Pengertian Upstream dan Downstream Secara umum

2023-11-26

Daftar isi

Tutup

Industri minyak dan gas merupakan sektor industri yang kompleks karena melibatkan berbagai tahapan dalam rangkaian produksinya. Dalam proses pengolahannya, terdapat dua konsep utama yaitu upstream dan downstream. Meskipun terdengar sangat teknis, konsep ini sebenarnya mudah untuk dipahami secara luas.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentang konsep upstream dan downstream dalam industri migas dan sistem perpipaan dengan lebih mendalam, serta menggali bagaimana keduanya saling terkait dan memiliki peran masing-masing dalam menjaga keberlangsungan industri ini. Mari kita simak lebih lanjut melalui ulasan di bawah ini.

Pengertian Upstream dan Downstream

Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter

Selain pada industri migas, upstream dan downstream sendiri adalah hal yang cukup umum didengar di dunia perpipaan. Namun, di setiap bidang, ada berbagai definisi tersendiri dari upstream dan downstream yang berbeda-beda. Sebelum membahas lebih jauh, mari kita kenali dulu definisi dari upstream dan downstream.

Apa itu Upstream?

Untuk industri minyak dan gas, upstream dapat diartikan sebagai kegiatan produksi yang mana kegiatan utamanya adalah kegiatan eksplorasi atau pencarian sumber daya dan kegiatan ekstraksi. Eksplorasi dilakukan dengan mencari sumber minyak dan gas bumi dengan menerapkan teknik tertentu, yang secara khusus dilakukan oleh ahlinya. Alias, kegiatan tersebut tidak boleh dilakukan sembarangan. Tujuannya, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat, serta untuk meminimalisir berbagai potensi bahaya yang mungkin akan ditimbulkannya.

Lalu, apa itu ekstraksi? Ekstraksi sendiri merupakan istilah bagi proses mengeluarkan bahan oil dan gas mentah yang ada dalam bumi ke permukaan. Nah, pada proses upstream ini, fokusnya hanya mencari dan mengeluarkan sumber daya tersebut dalam bentuk mentah saja. Tidak ada proses pengolahan oil dan gas bumi sama sekali.

Apa itu Downstream?

Di sisi lain, downstream artinya adalah proses lanjutan dari upstream. Kegiatan downstream merupakan kegiatan pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam downstream, material oil dan gas yang telah dikeluarkan akan melalui pemrosesan, pengolahan, dan distribusi produk akhir yang dihasilkan dari bahan baku tersebut. Dengan kata lain, proses downstream tidak kalah penting, karena mencakup langkah-langkah mengubah minyak mentah menjadi berbagai produk serta aktivitas distribusi dan menjualnya pada pihak lain yang membutuhkannya, terutama pada masyarakat umum.

Dalam sektor industri downstream sendiri, unit pengolahannya dimiliki oleh perusahaan owner. Namun, kegiatan perancangannya sendiri akan menggunakan bantuan dari Perusahaan EPC.

Perusahaan EPC inilah yang nantinya akan bertugas dalam membuat perancangan bentuk dan desain dari unit pengolahan yang akan dibangun. Perusahaan owner biasanya hanya harus menyediakan lahan dan seluruh sumber yang diperlukan (wellhead).

Baca Juga : Jenis-Jenis Pipa dan Fungsinya

Subholding dan Midstream

Selain upstream dan downstream, terdapat dua istilah lain yang juga terkait dengan kedua proses tersebut, yaitu subholding dan midstream.

Subholding sendiri merupakan subsektor yang ada di bawah perusahaan induk. Contohnya saja, Pertamina juga memiliki berbagai subholding. Seperti: Subholding Upstream, Subholding Refining dan Petrochemical, Subholding Commercial and Trading, Subholding Gas, Subholding Integrated Marine Logistics, dan Subholding Power and New Renewable Energy.

Sementara itu, istilah midstream juga merupakan istilah yang sering digunakan. Midstream adalah suatu kegiatan dalam industri perminyakan yang kegiatan utamanya transportasi. Namun, sejak adanya pemberlakuan Undang-Undang MIGAS No 22/2001, industri minyak hanya mengenal upstream dan downstream. Sedangkan sektor midstream dimasukkan ke dalam unit downstream.

Perbedaan Upstream dan Downstream

Setelah membahas pengertian antara Upstream dan Downstream. Kita akan bisa lebih mudah membedakan antara keduanya. Pada prinsipnya, industri upstream berkaitan dengan kegiatan pencarian (search), penemuan (discover), perhitungan (quantification), eksplorasi, hingga kegiatan eksplorasi.

Intinya, kegiatan upstream ini berhubungan dengan segala proses pencarian hingga ke proses mengeluarkan minyak dan gas bumi mentah tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut.

