Pressure Transmitter dan Perannya dalam Keamanan dan Efisiensi Proses Industri

2024-06-01

Daftar isi

Tutup

Dunia industri dan aplikasi teknik secara luas memerlukan adanya pengukuran terhadap tekanan fluida. Masing-masing jenis fluida bisa bereaksi berbeda saat mengalir. Jadi, jika tekanan dalam sistem ini tidak dipantau dan diatur dengan baik, bisa terjadi kebocoran, kerusakan peralatan, atau bahkan kecelakaan serius. Oleh karena itu, perangkat yang dapat mengukur tekanan dengan akurat sangat dibutuhkan, salah satunya yaitu pressure transmitter.

Apa itu Pressure Transmitter?

Pressure transmitter adalah alat yang mengukur tekanan suatu cairan atau gas dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang bisa dibaca dan dianalisis. Sinyal tersebut kemudian dapat diteruskan ke sistem kontrol atau alat pengukur lainnya untuk pemantauan dan pengaturan lebih lanjut. Pressure transmitter biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi industri, seperti pengolahan minyak dan gas, industri kimia, pengolahan air, dan manufaktur.

pressure transmitter

Dengan perangkat ini, operator dapat memantau dan mengontrol tekanan dalam sistem secara real-time, memastikan bahwa sistem beroperasi dengan aman dan efisien. Selain mengukur tekanan, pressure transmitter seringkali dilengkapi dengan modul elektronik tambahan yang dapat memproses, mengkondisikan, dan mengalihkan sinyal. Memungkinkan transmitter untuk mengirimkan sinyal yang lebih stabil dan akurat ke sistem kontrol.

Di sisi lain, fungsi dari pressure transmitter tidak sebatas itu. Pada aplikasi industri, pressure transmitter juga dapat digunakan untuk mengukur dan memonitor tekanan, mengontrol dan menyesuaikan tekanan, dan memberikan alarm peringatan akan adanya perubahan tekanan. Sehingga pressure transmitter juga mampu membantu memecahkan masalah dalam proses industri.

Prinsip Kerja Pressure Transmitter

Proses pressure transmitter bekerja dimulai dari sebuah sensor atau elemen penginderaan yang terletak di dalam pressure transmitter. Sensor ini terbuat dari material yang dapat mendeteksi perubahan tekanan. Ketika cairan atau gas memberikan tekanan pada sensor, sensor ini akan mengalami deformasi atau perubahan bentuk. Perubahan ini kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh transducer yang nantinya dikirim ke transmitter.

Pressure transmitter kemudian mengolah sinyal ini menggunakan modul elektronik yang ada di dalamnya. Modul ini bisa memperkuat, menyaring, dan mengkondisikan sinyal tersebut sehingga menjadi lebih stabil dan akurat. Setelah diproses, sinyal listrik ini bisa keluar dalam bentuk sinyal analog atau digital.

Pengaplikasian Pressure Transmitter

Pressure transmitter secara luas digunakan di berbagai sektor industri. Misalnya, pengeboran lepas pantai (offshore) hingga eksplorasi minyak, umumnya menggunakan sensor tekanan untuk mengukur perbedaan nilai antara komponen interior dan eksterior yang umumnya sensitif terhadap tekanan. Pada aplikasi di kedua sektor tersebut, parameter yang berbeda harus dipertahankan untuk memastikan proses pengeboran dan akuisisi dilakukan sesuai standar yang tepat dan efisien. Hal ini juga berlaku untuk aplikasi pada fasilitas petrokimia, gas, dan kimia yang dilakukan di darat.

Contoh lainnya yaitu di industri manufaktur, pressure transmitter digunakan untuk mengendalikan mesin dan peralatan, seperti dalam sistem hidrolik dan pneumatik, untuk memastikan operasi yang presisi dan mengurangi risiko kerusakan mesin. Selain itu, pada sektor HVAC, pressure transmitter membantu dalam pengaturan tekanan udara untuk menjaga kenyamanan dan efisiensi energi dalam bangunan. 

Banyak industri lain menggunakan pressure transmitter agar sistemnya lebih peka terhadap tekanan, sehingga dapat menjaga kondisi operasi tetap optimal, yang harus dipantau secara akurat untuk memastikan kualitas dan keamanannya.

Apa Perbedaan Pressure Transmitter vs Transducer?

Transmitter dan transducer seringkali membingungkan. Sebab, keduanya sama-sama berfungsi untuk mengukur tekanan. Perbedaannya, transducer biasanya hanya mengubah tekanan menjadi sinyal listrik tanpa adanya pemrosesan sinyal tambahan. Sinyal ini mungkin memerlukan penguatan atau penyesuaian lebih lanjut oleh perangkat lain sebelum digunakan. Contohnya, melalui transmitter. Hal tersebut bisa dilihat salah satunya dari cara kerja flow switch.

Selain itu, perbedaannya terdapat pada jenis output sinyal yang dihasilkan transmitter maupun transducer. Pressure transmitter menghasilkan sinyal standar industri, seperti 4-20 mA atau 0-10 V, yang bisa langsung dihubungkan ke sistem kontrol atau perangkat monitoring. Sedangkan Transducer menghasilkan sinyal mentah, seperti miliVolt (mV), yang sering kali memerlukan penguatan sebelum dapat digunakan oleh sistem kontrol. Perlu diperhatikan bahwa transducer juga bisa menjadi komponen internal dari transmitter.

Cara Memilih dan Merawat Pressure Transmitter

Saat memilih pressure transmitter, pertimbangkan parameter teknis seperti rentang tekanan yang sesuai dengan aplikasi spesifik, akurasi dan jenis output sinyal yang dibutuhkan, baik itu dalam bentuk analog atau digital. 

Lingkungan operasional juga sangat penting. Pastikan pressure transmitter tahan terhadap suhu, kelembaban, dan kondisi korosif yang mungkin ada di lokasi pemasangan. Kompatibilitas material dengan media yang diukur harus dipastikan untuk mencegah kerusakan sensor. Fitur tambahan seperti kemampuan kalibrasi otomatis, ketahanan ledakan, dan kemampuan diagnostik digital bisa menjadi nilai tambah untuk aplikasi yang kompleks.

Sementara itu, perawatan terhadap pressure transmitter bisa menerapkan beberapa langkah rutin untuk menjaga performanya. Perawatan secara berkala sangat penting untuk memastikan akurasi pengukuran tetap terjaga. Bisa dilakukan mulai dari pembersihan sensor dan elemen transmisi sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menghindari penumpukan kotoran atau residu yang dapat mempengaruhi pengukuran. 

Inspeksi visual secara rutin juga diperlukan untuk mendeteksi kerusakan fisik atau keausan yang mungkin terjadi. Selain itu, periksa koneksi listrik dan sinyal untuk memastikan tidak ada gangguan atau kebocoran sinyal. Dengan pemilihan yang tepat dan perawatan yang rutin, pressure transmitter dapat berfungsi dengan andal dan efisien, mendukung berbagai aplikasi industri dengan optimal.

Demikian informasi yang bisa ACS sajikan untuk Anda mengenai pressure transmitter. Semoga bisa senantiasa menjadi referensi untuk menambah pengetahuan Anda akan komponen industri secara luas. Tunggu informasi menarik lainnya yang akan ACS berikan di artikel-artikel lain melalui website alvindocs.com!

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?