Memahami 4 Teknik Posisi Pengelasan: Flat, Horizontal, Vertical, dan Overhead

2024-05-29

Daftar isi

Tutup

Pentingnya pengetahuan tentang posisi pengelasan (welding position) tidak bisa diabaikan dalam dunia industri. Hal ini penting karena mempengaruhi kualitas hasil pengelasan serta keamanan dan keselamatan welder yang bertugas. Dalam praktiknya, berbagai posisi pengelasan seperti vertikal, horizontal, overhead, dan flat membutuhkan pendekatan dan teknik yang berbeda. 

Misalnya, pengelasan vertikal memerlukan keterampilan khusus untuk mengatasi tantangan gravitasi, sementara pengelasan overhead dapat membutuhkan peralatan dan perlindungan tambahan untuk memastikan keselamatan para welder. Artikel ini akan membahas tentang posisi pengelasan dan pengaplikasiannya. Mari simak penjabaran selengkapnya.

Definisi Posisi Pengelasan

Pengelasan atau welding merupakan perpaduan rumit antara sains dan keterampilan seseorang. Setiap posisi pengelasan membutuhkan pendekatan yang unik, menghadirkan tantangan dan peluang yang berbeda. Posisi pengelasan sendiri merujuk pada orientasi relatif antara sambungan logam yang akan disatukan dan gravitasi, yang mempengaruhi cara pengelasan yang akan dilakukan. 

Pemahaman tentang posisi pengelasan sangat penting dalam industri pengelasan karena mempengaruhi teknik, keterampilan, dan perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai hasil pengelasan yang optimal. Faktor-faktor seperti arah aliran logam cair, kemungkinan pengaruh gravitasi, serta keselamatan welder, semuanya dipertimbangkan saat menentukan posisi pengelasan yang tepat. Posisi pengelasan bisa diklasifikasikan menjadi 4 metode, yaitu flat welding position, horizontal welding position, vertical welding position, dan overhead welding position. Mari kita ulas satu persatu.

Flat Welding Position

Posisi flat atau datar ini dianggap sebagai titik awal bagi banyak sebagian besar welder. Pada posisi ini, benda kerja diletakkan pada permukaan horizontal, seperti meja kerja atau lantai. Welding torch atau elektroda dipegang pada sudut 45° terhadap permukaan pelat, memastikan pengendapan logam yang merata ke dalam sambungan. Salah satu keuntungan signifikan dari posisi datar adalah welder tidak perlu bekerja melawan gravitasi, sehingga posisi inilah yang paling mudah dikerjakan.

Horizontal Welding Position

Umumnya, pengelasan horizontal lebih sulit dibandingkan posisi vertikal dan overhead serta membutuhkan lebih banyak teknik. Sambungan logam yang akan disatukan yang berada dalam posisi mendatar atau sejajar dengan permukaan datar, sehingga gaya gravitasi bekerja secara lateral, mirip dengan flat position. Dalam pengelasan horizontal, pengelas harus memperhatikan aliran logam cair agar tetap terkendali dan tidak mengalir keluar dari sambungan. Perlu diperhatikan untuk teknik pengelasan horizontal yaitu pilihlah tepi atas sambungan untuk mencegah sagging berlebihan, dan sesuaikan parameter untuk mencegah genangan las menjadi terlalu cair.

Vertical Welding Position

Seperti namanya, pada pengelasan vertikal, sumbu las tetap vertikal, bergerak ke atas atau ke bawah. Benda kerja dan lasan tegak lurus atau hampir tegak lurus. Welder yang melakukan posisi pengelasan vertikal perlu menggunakan gerakan zigzag, terbalik, atau segitiga untuk memanipulasi genangan las, dan menyesuaikan  parameter untuk memperhitungkan efek gravitasi pada genangan las. Pertimbangkan juga apakah pengelasan akan dilakukan secara vertikal ke atas atau ke bawah, karena pengelasan vertikal ke atas lebih umum dilakukan pada material yang lebih tebal.

Overhead Welding Position

Overhead  welding position dianggap sebagai teknik paling menantang yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi dibandingkan welding yang lainnya. Komponen ditempatkan di atas welder sementara pengelasan dilakukan pada posisi tersebut. Biasanya welder bekerja sambil berbaring dan harus mengambil posisi yang memberi akses termudah ke untuk pengelasan. Untuk overhead position, kebanyakan komponen logam dan peralatan permanen digunakan. Welder juga perlu memposisikan obor pada sudut 45 derajat, dan memperhatikan genangan logam cair tetap kecil untuk menghindari sagging yang berlebihan. Gunakan teknik yang mirip dengan pengelasan vertikal untuk manipulasi genangan air.

