Bagi Anda yang tengah bekerja dalam industri migas, utamanya di bagian perpipaan. Anda pastinya sudah tak asing lagi bukan dengan istilah strainer, steam trap, vent, dan juga drain. Lalu, apa pengertian dan fungsi komponen-komponen diatas? Yuk, simak pembahasannya dibawah ini!
Apa Itu Strainer?
Istilah Strainer Steam Trap Vent and Drain memang sangat familiar dalam industri migas. Lalu, apa itu strainer? Strainer dalam proyek migas sering diartikan sebagai komponen yang dipasang di jalur pipa. Fungsinya adalah sebagai penyaring dari kotoran. Baik yang berbentuk padat, gas, ataupun cairan.
Strainer ini digunakan dalam jalur suction line. Beberapa tipe strainer lainnya juga digunakan pada jalur discharge keluaran pompa sehingga aliran yang diproses mutunya jadi lebih baik. Partikel yang tersaring ini akan tertangkap dalam strainer filter.
Baca Juga : Definisi Valve, Jenis, Fungsi dan Cara Pengoperasian
Kotoran yang menumpuk dalam filter strainer tersebut harus dibersihkan secara berkala agar aliran bisa berjalan dengan lancar. Proses pembersihan saringan/strainer ini dapat dilakukan dengan mematikan atau tanpa mematikan sistem, tergantung jenis strainer yang digunakan.
Sebagai informasi tambahan, pemasangan strainer ini tidak boleh terbalik ya. Anda harus benar-benar memperhatikan arah panah yang ada dalam body strainer tersebut. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa strainer yang terpasang mampu berfungsi secara optimal, bukan malah sebaliknya. Pemasangan strainer yang terbalik akan mengakibatkan penyumbatan filter yang dapat memicu permasalahan serius.
Strainer atau saringan dalam pipa proyek migas ini harus terbuat dari bahan yang kokoh, kuat, dan tidak mudah terkorosi. Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk membuat strainer ini adalah stainless steel, aluminium, tembaga, kuningan, dan berbagai jenis logam anti karat lain.
Baca Juga : Jenis-Jenis Percabangan dan Sambungan Pipa Olet Fitting
Jenis -Jenis Strainer
Strainer sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, penamaannya sendiri didasarkan pada bentuk/strukturnya, yakni :
1. Y Strainer
Dinamakan demikian lantaran bentuknya memang mirip dengan huruf Y. Lebih sering digunakan untuk kegiatan pra-filtrasi atau di saluran yang mengandung banyak serpihan kasar. Ideal untuk kebutuhan saluran uap, minyak bumi, air dan fluida yang berbentuk cair lainnya. Untuk pemasangannya sendiri bisa dilakukan secara vertikal ataupun horizontal. Untuk posisi elemen filternya sendiri tetap harus mengarah ke bawah sehingga dapat digunakan untuk menampung serpihan kotoran. Daya tahan Y Strainer ini cukup rendah sehingga harus dibersihkan secara berkala.
2. T Strainer
Strainer filter yang satu ini memiliki bentuk seperti huruf T. T Strainer ini juga kerap disebut sebagai Strainer Bucket. Lebih sering digunakan pada saluran pipa dengan ukuran 2 inch keatas. Dari segi harga, T Strainer ini juga lebih murah apabila dibandingkan dengan strainer yang lain pada ukuran yang sama.
Pemasangannya biasanya dilakukan secara horizontal dengan penutup posisi di bagian atas. Bisa juga dipasang di jalur pipa vertikal.
3. Strainer Tipe Bucket
Bentuknya mirip seperti keranjang. Kemampuan untuk menahan serpihan halus dan kasar sangat baik sehingga sangat cocok digunakan pada pipa yang memiliki tekanan aliran yang tinggi. Banyak digunakan sebagai saringan di industri proyek migas, perairan, dan sejenisnya.
Karena strainer filter tipe ini bobotnya cukup berat, maka dalam proses instalasinya dibutuhkan support atau penyangga khusus. Jenis trainer filter satu ini dibagi lagi menjadi beberapa jenis yakni : simplex, duplex, dan automatic. Khusus tipe duplex dan automatic ini digunakan pada sistem aliran yang beroperasi secara terus-menerus, alias tidak boleh dimatikan.
4. Strainer Tipe Temporary
Disebut juga sebagai conical strainer lantaran bentuknya yang mirip seperti kerucut. Tidak menggunakan casing, hanya berupa saringan atau filter yang cara pemasangannya dimasukkan dalam spool pipa kemudian bagian flange akan dijepit diantara 2 sambungan flange pipa. Pipe filter satu ini lebih sering digunakan dalam kondisi tertentu untuk sementara.
Nah, itulah beberapa jenis-jenis Strainer yang beredar saat ini. Selanjutnya Kita akan membahas fungsi dari Strainer tersebut.
Fungsi Strainer
Setelah membahas pengertian dari strainer filter, mari kita bahas fungsi dari saringan ini. Strainer ini (baik tipe conical strainer, strainer filter, y strainer, oil strainer, dsb) memiliki fungsi utama sebagai saringan atau filter untuk memerangap partikel kasar atau halus dalam sistem perpipaan.
Baca Juga : Definisi Check Valve, Jenis dan Cara Kerjanya
Komponen-komponen pipa seperti valve, engine, pompa, dan sejenisnya adalah komponen penting yang harus dilindungi. Harga komponen tersebut sangatlah mahal. Tanpa, adanya strainer filter ini maka partikel-partikel (baik padat dan halus) bisa masuk ke dalam pompa dan valve dan pada akhirnya mengendap dan menyumbat. Alhasil, pompa bisa saja mengalami kerusakan atau bahkan mati mendadak. Biaya yang harus Anda keluarkan untuk reparasi atau penggantian komponen ini tentu saja akan sangat besar.
