Proses Tumbuhnya Pohon Kelapa Sawit Dari Biji Hingga Panen

2024-07-22

Daftar isi

Tutup

Kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah tanaman yang sangat penting dalam industri agrikultur global, terutama dalam produksi minyak sawit. Seperti yang kita tahu, minyak sawit digunakan dalam berbagai produk, mulai dari makanan hingga kosmetik. Hal ini menjadikannya komoditas yang berpengaruh besar di pasar internasional. Namun, sebelum minyak sawit dapat dipanen dan diolah, terdapat proses pertumbuhan pohon kelapa sawit yang panjang, dimulai dari biji kecil hingga menjadi pohon besar yang produktif.

Proses Pertumbuhan Pohon Kelapa Sawit

kebun kelapa sawit

Pohon kelapa sawit tumbuh besar melalui beberapa tahap, dari perkecambahan hingga menjadi tanaman dewasa yang menghasilkan buah. Semua tahapan harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar kelapa sawit yang dipanen berkualitas baik dan bisa diproses menjadi produk turunannya. Berikut adalah rangkaian proses tumbuhnya pohon kelapa sawit:

Perkecambahan

Proses pertumbuhan dimulai dari biji atau benih kelapa sawit. Biji akan ditanam di tanah yang lembab dan hangat. Setelah beberapa minggu, biji akan mulai berkecambah, dan tunas pertama akan muncul dari permukaan tanah.

Pertumbuhan Bibit

Setelah berkecambah, tunas pertama ini akan tumbuh menjadi bibit yang lebih besar. Pada tahap ini, bibit memerlukan perawatan yang cermat seperti penyiraman yang cukup dan pemupukan untuk memastikan pertumbuhan yang sehat.

Penanaman di Kebun Sawit

Bibit yang telah tumbuh cukup besar akan dipindahkan ke kebun sawit dan ditanam di lokasi yang telah disiapkan. Melansir website Smart, penanaman dilakukan tepat sebelum dimulainya musim hujan di Indonesia. Jadi, tanaman memiliki waktu untuk membuat sistem akar sebelum musim kemarau tiba.

Proses penanaman tersebut biasanya dilakukan dengan jarak tertentu antara satu bibit dengan bibit lainnya, sesuai dengan pola tanam yang telah direncanakan.

Pertumbuhan Pohon Muda

Setelah ditanam di kebun sawit, bibit akan terus tumbuh menjadi pohon muda. Pada tahap ini, perawatan seperti pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit akan terus dilakukan untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.

Pembentukan Tandan

Pohon kelapa sawit akan mulai menghasilkan tandan buah pada usia sekitar 3-4 tahun. Proses ini ditandai dengan munculnya tandan-tandan buah yang terdiri dari berbagai buah sawit yang masih muda.

Pemanenan

Tandan buah sawit akan dipanen secara berkala setelah mencapai kematangan. Pemanenan dilakukan dengan memotong tandan buah menggunakan pisau panen khusus. Buah yang telah dipanen kemudian diproses untuk diambil minyaknya. Untuk mengetahui proses panen kelapa sawit, bisa Anda cek info selengkapnya di sini.

Setelah pemanenan, pohon kelapa sawit akan terus menghasilkan tandan buah baru secara berkala, dan proses pertumbuhan dan produksi akan berlanjut selama bertahun-tahun, tergantung pada kondisi pertumbuhan, perawatan, dan manajemen kebun sawit yang baik.

Berapa Berat Kelapa Sawit Saat Dipanen?

Buah kelapa sawit tumbuh dalam bentuk tandan yang padat, dengan setiap tandan memiliki berat antara 10 hingga 25 kilogram. Dalam setiap tandan ini, terdapat banyak buah sawit kecil. Ketika buah sawit sudah matang, umumnya akan berubah warna menjadi oranye kemerahan yang cerah. Warna tersebut menandakan bahwa buah sudah siap untuk dipanen. Warna oranye kemerahan berasal dari tingginya konsentrasi beta karoten, yaitu pigmen alami yang juga bisa ditemukan pada wortel, ubi jalar, dan labu. Beta karoten inilah yang memberikan warna khas pada buah-buahan tersebut.

Baca Juga : Pengolahan Cangkang Sawit dengan Potensi yang Menjanjikan

Berapa Produksi Sawit Per Pohonnya?

Pohon kelapa sawit yang sehat dan produktif dapat menghasilkan antara 12 hingga 14 tandan buah setiap tahunnya. Sementara itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas, berat setiap tandan bervariasi antara 10 hingga 25 kilogram. Oleh karena itu, dalam setahun, satu pohon kelapa sawit bisa menghasilkan total berat buah sawit antara 100 hingga 750 kilogram.

Akan tetapi, jumlah produksi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kualitas bibit, jenis tanah, iklim, serta perawatan dan pemeliharaan yang dilakukan di kebun sawit. Manajemen yang baik, termasuk pemupukan yang tepat, pengendalian hama, dan penyiraman yang cukup, juga sangat penting untuk mencapai produksi yang optimal. Dengan perawatan yang baik, pohon kelapa sawit dapat mencapai potensi produksi maksimumnya dan memberikan hasil yang lebih tinggi.

