Menelusuri Keunggulan UPVC sebagai Material Lined Valve: Tahan Korosi dan Ekonomis

2025-05-29

Daftar isi

Tutup

Unplasticized Polyvinyl Chloride (UPVC) adalah salah satu material plastik yang banyak digunakan karena sifatnya yang kuat, tahan terhadap korosi, dan memiliki daya tahan kimia yang baik. Berbeda dengan PVC biasa, UPVC tidak mengandung plasticizer sehingga lebih kaku dan stabil, menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai aplikasi industri, termasuk sistem perpipaan, pengolahan air, serta industri kimia dan farmasi.

Lalu, mengapa UPVC menjadi pilihan yang tepat untuk lined valve? Bagaimana perbandingannya dengan material lining lainnya seperti CPVC dan PTFE? Simak ulasan lengkapnya di artikel ini!

Apa Itu UPVC?

Unplasticized Polyvinyl Chloride (UPVC) adalah jenis plastik yang berasal dari PVC (Polyvinyl Chloride) tetapi tidak mengandung plasticizer, sehingga memiliki sifat yang lebih kaku dan stabil. Tanpa tambahan plasticizer, UPVC menjadi lebih tahan terhadap deformasi akibat panas dan tekanan, menjadikannya material yang ideal untuk aplikasi industri yang membutuhkan daya tahan tinggi.

Dibandingkan dengan PVC biasa, UPVC memiliki keunggulan dalam hal kekuatan mekanis dan ketahanan kimia. Material ini lebih tahan terhadap benturan, tidak mudah melunak saat terpapar suhu tinggi, serta lebih stabil secara struktural. Selain itu, UPVC juga memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, bahan kimia agresif, dan kelembapan, menjadikannya pilihan unggul untuk aplikasi seperti sistem perpipaan, pengolahan air, industri kimia, serta lining pada valve yang menangani cairan korosif.

Aplikasi UPVC dalam Industri

UPVC banyak digunakan dalam sistem perpipaan industri karena sifatnya yang tahan terhadap tekanan, korosi, dan bahan kimia agresif. Material ini sering diaplikasikan pada saluran air bersih, sistem distribusi fluida, dan instalasi perpipaan di fasilitas manufaktur yang memerlukan ketahanan terhadap lingkungan ekstrem. Dibandingkan dengan material logam, UPVC tidak mengalami korosi, sehingga lebih tahan lama dan memerlukan perawatan yang lebih minimal.

Selain itu, UPVC juga memainkan peran penting dalam sistem pengolahan air dan limbah. Ketahanannya terhadap berbagai bahan kimia membuatnya ideal untuk digunakan dalam saluran pembuangan, sistem filtrasi, serta instalasi pengolahan air limbah industri dan domestik. Keunggulannya dalam menahan paparan zat kimia berbahaya serta ketahanan terhadap abrasi menjadikannya pilihan yang ekonomis dan andal untuk aplikasi ini.

Dalam industri kimia dan farmasi, UPVC digunakan sebagai material untuk valve, fitting, dan tangki penyimpanan yang menangani zat korosif seperti asam dan basa kuat. Stabilitas termal dan mekanisnya memungkinkan penggunaan dalam lingkungan dengan tekanan tinggi tanpa mengalami degradasi signifikan. Keamanan dan ketahanannya terhadap kontaminasi juga membuat UPVC cocok untuk aplikasi farmasi yang memerlukan standar kebersihan tinggi.

UPVC vs CPVC: Perbedaan dalam Ketahanan Suhu dan Fleksibilitas

Meskipun UPVC dan CPVC berasal dari material dasar yang sama, yaitu Polyvinyl Chloride (PVC), keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal ketahanan suhu dan fleksibilitas. UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) memiliki struktur yang lebih kaku dan kuat karena tidak mengandung plasticizer, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi yang membutuhkan stabilitas mekanis tinggi. Namun, dalam hal ketahanan suhu, UPVC hanya mampu bertahan hingga sekitar 60°C, sehingga penggunaannya terbatas pada sistem perpipaan dan valve yang menangani fluida bersuhu rendah hingga sedang.

