Proyek Peningkatan Ekonomi
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sudah menetapkan ekspansi layanan gas bumi dengan mendirikan infrastruktur handal, hal ini untuk mendorong kinerja bisnis dan pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Sekretaris Industri PGN, mengatakan beroperasinya beberapa infrastruktur pipa gas bumi hendak meperluas layanan gas bumi, ini upaya buat menolong pemulihan ekonomi nasional serta jadi penopang penguatan bisnis perseroan. PGN optimis kinerja bisnisnya di tahun 2021 hendak terus membaik. Tidak hanya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang diperkirakan berjalan lebih kilat.
Sebagian proyek infrastruktur yang bakal jadi mendesak perkembangan bisnis PGN antara lain merupakan pembangunan pipa minyak ke Blok Rokan di Riau. Dengan panjang kurang lebih 367 Kilometer, pipa ini berpotensi mengangkat minyak kurang lebih 200 ribu-265 ribu barel per hari(bph) serta ditargetkan hendak komersial pada akhir 2021.
Pipa minyak rokan ialah salah satu proyek tenaga terbanyak yang mencetak efisiensi anggaran sebesar Rp 2, 1 triliun. Perihal ini selaras dengan keadaan pandemi yang menuntut tingkatan efisiensi besar dalam penerapan aktivitas investasi serta pembedahan.
Kedatangan jaringan Pipa Minyak Rokan pula hendak menguatkan portofolio serta tingkatkan pemasukan transportasi migas Perseroan, tingkatkan lifting dari Blok Rokan, dan mendesak tingkatan efisiensi bayaran penerapan proyek strategis nasional.
Proyek infrastruktur transmisi lain yang berpotensi jadi tulang punggung baru dalam pemanfaatan gas bumi merupakan selesainya pembangunan pipa gas transmisi Gresik-Semarang oleh PT Pertagas. Ruas ini ditargetkan bisa merealisasikan kepastian penyaluran pasokan gas bumi di Jawa Tengah.
Jaringan pipa transmisi ini sejauh 267 Kilometer dengan kapasitas pengaliran gas optimal dekat 400 MMSCFD.
PGN melalui afiliasi Saka Energy Muriah Ltd.(SEML) menyalurkan gas dari Lapangan Kepodang buat Pembangkit Listrik Tambak Lorok Jawa Tengah dengan kemampuan pengaliran gas sebesar 10-15 BBTUD.
Penyaluran gas dari Lapangan Kepodang ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok memakai infrastruktur Pipa Tranmisi Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) dengan panjang± 201 Kilometer.
Setelah itu interkoneksi Pipa SSWJ serta Pipa WJA yang hendak melayani RU Balongan serta beberapa industri besar semacam Krakatau Steel, Pupuk Kujang dan Bekasi Power. Integrasi infrastruktur ini hendak bisa mendesak efisiensi bayaran investasi serta pembedahan, dan memperluas penyaluran gas ke wilayah-wilayah baru di Jawa bagian barat.
Baca Juga: Sistem Perpipaan Pada Oil dan Gas
Proyek Interkoneksi Pipa Gresik-Semarang
Tidak cuma interkoneksi Pipa SSWJ-WJA, dikala ini PGN tengah menuntaskan proyek interkoneksi Pipa Gresik-Semarang (Gresem) dengan Pipa Kalimantan Jawa Gas (Kalija). Interkoneksi ini hendak berguna buat menjangkau pengguna gas bumi zona komersial industri lebih luas lagi, sehinga pengembangan niaga gas bumi dengan bermacam moda baik pipa, CNG serta LNG bisa memudahkan akses gas bumi di daerah Jateng.
PGN terus mengambil inisiatif buat memaksimalkan pasar- pasar eksisting ataupun pasar yang baru dengan sokongan infrastruktur. PGN mengedepankan pengelolaan infrastruktur gas bumi secara terintegrasi dari hulu sampai hilir di segala segmen pengguna akhir ialah rumah tangga, pelanggan kecil, transporasi( SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri serta pembangkit listrik.
Baca Juga : Pahami Cara Baca Kode Standard ASME
PGN sudah mendirikan dan mengoperasikan lebih dari 90% infrastruktur gas bumi di Indonesia. Dengan kekuatan itu PGN hendak lebih kasar buat menjangkau pelanggan-pelanggan baru guna tingkatkan volume penjualan gas perseroan. Sasaran kami sampai tahun 2026, penjualan gas bumi PGN naik 10-15%.
Perluasan bisnis yang lain ialah proyek gasifikasi kilang Pertamina guna optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang Pertamina supaya bisa tingkatkan nilai keekonomian Pertamina serta menggapai efisiensi tenaga kilang Pertamina. Total volume penyaluran potensial dekat 90 BBTUD ataupun setara dengan 16, 4 ribu BOEPD. Terdiri dari 5 posisi kilang, ialah program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, serta GRR Tuban.
Pada proyek gasifikasi RDMP Cilacap, PGN tengah mempersiapkan pembangunan LNG regasifikasi small land based di RU IV Cilacap serta ditargetkan beroperasi pada semester II 2022. Tidak hanya itu, infrastruktur Pipa Gas Senipah– Balikpapan dibentuk buat penuhi kebutuhan Kilang Balikpapan dalam jangka panjang.
Sebaliknya dalam rangka menolong pemerintah dalam kenaikan pemanfaatan gas bumi di zona pembangkit yang hendak tingkatkan efisiensi penciptaan listrik, PGN tengah melakukan proyek regasifikasi LNG buat 52 pembangkit listrik PLN dengan ditaksir kapasitas pembangkit sebesar ±1, 8 GW. Untuk pemerataan akses gas bumi, pembangunan jargas rumah tangga dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di 21 kota / kabupaten.
Buat memperluas pemanfaatan LNG, PGN hendak membangun infrastruktur LNG buat smelter dalam negeri. Langkah ini jadi wujud sokongan PGN terhadap hilirisasi tenaga lewat pemanfaatan tenaga gas bumi yang efektif, ramah area serta menolong kurangi mengkonsumsi tenaga impor.