Rotary Valve: Definisi, Cara Kerja, dan Pengaplikasian

2024-05-15

Daftar isi

Tutup

Dalam dunia industri manufaktur dan pengolahan, bahan granular atau bubuk kering juga sering digunakan dan dialirkan melalui sistem perpipaan. Sehingga, penanganan secara efisien sangat penting untuk kelancaran operasional. Namun, di tengah satu tahap pemrosesan ke tahap berikutnya, ada tantangan umum yang sering muncul sehingga pengendalian aliran material secara tepat. Salah satu solusinya bisa dengan mengaplikasikan rotary valve.

Perangkat mekanis rotary valve ini membantu efisiensi dalam bidang penanganan material, menawarkan cara yang tepat dan andal untuk mengendalikan aliran material granular atau bubuk kering. Bagaimana cara kerjanya, dan apa yang membedakannya dari valve yang lain?

Apa Itu Rotary Valve?

Rotary valve adalah perangkat pengatur aliran yang digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol aliran material cairan atau gas dalam sistem pemrosesan. Rotary valve juga disebut sebagai airlock atau pengunci udara karena rotary valve sering digunakan dalam sistem pengangkutan pneumatik untuk menjaga segel kedap udara sekaligus membiarkan material melewatinya. Rotary valve juga sering disebut sebagai rotary feeder, dalam aplikasi yang utamanya berfungsi untuk mengukur dan memasukkan material ke dalam suatu sistem. 

Rotary valve memberikan segel kedap udara selama pengoperasian bila diperlukan. Kualitas/ketahanan kedap udara akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti desain valve, kualitas segel, dan sifat bahan yang ditangani. Valve ini dirancang untuk kebutuhan kedap udara tertentu pada suatu aplikasi, bukan untuk menahan perbedaan terhadap tekanan tinggi.

Fungsi Utama dari Rotary Valve

Fungsi utama dari rotary valve adalah untuk mengontrol dan mengatur aliran material dry bulk atau gas di antara berbagai bagian sistem pemrosesan, memastikan aliran material yang terkendali dan konsisten ke dalam atau ke luar berbagai tahapan proses, dan mencegah feeder yang berlebihan atau bahkan kurang. 

Rotary valve juga berperan menutup jalur antar area proses, menjaga integritas sistem, dan mencegah kontaminasi dari material yang diangkut. Sebagai airlock, rotary valve juga memungkinkan material untuk melewatinya sambil mempertahankan penghalang kedap udara antara zona tekanan yang berbeda dalam sistem pengangkutan.

Apa Saja Bagian-bagian Rotary Valve?

Rotary valve biasanya terdiri dari beberapa komponen utama. Komponen-komponen ini bekerja sama untuk memfasilitasi aliran material atau gas yang terkontrol melalui rotary valve, berikut adalah komponen utama rotary valve:

Casing atau Housing

Casing atau housing membentuk kulit terluar dari rotary valve, membungkus komponen internal dan memberikan dukungan struktural. Biasanya berbentuk silinder dan dapat dibuat dari bahan seperti stainless steel, cast iron, atau aluminium, tergantung pada aplikasinya.

Rotor

Rotor adalah komponen berputar pusat dari rotaru valve. Dipasang di dalam housing dan berfungsi untuk mengendalikan aliran material atau gas melalui valve. Rotor memiliki baling-baling, atau bilah, yang secara bergantian membuka dan menutup saluran di dalam valve saat berputar.

Port Inlet dan Outlet

Port inlet dan outlet merupakan bukaan pada housing yang memungkinkan material atau gas masuk dan keluar dari valve. Diposisikan secara strategis untuk memfasilitasi aliran material melalui valve dan sering kali dilengkapi dengan flange atau sambungan untuk integrasi yang mulus ke dalam pipa proses.

Mekanisme Penggerak

Mekanisme penggerak menggerakkan putaran rotor di dalam housing, biasanya terdiri dari motor listrik, motor hidrolik, motor pneumatik, atau manual handwheel, tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi. 

Segel (Seal) dan Bantalan (Bearing)

Kedua komponen ini penting dalam membantu menjaga integritas pengoperasian rotary valve. Segel mencegah kebocoran material atau gas antara rotor dan housing, sementara bantalan membantu putaran rotor dalam mengurangi gesekan dan keausan.

Bagaimana Cara Kerja Rotary Valve?

