Menggali Lebih Dalam tentang Jenis-jenis Metode Pertambangan

2024-04-11

Daftar isi

Tutup

Pertambangan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena menyediakan bahan-bahan penting seperti logam, batu bara, dan mineral lain yang digunakan dalam berbagai industri dan aspek kehidupan lainnya. Namun, proses penambangan ini tidak selalu sederhana. Ada banyak metode yang digunakan untuk mengekstraksi mineral dari bumi, masing-masing memiliki karakteristik dan teknik tersendiri. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis metode pertambangan yang digunakan secara luas. Dari pertambangan terbuka, hingga pertambangan bawah tanah yang rumit, kita akan memahami bagaimana setiap metode bekerja, keuntungan, dan tantangan yang terkait dengan masing-masing.

Jenis-jenis Metode Pertambangan

Dalam sektor pertambangan, terdapat banyak variasi metode yang diterapkan. Karena, setiap jenisnya disesuaikan dengan kondisi geologis, topografi, jenis bijih, serta faktor lingkungan hingga ekonomi yang mempengaruhi pilihan metode yang paling sesuai untuk mengekstraksi mineral dengan efisien dan aman.

Oleh karena itu, muncul berbagai jenis metode pertambangan yang diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi dalam proses penambangan. Metode-metode tersebut antara lain:

Pertambangan Terbuka

Pertambangan terbuka adalah metode penambangan yang dilakukan dengan menggali lubang besar di permukaan tanah untuk mengekstraksi mineral dari lapisan bijih yang terbuka. Prosesnya dimulai dengan penentuan lokasi tambang dan pembuatan desain pit (lubang tambang) yang melibatkan perencanaan geometri, penataan lereng, dan manajemen limbah. Setelah itu, dilakukan penggalian menggunakan alat berat seperti ekskavator, dump truck, dan bulldozer untuk mengangkut bijih dan overburden (material tidak berguna) ke permukaan.

Metode ini memungkinkan untuk mengekstraksi deposit yang besar dan dangkal dengan biaya rendah per ton bijih, dan untuk pengelolaan limbah yang lebih efektif. Di sisi lain, dapat menyebabkan degradasi lingkungan yang signifikan, termasuk deforestasi, erosi tanah, dan pencemaran air tanah. Selain itu, kapasitas produksi terbatas oleh ukuran pit yang semakin dalam.

Contoh lokasi penambangan terbuka di Indonesia adalah Tambang Grasberg di Papua. Tambang Grasberg merupakan salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Pertambangan Bawah Tanah (Underground Mining)

Metode underground mining melibatkan pengeboran terowongan bawah tanah untuk mencapai deposit bijih yang terletak di kedalaman yang signifikan. Prosesnya dimulai dengan pembuatan terowongan akses dan galeri yang mengarah ke zona bijih. Bijih diekstraksi menggunakan berbagai metode. Kemudian, bijih diangkut ke permukaan menggunakan sistem pengangkutan seperti conveyor atau truk tambang. 

Metode ini memungkinkan ekstraksi deposit bijih yang berada di kedalaman yang sulit dijangkau, serta memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah daripada pertambangan terbuka. Namun, underground mining membutuhkan investasi modal yang tinggi untuk infrastruktur bawah tanah dan keselamatan tambang yang tinggi. Selain itu, ada risiko kecelakaan tambang dan pengendalian tanah yang kompleks.

Contoh lokasi pertambangan bawah tanah di Indonesia adalah Tambang Batu Hijau di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Pertambangan Bawah Air (Underwater Mining)

Underwater mining melibatkan ekstraksi mineral dari dasar laut menggunakan kapal penggali atau alat penggalian khusus. Prosesnya menggunakan alat penggalian khusus yang dapat beroperasi di bawah air untuk mengangkut mineral dari dasar laut ke permukaan kapal. 

Kelebihan dari metode ini yaitu memudahkan ekstraksi mineral dari endapan laut yang kaya dan belum tereksplorasi. Juga dapat mengurangi konflik dengan komunitas lokal dan lingkungan darat. Akan tetapi, underwater mining memiliki tantangan teknis dan lingkungan yang signifikan, termasuk masalah navigasi, pengendalian limbah, dan potensi kerusakan ekosistem laut.