Untuk memastikan pohon kelapa sawit menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) yang berkualitas, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Pemilihan Bibit Unggul
    Pilih bibit yang berasal dari varietas unggul yang telah teruji menghasilkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Setelah pembibitan dilakukan, beri perawatan yang tepat selama masa persemaian untuk memastikan bibit tumbuh sehat dan kuat.
  • Penyiapan Lahan
    Lakukan pengolahan tanah dengan baik sebelum penanaman, termasuk pemberian pupuk dasar dan pengaturan drainase yang baik. Tanam pohon dengan jarak yang sesuai untuk memastikan setiap pohon mendapatkan cukup ruang, cahaya, dan nutrisi. 
  • Pemupukan
    Berikan pupuk secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman. Gunakan kombinasi pupuk organik dan anorganik untuk hasil yang optimal. Analisa tanah secara berkala untuk mengetahui kebutuhan spesifik nutrisi tanaman dan menyesuaikan pemupukan.
  • Pengelolaan Air
    Pastikan tanaman mendapatkan cukup air, terutama selama musim kemarau. Sistem irigasi yang baik akan sangat membantu dalam hal ini serta pastikan sistem drainase berjalan dengan baik untuk mencegah genangan air yang dapat merusak akar tanaman.
  • Pengendalian Hama dan Penyakit
    Pantau secara rutin potensi munculnya hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman. Gunakan metode pengendalian hama dan penyakit terpadu, termasuk penggunaan pestisida secara bijak dan penerapan teknik pengendalian biologis.
  • Pemangkasan
    Pangkas daun-daun yang sudah tua atau mati untuk meningkatkan sirkulasi udara dan sinar matahari serta buang tandan buah yang tidak produktif atau terserang penyakit untuk meningkatkan kualitas tandan yang lain.
  • Panen Tepat Waktu
    Panen buah sawit pada saat mencapai tingkat kematangan optimal untuk mendapatkan kualitas TBS yang baik dengan menggunakan alat dan teknik pemanenan yang tepat untuk menghindari kerusakan pada buah dan pohon. Buah yang sudah dipanen juga perlu ditangani dengan hati-hati setelah demi mencegah kerusakan dan menjaga kualitas buah.

Demikian informasi tentang perjalanan panjang proses pertumbuhan kelapa sawit mulai dari perkecambahan biji, proses pertumbuhan bibit, hingga akhirnya mencapai tahap produksi tandan buah sawit yang siap dipanen. Dengan memahami tahapan-tahapan tersebut, kita bisa dengan lebih mudah menerapkan upaya dalam budidaya kelapa sawit, serta pentingnya praktik agrikultur yang berkelanjutan untuk memastikan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan petani.

Tunggu informasi seputar industri kelapa sawit dan sektor lainnya hanya di website alvindocs.com!

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
01
.
25

Meningkatkan Efisiensi Sistem Perpipaan dalam Produksi Petrokimia

Sistem perpipaan yang efisien adalah investasi strategis yang berdampak langsung pada produktivitas dan keberlanjutan operasi. Dengan memilih material yang tepat, merancang sistem yang efisien, dan memanfaatkan teknologi terbaru, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja sekaligus mengurangi risiko dan dampak lingkungan. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
24
.
01
.
25

Tantangan Korosi di Industri Petrokimia

Lined valve menjadi salah satu strategi efektif dalam mencegah korosi di fasilitas petrokimia karena lapisan pelindungnya, seperti PTFE atau PFA, mampu menghadapi cairan dan gas agresif yang biasa ditemukan dalam fasilitas petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
23
.
01
.
25

Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Perpipaan di Industri Petrokimia

Penggunaan komponen dan material berkualitas tinggi dapat menjadi kunci untuk mengatasi kondisi operasional yang ekstrem, seperti yang ada di fasilitas industri petrokimia. Dengan begitu, risiko seperti kebocoran atau kegagalan sistem dapat diminimalisir.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
16
.
01
.
25

Memahami Proses Distilasi dalam Industri Petrokimia dan Peran Sistem Perpipaan di Dalamnya

Proses distilasi di industri petrokimia sangat bergantung pada kolom distilasi untuk memisahkan bahan baku kompleks, menjadi produk murni dengan prinsip pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan komponen berdasarkan perbedaan titik didih. Berbagai komponen seperti reboiler, kondensor, dan sistem perpipaan mendukung kelancaran proses ini dan umumnya kolom distilasi industri petrokimia memerlukan penanganan lebih daripada proses pengolahan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Meningkatkan Keandalan Transportasi Fluida di Industri Petrokimia dengan Komponen Perpipaan Berkualitas Tinggi

Pemilihan komponen perpipaan yang tepat sangatlah krusial. Komponen-komponen seperti valve dan fitting pipa harus memenuhi standar ketahanan yang tinggi agar dapat bertahan dalam kondisi ekstrem yang umum terjadi di industri petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Pipa dan Valve di Industri Petrokimia

Informasi terkait jenis-jenis pipa dan valve yang kompatibel untuk digunakan di industri petrokimia. Jenis dan material pipa yang digunakan dalam industri petrokimia harus memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap berbagai kondisi ekstrem, seperti suhu tinggi, tekanan besar, serta bahan kimia korosif yang digunakan dalam proses produksi.