Seperti namanya, rotary valve bergerak dalam mode rotasi atau berputar. Komponen utamanya adalah rotor, yang dilengkapi dengan baling-baling atau bilah yang memanjang secara dari intinya hingga ke dinding bagian dalam.

Rotary valve beroperasi dengan mengontrol aliran bahan atau gas berbentuk butiran atau bubuk kering melalui housing silinder berputar yang dilengkapi dengan baling-baling atau bilah internal. Saat valve berputar, saluran internal secara bergantian membuka dan menutup, mengarahkan material dari satu bagian jaringan aliran ke bagian lainnya. Gerakan siklus ini memastikan aliran material yang berkelanjutan dan teratur, mencegah penyumbatan, dan memastikan kelancaran pengoperasian sistem. Desain rotary valve yang presisi memungkinkan kontrol akurat terhadap laju aliran material, menjadikannya komponen penting dalam berbagai industri seperti pengolahan makanan, farmasi, dan manufaktur bahan kimia.

Keuntungan dan Kelemahan Rotary Valve

Sama seperti jenis valve lainnya, rotary valve juga menawarkan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihannya, rotary valve bisa memfasilitasi kontrol aliran material atau gas yang stabil dan mudah dimoderasi. Mempertahankan isolasi gas/cairan/padatan yang efektif saat mentransfer material, dan sangat baik untuk menangani bahan padat, bubuk, dan padatan bulk secara efisien. Kecepatan putarannya dapat disesuaikan untuk mengontrol laju aliran. Rotary valve juga dikenal karena daya tahannya dan perawatannya yang minimal.

Di sisi lain, rotary valve umumnya dapat menyebabkan penurunan tekanan yang signifikan, sehingga tidak cocok untuk beberapa aplikasi. Sangat cocok untuk bahan kering dan gas, namun kurang umum untuk aplikasi cair. Bahan korosif atau abrasif yang melewatinya juga sangat mempengaruhi kinerja valve dan masa pakainya, karena dapat menyebabkan keausan pada baling-baling rotor yang memerlukan perawatan sering.

Pengaplikasian Rotary Valve

Rotary valve banyak digunakan dalam berbagai industri dan aplikasi di mana kontrol yang tepat dan penanganan yang andal terhadap bahan atau gas berbentuk butiran atau bubuk kering sangat penting. Dalam industri pengolahan makanan, rotary valve biasanya digunakan untuk mengukur dan mengalirkan zat padat seperti biji-bijian, sereal, rempah-rempah, dan bubuk, memastikan laju aliran yang konsisten dan mencegah kontaminasi.

Di sektor farmasi, valve ini memainkan peran penting dalam mengukur dan mentransfer bubuk obat, dan bahan lainnya dengan tingkat akurat dan higienis yang baik. Selain itu, rotary valve banyak digunakan di pabrik pemrosesan kimia untuk mengontrol aliran bubuk, dan butiran yang bersifat abrasif atau korosif, menjaga keamanan peralatan dan integritas proses.

Keserbagunaan rotary valve meluas ke aplikasi karena rotary valve menawarkan hasil yang presisi, andal, dan efisiensi di berbagai sektor industri. seperti di bidang plastik, mineral, pertambangan, dan pertanian, di mana bahan ini memfasilitasi penanganan dan pemindahan berbagai bahan kering secara terkendali. Baik itu mengatur aliran material dalam sistem konveyor pneumatik, takaran bahan dalam pencampuran, atau memasukkan material ke dalam mesin pengemasan. 

Proses manufaktur mulai dari produksi makanan hingga obat-obatan, atau bahan kimia hingga pertambangan, rotary valve muncul sebagai airlock, mengatur aliran bahan yang lancar dengan presisi dan keandalan yang tinggi. Komponen internalnya yang berputar dan konstruksinya yang kokoh memastikan perpindahan zat yang terkendali, menjaga peralatan, mengoptimalkan efisiensi, dan menjaga kualitas produk. Mari ucapkan selamat tinggal terhadap sistem penanganan material yang tidak terkontrol dengan baik, dan kesulitan mempertahankan aliran material yang stabil melalui pipa dan saluran, karena semua bisa diselesaikan dengan mengaplikasikan rotary valve yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Dapatkan informasi tentang komponen-komponen sistem perpipaan maupun komponen industri secara luas hanya di alvindocs.com. Stay tuned terus ya!

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?