Jika hal ini terjadi secara berulang, maka Anda tentu saja akan mendapatkan kerugian yang cukup besar, karena itulah strainer filter sangat dibutuhkan. Selain itu, tanpa saringan ini (stainer) maka kerusakan komponen tidak hanya bisa terjadi pada pompa. Melainkan, juga bisa merembet ke semua equipment yang pada dasarnya saling terhubung.
Baca Juga : Mengenal Butterfly Valve, Jenis, Kelebihan Serta Harga
Penggunaan strainer filter tentu saja akan mencegah potensi kerusakan equipment tersebut sehingga biaya reparasi atau pergantian bisa ditekan, efektivitas kegiatan operasional tetap terjaga, dan tidak diperlukan perbaikan berulang kali.
Steam Trap
Selanjutnya yang akan kita bahas adalah stream trap atau perangkap uap. Alat ini dapat digunakan untuk menyingkirkan air dari uap. Air yang ada dalam uap ini sebenarnya tidak berguna, malah hanya akan memberikan hambatan dan kerugian lainnya pada sistem aliran uap.
Steam trap atau perangkap uap ini biasanya dipasang ditempat-tempat terendah dari pipeline atau pada kantung pipa (Drip Leg). Sama seperti strainer filter, pemasangan Steam Trap ini tidak boleh terbalik ya. Anda harus memperhatikan arah panah pada bagian badan/casing perangkap uap ini.
Perangkap uap ini mampu mengosongkan air pada sistem uap yang bertekanan lebih rendah. Sistem perangkap tertutup dalam proses pengosongan air akan menggunakan katu-katup pada sisi-sisi perangkap tersebut. Sebenarnya, strainer juga dapat menggantikan fungsi steam trap. Anda bisa mencobanya selama pengetesan. Namun, Anda juga perlu memperhatikan efektivitas dan kebutuhan penggunaan.
Baca Juga : Jenis APD Untuk Pekerja Konstruksi
Vent And Drain
Vent merupakan alat pembuang gas, udara, dan uap air. Sementara, partikel yang berupa cairan akan dibuang melalui drain. Vent and Drain sudah pasti ada dalam setiap sistem perpipaan dan equipment lainnya. Vent dan drain akan bekerja apabila equipment digunakan secara continue dalam waktu lama dalam pipeline atau equipment.
Vent and Drain juga bisa berhenti bekerja pada waktu-waktu tertentu. Semisal ada pengetesan pada pipe filter, waktu start up ataupun shut down. Pemasangan Vent and Drain ini tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pemasangannya harus disetujui oleh tim piping engineering terlebih dahulu. Baik mengenai masalah pemakaian ataupun penempatan komponen. Selain itu, perlu juga diperhatikan apakah valve sudah terpasang plug atau blind flangenya.
Baca Juga : Pengertian Welding hingga Teknik yang Digunakan
Untuk kasus-kasus khusus, seperti aliran yang tingkat bahayanya tinggi seperti pada proyek migas. Maka, penempatan dan penggunaan vent and drain ini harus sangat-sangat diperhitungkan dengan detail. Kontrol pelaksanaan secara berkelanjutan dan rutin pun juga perlu dilaksanakan.
Vent and Drain ini juga tidak boleh dipasang secara terbalik. Hal ini sendiri akan berakibat cukup fatal. Bisa meningkatkan potensi kebakaran pada proyek migas (contohnya) ataupun menimbulkan aliran yang beracun jadi keluar dan membahayakan lingkungan.
Karena berfungsi layaknya saluran pembuangan ke udara, maka vent ini harus diletakkan di tempat tertinggi. Sebaliknya, drain harus diletakkan di tempat terendah. Sesuai fungsinya sebagai saluran pembuangan cairan dan pembersih cairan dalam jalur pipa.
Cara Memilih Strainer yang Tepat
Ketika sistem produksi perusahaan Anda harus menggunakan strainer maka memilih strainer yang tepat akan menjadi tantangan Anda. Memilih strainer yang tepat sangat penting untuk memastikan partikel yang tidak diinginkan dapat disaring dengan baik, sehingga produk yang dihasilkan dapat berkualitas tinggi.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih strainer yang tepat antara lain ukuran partikel yang akan disaring, jenis fluida atau gas yang akan disaring, suhu dan tekanan sistem, serta bahan strainer yang akan digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, pemilihan strainer juga perlu disesuaikan dengan aplikasi dan industri yang digunakan. Sebagai contoh, pada industri makanan dan minuman, strainer yang digunakan harus terbuat dari bahan yang aman untuk digunakan dan mudah dibersihkan.
Baca Juga : Apa itu Boiler, Fungsi, Komponen dan Cara Merawatnya
Tips lainnya adalah memilih strainer yang mudah dibersihkan dan dirawat untuk memperpanjang umur strainer. Selain itu, memilih strainer yang sesuai dengan budget juga perlu dipertimbangkan.
Untuk memastikan pemilihan strainer yang tepat, sebaiknya konsultasikan dengan ahli atau produsen strainer yang terpercaya. Anda dapat berkonsultasi dengan tim Kami di Alvindo Catur Sentosa.
Dengan memilih strainer yang tepat, proses produksi dapat berjalan dengan lebih efisien, kualitas produk yang dihasilkan dapat terjaga, dan biaya perawatan alat produksi dapat ditekan.
Selain strainer, Alvindo Catur Sentosa juga memiliki produk industrial yang lainnya terutama dalam dunia perpipaan. Anda dapat menemukan produk seperti pipa stainless steel, fitting, spiral wound gasket, hingga flange. Semua produk yang Kami miliki telah teruji standar internasional dan telah bersertifikat. Segera hubungi Kami untuk request for quotation.