik per Detik (m³/s)
  6. Barrel per Hari (BPD)
  7. Kilogram per Detik (kg/s)

Cara Menghitung Flow Rate

Menghitung flow rate melibatkan perbandingan antara volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan dengan waktu yang diperlukan untuk melewatinya. Sebelum menghitung flow rate, kita bisa menentukan poin-poin berikut: 

  1. Tentukan volume fluida yang melewati suatu titik dalam sistem perpipaan. Volume ini dapat diukur dalam liter, meter kubik, galon, atau unit volume lainnya tergantung pada preferensi atau kebutuhan aplikasi.
  2. Tentukan waktu yang diperlukan untuk volume fluida tersebut melewati titik tersebut. Waktu ini dapat diukur dalam detik, menit, jam, atau unit waktu lainnya.
  3. Bagi volume fluida yang diukur dengan waktu yang diperlukan untuk melewatinya untuk mendapatkan nilai flow rate. Pastikan untuk menggunakan unit yang sesuai agar perhitungan menjadi konsisten.

Misalkan Anda ingin menghitung flow rate air yang mengalir melalui pipa dalam satu menit. Anda telah mengukur volume air yang dilewatkan dalam satu menit adalah 100 liter.

Volume = 100 liter

Waktu = 1 menit = 60 detik

Maka, flow rate dapat dihitung menggunakan persamaan 100 liter : 60 detik = 1.67 liter/detik.

Jadi, flow rate air dalam pipa adalah 1.67 liter per detik.

Tetapi, jika anda ingin menghitung flow rate berdasarkan luas permukaan, misalkan Anda memiliki pipa dengan penampang melintang berbentuk lingkaran dan luas penampang 𝐴 = 0.05m², kecepatan aliran fluida 𝑣 = 2m/s, untuk menghitung flow rate-nya, Anda dapat menggunakan cara berikut:

Flow Rate (Q) = Luas Penampang Pipa (A) × Kecepatan Aliran (v)

Flow Rate (Q) = 0.05m² × 2m/s

Flow Rate (Q)= 0.05m 

Flow Rate (Q)= 0.1m³

Jadi, flow rate adalah 0.1m³

Tabel Flow Rate

Untuk menentukan ukuran pipa dan flow meter-nya, berikut tabel flow rate yang bisa menjadi acuan bagi Anda.

Flow Rate m³/h
Size DN Luas Velocity
0.1 0.5 1 1.5 2 4 6 8 10
0.32 8 0.00 0.018 0.09 0.181 0.271 0.362 0.723 1.085 1.447 1.809
0.4 10 0.00 0.028 0.141 0.283 0.424 0.565 1.13 1.696 2.261 2.826
0.6 15 0.00 0.064 0.318 0.636 0.954 1.272 2.543 3.815 5.087 6.35
2.5 20 0.00 0.113 0.565 1.13 1.696 2.261 4.522 6.782 9.043 11.3
3 25 0.00 0.177 0.883 1.766 2.649 3.533 7.065 10.598 14.13 17.66
1.6 40 0.00 0.452 2.261 4.522 6.782 9.043 18.08 27.13 36.173 45.21
2 50 0.00 0.707 3.533 7.065 10.598 14.13 28.26 42.39 56.52 70.65
3.2 80 0.01 1.8 9.04 18.08 27.13 36.17 72.34 108.51 144.69 180.86
4 100 0.01 2.82 14.13 28.26 42.39 56.52 113.04 169.56 226.08 282.6
6 150 0.02 6.35 31.79 63.58 95.37 127.17 254.34 381.51 508.68 635.85
8 200 0.03 11.3 56.52 113 169.56 226.08 452.16 678.24 904.32 1130.4
10 250 0.05 17.7 88.3 176.6 264.9 353.25 706.5 1059.8 1413 1766.3
16 300 0.07 25.4 127.2 254.3 381.5 508.68 1017.36 1526 2034.7 2543.4
24 700 0.38 138.5 692.4 1384.7 2077.1 2769.48 5538.96 8308.4 11077.9 13847.4
32 800 0.50 180.9 904.3 1808.6 2713 3617.3 7234.6 10851.8 14469.1 18086.4
36 900 0.64 228.9 1144.5 2289.1 3433.6 4578.1 9156.2 13734.4 18312.5 22890.6
40 1000 0.79 282.6 1413 2826 4239 5652 11304 16956 22608 28260
48 1200 1.13 406.9 2034.7 4069.4 6104.2 8138.9 16277.8 24416.6 32555.5 40694.4
60 1500 1.77 635.9 3179.3 6358.5 9537.8 12717 25434 38151 50868 63585
72 1800 2.54 915.6 4578.1 9156.2 13734.4 18312.5 36625 54937.4 73249.9 91562.4
80 2000 3.14 1130.4 5652 11304 16956 22608 45216 67824 90432 113040

Secara umum, penggunaan flow rate melintasi berbagai sektor industri, memberikan kontribusi yang penting dalam pemantauan, pengendalian proses, dan mengoptimalkan proses operasional.

Penerapan Flow Rate di Berbagai Aplikasi

Seperti yang tadi sudah disinggung, flow rate merupakan parameter krusial yang diterapkan dalam berbagai industri untuk berbagai tujuan. Di industri kimia dan petrokimia, flow rate digunakan untuk mengukur aliran bahan kimia dan bahan baku dalam proses produksi dan reaksi kimia, serta untuk mengendalikan distribusi dan konsentrasi bahan dalam proses tersebut. Sedangkan industri minyak dan gas, flow rate sangat penting untuk mengukur dan mengontrol aliran minyak, gas, dan cairan lainnya dalam sistem perpipaan, serta untuk memantau produksi dan distribusi di lapangan. 

Di bidang rekayasa lingkungan, flow rate digunakan dalam pengolahan air dan limbah untuk memantau aliran fluida, menentukan kinerja sistem pengolahan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar lingkungan. Sementara itu, pada industri makanan dan minuman, flow rate digunakan untuk mengukur aliran bahan baku dan produk jadi dalam proses produksi, memastikan konsistensi dan kualitas produk akhir.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?