Pengaplikasian Masing-masing Posisi Pengelasan

Setiap posisi pengelasan memiliki aplikasi yang berbeda tergantung pada kebutuhan spesifik proyek pengelasan dan orientasi material yang akan disatukan. Kita akan bahas secara ringkas tentang pengaplikasiannya.

Pertama, flat position atau posisi mendatar adalah posisi yang umum digunakan dalam banyak proyek pengelasan, karena relatif mudah untuk mengendalikan aliran logam cair. Contoh penggunaan posisi mendatar termasuk pengelasan pelat baja, dinding tangki, dan permukaan datar lainnya. Kedua, horizontal position posisi mendatar, umumnya diterapkan dalam pengelasan pipa horizontal atau struktur baja horizontal seperti balkon atau jembatan.

Selanjutnya, vertical position atau posisi vertikal sering diterapkan dalam pengelasan struktur baja vertikal seperti kolom atau tiang. Terakhir, overhead position atau posisi di atas kepala posisi yang lebih sulit karena logam cair cenderung mengalir ke arah bawah, menimbulkan tantangan dalam mengendalikan proses pengelasan. Contoh penggunaan posisi atas kepala termasuk pengelasan bagian bawah kapal atau struktur di atas kepala pengelas.

Memahami aplikasi masing-masing posisi pengelasan memungkinkan welder untuk memilih teknik dan strategi yang sesuai dengan kebutuhan proyek mereka, serta memastikan hasil pengelasan yang optimal dalam hal kualitas dan kekuatan. Semoga informasi ini berguna bagi Anda baik untuk hari ini, maupun di masa depan.

Dapatkan informasi menarik seputar industri secara luas hingga teknik-teknik yang ada di dalamnya yang akan kami bahas di artikel-artikel lainnya. Stay tuned terus di blog alvindocs.com ya!

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
24
.
01
.
25

Tantangan Korosi di Industri Petrokimia

Lined valve menjadi salah satu strategi efektif dalam mencegah korosi di fasilitas petrokimia karena lapisan pelindungnya, seperti PTFE atau PFA, mampu menghadapi cairan dan gas agresif yang biasa ditemukan dalam fasilitas petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
23
.
01
.
25

Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Perpipaan di Industri Petrokimia

Penggunaan komponen dan material berkualitas tinggi dapat menjadi kunci untuk mengatasi kondisi operasional yang ekstrem, seperti yang ada di fasilitas industri petrokimia. Dengan begitu, risiko seperti kebocoran atau kegagalan sistem dapat diminimalisir.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
16
.
01
.
25

Memahami Proses Distilasi dalam Industri Petrokimia dan Peran Sistem Perpipaan di Dalamnya

Proses distilasi di industri petrokimia sangat bergantung pada kolom distilasi untuk memisahkan bahan baku kompleks, menjadi produk murni dengan prinsip pemanasan dan pendinginan untuk memisahkan komponen berdasarkan perbedaan titik didih. Berbagai komponen seperti reboiler, kondensor, dan sistem perpipaan mendukung kelancaran proses ini dan umumnya kolom distilasi industri petrokimia memerlukan penanganan lebih daripada proses pengolahan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Meningkatkan Keandalan Transportasi Fluida di Industri Petrokimia dengan Komponen Perpipaan Berkualitas Tinggi

Pemilihan komponen perpipaan yang tepat sangatlah krusial. Komponen-komponen seperti valve dan fitting pipa harus memenuhi standar ketahanan yang tinggi agar dapat bertahan dalam kondisi ekstrem yang umum terjadi di industri petrokimia.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
06
.
01
.
25

Pipa dan Valve di Industri Petrokimia

Informasi terkait jenis-jenis pipa dan valve yang kompatibel untuk digunakan di industri petrokimia. Jenis dan material pipa yang digunakan dalam industri petrokimia harus memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap berbagai kondisi ekstrem, seperti suhu tinggi, tekanan besar, serta bahan kimia korosif yang digunakan dalam proses produksi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
05
.
01
.
25

Peran Otomatisasi dan SCADA dalam Meningkatkan Keandalan Sistem Perpipaan

Penerapan otomatisasi dalam sistem perpipaan memberikan banyak keuntungan, mulai dari pengaturan aliran yang lebih presisi hingga pengendalian suhu dan tekanan yang stabil.