Pemilihan Metode Pertambangan

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pertambangan dan perlu diperhatikan, meliputi:

Tipe Deposit Mineral

Karakteristik fisik dan kimia dari deposit mineral, seperti kedalaman, ukuran, konsentrasi, dan bentuknya, akan mempengaruhi pilihan metode pertambangan yang paling efektif.

Lokasi Geografis

Topografi, iklim, dan aksesibilitas lokasi tambang akan mempengaruhi keputusan terkait dengan metode pertambangan yang digunakan. Misalnya, kondisi geografis yang sulit mungkin membatasi pilihan metode tertentu.

Kapasitas Produksi

Target produksi tambang, termasuk volume dan kecepatan produksi, akan mempengaruhi pilihan metode pertambangan. Metode yang lebih efisien dan produktif mungkin lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan produksi yang tinggi.

Biaya Operasional

Biaya yang terkait dengan implementasi dan operasionalisasi metode pertambangan, termasuk biaya infrastruktur, tenaga kerja, peralatan, dan pemeliharaan, akan menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan metode.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi tambang akan mempengaruhi keputusan terkait dengan metode pertambangan yang digunakan. Metode yang lebih aman dan meminimalkan risiko bagi pekerja akan lebih diutamakan.

Pengaruh Lingkungan

Dampak lingkungan dari metode pertambangan, termasuk degradasi tanah, pencemaran air dan udara, serta kerusakan ekosistem, akan menjadi pertimbangan penting dalam pemilihan metode. Metode yang lebih ramah lingkungan mungkin lebih diinginkan.

Regulasi dan Perizinan

Persyaratan perizinan dan regulasi pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan, keselamatan kerja, dan pengelolaan tambang akan mempengaruhi pilihan metode pertambangan yang dapat digunakan.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan, dan penting bagi perusahaan pertambangan untuk mempertimbangkan secara menyeluruh agar dapat mengoptimalkan efisiensi operasional sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan keselamatan kerja dengan memperhitungkan berbagai faktor seperti tipe deposit mineral, lokasi geografis, biaya operasional, dan dampak lingkungan. 

Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pertambangan, perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan dalam industri pertambangan untuk terus mengikuti perkembangan teknologi, mematuhi regulasi, dan berkomitmen pada praktik-praktik pertambangan yang bertanggung jawab demi menjaga keberlanjutan industri pertambangan secara keseluruhan.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
03
.
12
.
25

Motorized Valve: Pengertian, Cara Kerja, dan Kelebihannya

Motorized valve adalah katup otomatis untuk mengatur aliran fluida dengan presisi tinggi. Cocok untuk HVAC, pengolahan air, dan sistem industri modern.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
12
.
25

Apa itu Thermoplastic? Material Masa Depan untuk Sistem Perpipaan

Thermoplastic adalah material masa depan untuk sistem perpipaan yang ringan, tahan korosi, dan mudah dipasang. Simak jenis, keunggulan, dan aplikasinya di sini.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
02
.
12
.
25

Akurasi dalam Pengukuran Adalah: Definisi dan Faktor yang Mempengaruhinya

Akurasi dalam pengukuran penting untuk hasil data yang valid dan efisien. Pelajari definisi, perbedaannya dengan presisi, serta faktor-faktor yang memengaruhi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
30
.
11
.
25

Flange Copper: Fungsi dan Aplikasinya di Sistem Pipa Non-Metal

Flange copper tahan korosi dan cocok untuk pipa non-metal. Pelajari fungsi, kelebihan, dan jenisnya agar sistem HVAC dan air panas lebih efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
28
.
11
.
25

Flexible Hose: Solusi Sambungan Pipa yang Fleksibel dan Aman

Flexible hose adalah sambungan pipa fleksibel yang menyerap getaran, menahan tekanan, dan mengakomodasi ekspansi termal untuk menjaga sistem perpipaan tetap aman dan efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
27
.
11
.
25

Electroplating: Proses, Fungsi, dan Contohnya dalam Industri Logam

Electroplating adalah proses pelapisan logam menggunakan elektrolisis untuk mencegah karat, memperindah tampilan, dan meningkatkan konduktivitas. Pelajari cara kerja dan penerapannya di industri otomotif, elektronik, dan perhiasan.