Sementara itu, CPVC (Chlorinated Polyvinyl Chloride) mengalami proses klorinasi tambahan yang meningkatkan daya tahannya terhadap suhu tinggi, dengan batas ketahanan hingga 90-100°C. Hal ini menjadikannya lebih cocok untuk sistem yang menangani cairan bersuhu tinggi, seperti air panas atau bahan kimia dengan reaktivitas tinggi. Dari segi fleksibilitas, CPVC lebih elastis dibandingkan UPVC, sehingga lebih mudah dipasang dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap ekspansi termal.

Dengan kata lain, UPVC lebih unggul dalam hal kekuatan mekanis dan stabilitas struktural, sementara CPVC lebih ideal untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan suhu tinggi dan fleksibilitas lebih baik. Pemilihan antara keduanya sangat bergantung pada kebutuhan spesifik industri dan kondisi operasional yang dihadapi.

Baca juga: Tentang Bahan PVC Polivinylchloride

Mengapa UPVC Cocok untuk Lining Valve?

UPVC mampu bertahan terhadap berbagai bahan kimia agresif, termasuk asam, basa, dan larutan garam, menjadikannya pilihan ideal untuk industri yang menangani cairan korosif.

Selain itu, UPVC tidak mengalami korosi, sehingga dapat digunakan dalam sistem perpipaan dan valve tanpa risiko degradasi akibat paparan lingkungan yang keras. Material ini juga memiliki ketahanan yang baik terhadap abrasi, membuatnya lebih tahan lama dalam kondisi operasional yang menuntut.

Dari segi suhu, UPVC stabil pada rentang suhu rendah hingga sedang, biasanya sekitar 60°C, sehingga cocok untuk aplikasi yang tidak memerlukan ketahanan panas tinggi seperti pengolahan air, distribusi bahan kimia, dan sistem perpipaan industri. Keunggulan lainnya adalah biaya UPVC yang lebih ekonomis dibandingkan material lining lain seperti CPVC atau PTFE, sehingga menjadi solusi yang efisien bagi industri yang mencari material tahan lama dengan harga lebih terjangkau.

Anda mencari lined valve berkualitas dengan material UPVC? UNP Polyvalve yang tersedia di ACS adalah solusi terbaik untuk kebutuhan industri Anda. Dapatkan lined valve UPVC terbaik dengan ketahanan tinggi dan harga kompetitif hanya di ACS! Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut dan temukan produk yang sesuai dengan kebutuhan operasional Anda.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Valve untuk Aplikasi LNG dan Terminal Gas

Cryogenic valve berstandar API 6D menjaga keamanan LNG di suhu -162°C. Simak tantangan, desain, dan sertifikasi penting dalam industri LNG.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Sistem Piping di Fuel Terminal

Desain sistem piping di terminal BBM memastikan distribusi bahan bakar aman, efisien, dan sesuai standar seperti API 2610, NFPA, serta HSE guidelines.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Prosedur Safety Valve di Fuel Terminal

Safety valve jadi garis pertahanan terakhir di terminal BBM untuk cegah overpressure, kebakaran, & ledakan. Kuncinya: uji rutin & patuh standar API–NFPA.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Pentingnya Valve yang Compliant terhadap API 6D

API 6D memastikan valve pipeline migas aman, andal, dan lolos uji ketat. Compliance jadi bukti kualitas, keselamatan, serta keandalan operasi jangka panjang.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Panduan Lengkap API 6D vs API 600

API 6D dipakai untuk valve di pipeline migas, sedangkan API 600 fokus pada steel gate valve di refinery. Bedanya terletak pada fungsi, tekanan, dan aplikasinya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
07
.
11
.
25

Perbedaan API 6D dengan ISO 14313

API 6D dan ISO 14313 sama-sama mengatur pipeline valve migas. Bedanya, API 6D dominan di Amerika, ISO 14313 diakui global & cocok proyek lintas negara.