Sementara itu, industri downstream memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan pengolahan, pendistribusian, hingga ke proses penjualan oil dan gas yang telah diproses menjadi produk jadi dan siap pakai.

Jadi, perbedaan antara Upstream dan Downstream yang utama adalah dari segi istilah atau pengertian dan lingkup prosesnya. Proses awal, disebut sebagai upstream. Sementara itu, tahap akhir disebut sebagai downstream.

Penerapan Upstream dan Downstream dalam Industri Minyak dan Gas

Dalam industri oil dan gas, Upstream dan Downstream sendiri merupakan sebuah proses yang berkesinambungan. Di dalam sektor upstream, kegiatannya juga mencakup pencarian ladang atau area yang mengandung oil dan gas. Baik itu yang berada di daratan, seperti di tengah gurun, suatu ladang luas yang kaya akan kandungan minyak dan gas bumi, dan sejenisnya, maupun di kawasan perairan, seperti di laut lepas ataupun di pantai, yang sekiranya memiliki kandungan oil dan gas yang melimpah.

Contoh erusahaan yang biasa melakukan kegiatan pencarian ladang sumber minyak dan gas ini adalah Pertamina E&P dan Chevron selaku Perusahaan Owner (pemilik). Perusahaan owner biasanya akan menggunakan pihak ketiga seperti Service Company untuk melakukan pengeboran di titik-titik yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Sementara itu, downstream meliputi kegiatan pengolahan, distribusi, dan penjualan oil dan gas. Untuk tipe pembelinya sendiri ada beragam. Tergantung konsumen, lini bisnis, skala, dan utamanya bergantung pada produk akhir yang dihasilkannya.

Ada kalanya pula, perusahaan-perusahaan downstream akan berkontak langsung atau menjual produk jadi yang mereka produksi secara langsung kepada konsumen atau pengguna akhirnya. Contohnya yaitu perusahaan Pertamina. Pertamina akan menjual produk minyak bumi olahannya langsung kepada masyarakat di SPBU miliknya.

Baca Juga : Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya

Upstream dan Downstream dalam Sistem Perpipaan

Dalam sistem perpipaan atau piping instrument, kita juga mengenal istilah upstream dan downstream. Karena perpipaan ini merupakan bidang yang berbeda dengan industri minyak dan gas, maka pengertian upstream dan downstream dalam piping instrument juga berbeda.

Dalam piping instrument diagram, istilah upstream dan juga downstream ini juga dikenal dengan cukup luas. PID (Piping Instrument Diagram) sendiri terdiri atas berbagai macam jalur pipa. Karena itulah, kedua istilah ini juga memiliki pengertian yang melekat pada line atau jalur dalam sistem perpipaan.

Upstream pada piping instrument artinya line dimana ia pertama kali muncul. Sebenarnya, dalam 1 PID sendiri ada banyak sekali line. Hanya saja, upstream yang dimaksud dalam PID ini merupakan line yang cukup panjang dan memiliki hubungan ke PID selanjutnya. Jadi, dalam 1 line tersebut bisa ada 2 atau lebih lembar PID.

Nah, untuk mempermudah pencarian line. Kamu bisa menggunakan berbagai kode keluar masuknya PID untuk semakin mempermudahmu. Kode ini sendiri merupakan kode unik yang hanya akan mempresentasikan 1 koneksi. Jadi, tidak mungkin akan ada kode yang double.

Setelah kita mengetahui bahwa upstreamnya ada di PID A, maka dimanakah letak downstream dalam sistem perpipaan ini? Downstreamnya adalah kebalikan dari upstream. Jadi, letak downstream dari line 041-LG-71003-4"-0S3-I ada di PID B. Dalam 1 line, hanya ada 1 upstream. Sementara itu, jumlah downstreamnya sendiri bisa lebih dari satu.

Baca Juga : Alat-Alat Kerja Fitter Fabrikasi

Sebagai proses yang saling mendukung, upstream dan downstream membentuk suatu rangkaian yang juga melengkapi satu sama lain. Upstream memberikan bahan baku, downstream mengolahnya menjadi produk siap pakai, dan sistem perpipaan dapat menjadi jalur yang menghubungkan keduanya. Melalui keseluruhan proses, industri migas dan sistem perpipaan mampu menjaga arus produksi yang terus mengalir, memberikan dampak positif bagi keberlanjutan dan stabilitas industri.

Demikian penjelasan tentang upstream dan downstream. Semoga ulasan ini dapat memberikan informasi yang senantiasa menambah pengetahuan Anda dalam sektor industri secara luas, khususnya di industri migas dan sistem perpipaan.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?