Kelancaran pada sistem perpipaan sangat bergantung pada komponen-komponen yang dipilih untuk mendukung aliran fluida. Mulai dari pipa itu sendiri, valve, flange, hingga peralatan lainnya. Khususnya valve, banyak jenis valve yang digunakan, baik valve umum hingga valve khusus yang dipasang dengan kondisi tertentu. Salah satunya adalah diaphragm valve.
diaphragm valve ini memiliki desain sederhana namun terbukti efektif untuk mengontrol aliran cairan. Selain itu, terdapat karakteristik tersendiri dari valve ini yang kelebihannya bisa turut membantu memastikan kelancaran sistem perpipaan. Artikel ini akan membahas bagaimana diaphragm valve dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah umum dalam sistem perpipaan, membawa keberlanjutan yang dibutuhkan oleh berbagai industri.
Apa Itu Diaphragm Valve?
Sebenarnya, diaphragm valve memiliki peranan yang sama seperti jenis-jenis valve lainnya. Fungsinya tentu untuk mengatur aliran fluida atau gas pada sistem perpipaan suatu industri, akan tetapi, jenis valve diaphragm ini punya kelebihan tersendiri. Di antaranya yaitu punya aliran yang tenang sehingga fluida akan mengalir tanpa hambatan.
Diaphragm valve ini sangat bagus untuk flow control dan penutupan aliran yang rapat meskipun di dalam pipeline terkandung suspended solid. Diaphragm valve cocok diaplikasikan untuk fluida yang korosif, material berserat (fibrous), material kental (viscous), sludge, padatan dalam suspensi, hingga gas dan udara bertekanan.
Aktuator untuk Diaphragm Valve
Diaphragm valve bisa dikendalikan oleh berbagai jenis aktuator seperti manual, pneumatik, hidrolik, listrik dll. Biasanya, jenis aktuator pneumatik yang paling banyak dipasang pada penggunaan diaphragm valve, karena dapat lebih cepat dan efisien dibandingkan jenis hidrolik maupun listrik.
Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter Fabrikasi
Walaupun pengoperasian secara manual dan hidrolik, diaphragm valve juga masih banyak dipasang pada sistem proses industri yang tidak membutuhkan kecepatan untuk buka-tutup (open-close).
Jenis-jenis Diaphragm Valve
Struktur utama komponen Valve Diafragma adalah body, bonnet (tutup cerobong) dan diafragma fleksibel. Diaphragm valve sangat mudah dikenali karena bentuknya yang cembung tepat di bawah handle. Aplikasi utama diafragma valve melibatkan operasi tekanan rendah dan slurry. Terdapat 2 tipe atau jenis diaphragm valve ini, yaitu:
Tipe Straight-through
Tipe straight-through ini memiliki diameter dalam dan bentuk yang sama sebagai pipa saluran. Untuk mengoperasikan tipe valve ini, memerlukan gerakan panjang.
2. Tipe Weir
Valve tipe weir atau bendungan sangat baik untuk throttling dan penutupan rapat. Untuk mengoperasikan tipe valve ini, hanya memerlukan gerakan yang pendek.
Perlu Anda tahu, stem didalam Diafragma valve tidak berputar (berotasi). Diafragma bergerak ke atas dan ke bawah dengan bantuan piston compression yang dalam perputaran lain digerakkan oleh lengan pengungkit atau pengoperasian stem.
Pada umumnya, valve ini tidak ada pembungkus atau penyelubung sehingga maintenance-nya sedikit lebih mudah. Walau begitu, untuk bahan-bahan kimia berbahaya, bonnet disegel dengan teflon atau pembungkus lainnya.
Baca juga : Jenis-Jenis Ball Valve
Diafragma valve diproduksi dari bahan seperti cast iron, besi lunak, baja lunak, stainless steel, dan campuran bahan tahan korosi.
Keuntungan Diaphragm Valve
Beberapa keuntungan dari diaphragm valve yang sangat membantu kelancaran sistem perpipaan dalam kondisi tertentu antara lain:
- Tahan terhadap bahan kimia karena tersedia berbagai lapisan
- Dapat digunakan sebagai on-off dan throttling katup layanan
- Valve ini cocok untuk bahan kimia berbahaya dan cairan radioaktif
- Menyediakan layanan gelembung - ketat
- Tidak punya kantong perangkap endapan jadi cocok untuk lumpur dan cairan kental
- Kebocoran batang dapat dihilangkan
- Valve ini tidak memungkinkan kontaminasi media aliran, sehingga digunakan secara ekstensif dalam pengolahan makanan, farmasi, pembuatan bir dan aplikasi lain yang tidak bisa mentolerir kontaminasi
Kekurangan Diaphragm Valve
Dengan banyaknya keuntungan yang ditawarkan, ada pula kekurangan dari diaphragm valve sendiri yang perlu Anda perhatikan. Antara lain:
- Weir (bendung) bisa mencegah drainase penuh pada pipa
- Diafragma valve bisa membatasi tekanan hidrostatik
- Valve tersedia dalam ukuran yang terbatas, biasanya NPS 1/2 sampai 12 (DN 15 sampai 300)
- Valve kemungkinan bisa mengalami erosi bila digunakan secara ekstensif dalam layanan throttling yang mengandung banyak kotoran
- Temperatur kerja dan tekanan dibatasi oleh bahan diafragma. Umumnya tekanan dibatasi sampai 200 psi (1380 kPa) dan suhu sampai 400 F (204 C)
Baca Juga : Pahami Cara Baca Kode Standar ASME
Tempat Pengaplikasian Khas Diaphragm Valve
Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menempatkan diaphragm valve di tempat-tempat atau kondisi berikut:
- Air bersih atau kotor dan aplikasi layanan udara
- Sistem air de-mineralisasi
- Aplikasi korosif
- Sistem limbah radioaktif di fasilitas nuklir
- Layanan Vacuum
- Pengolahan makanan, farmasi dan sistem pembuatan bir
Demikian penjelasan mengenai apa itu Diaphragm Valve. Dengan penjabaran di atas, dapat kita ketahui bahwa penggunaan diaphragm valve tidak hanya sebagai komponen teknis, tetapi juga sebagai solusi inovatif yang bisa membantu mengoptimalkan kinerja sistem, menjaga kelancaran aliran, dan mendukung berbagai industri.
Jika pembahasan kali ini bermanfaat, silahkan bisa Anda share via tombol sosial media dibawah. Baca juga pembahasan menarik lainnya di website ini ya.