Pengertian Drainase : Sistem yang Efektif untuk Mengatasi Masalah Genangan

2024-08-01

Daftar isi

Tutup

Ketika hujan deras turun, jalanan seringkali tergenang air, rumput taman berubah menjadi kolam, dan air berpotensi merembes masuk ke dalam rumah atau bangunan. Kondisi ini tentu saja tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi merusak properti dan mengancam kesehatan dengan munculnya penyakit yang dibawa oleh air kotor. Situasi ini bisa lebih buruk jika tidak ada sistem drainase yang memadai.

Masalah ini bisa secara luas terjadi di banyak daerah, baik perkotaan maupun pedesaan yang juga berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, sistem drainase yang efektif dan efisien sangat diperlukan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang betapa pentingnya sistem drainase, jenis dan komponen-komponennya, serta bagaimana merancang dan merawat sistem drainase agar dapat berfungsi dengan optimal. Mari simak informasi selengkapnya.

Apa Itu Sistem Drainase?

sistem drainase
Sistem Drainase

Sistem drainase dirancang untuk mengalirkan air berlebih dari area seperti atap bangunan, jalan raya, dan lanskap. Saluran drainase yang tidak tepat ditandai umumnya dengan munculnya genangan air. Sistem drainase bisa sesederhana sebuah pipa yang dipasang untuk sekedar mengalirkan air hujan, atau bisa kompleks menjadi jaringan pipa dan saluran khusus yang mengangkut jumlah air yang besar. Dengan adanya sistem drainase yang efektif, kita dapat menghindari banyak kerugian dan menjaga kualitas hidup.

Fungsi Sistem Drainase

Secara keseluruhan, saluran drainase sangat penting dalam pengelolaan air untuk mencegah munculnya genangan air, banjir, hingga erosi, serta melindungi struktur bangunan dan lanskap. 

Air yang menggenang dapat meresap ke dalam pondasi bangunan dan menyebabkan kerusakan struktural yang biasanya ditandai dengan munculnya jamur serta peningkatan kelembaban. Ditambah lagi, genangan air juga dapat menjadi sarang bagi nyamuk penyebab penyakit seperti demam berdarah. 

Di sisi lain, sistem drainase juga dirancang untuk mengalirkan air hujan ke saluran yang aman, sehingga mencegah penumpukan air pemicu banjir di area permukaan, seperti jalan, taman, dan area perumahan. Seperti yang kita ketahui, banjir bisa berpotensi merusak dan menyebabkan kerugian hingga mengancam keselamatan.

Selain itu, air juga dapat mengikis tanah, menyebabkan ketidakstabilan lahan, terutama di daerah dengan lereng curam atau daerah dengan curah hujan yang tinggi. Dengan mengalirkan air dari permukaan tanah secara efektif, sistem drainase membantu mencegah erosi, menjaga kestabilan tanah, terutama di area dengan kemiringan atau tanah yang mudah tergerus. 

Oleh karena itu, fungsi dari sistem drainase bukan hanya sekadar saluran air, tetapi juga bagian krusial dari infrastruktur yang menjaga keamanan, kesehatan, dan kenyamanan di lingkungan tempat kita tinggal. 

Tipe-tipe Sistem Drainase

Saluran drainase bisa dikategorikan menjadi beberapa tipe. Tipe-tipe ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda, di antaranya:

Sistem Drainase Permukaan (Surface Drainage System)

Sistem drainase permukaan adalah tipe yang memerlukan penggalian beberapa parit yang berfungsi sebagai funnel untuk mengalirkan air berlebih. Dengan cara ini, air dapat mengalir jauh dari rumah atau area tertentu untuk mencegah penumpukan air hujan yang menyebabkan banjir dan memicu kerusakan pada rumah atau bangunan. Sistem drainase ini umumnya diterapkan di tanah yang sangat datar.

Sistem Drainase Bawah Tanah (Subsurface Drainage System)

Pada sistem drainase bawah tanah, pipa akan dipasang di dalam tanah. Ada juga pompa sumur untuk mendorong air melalui pipa-pipa yang terpasang. Sistem drainase ini dirancang untuk menghilangkan kelebihan air dari tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, karena kelebihan air yang terjebak di akar atau tanaman dapat menyebabkan pembusukan.

Sistem Drainase Lereng  (Slope Drainage System)

Pipa dipasang pada permukaan yang miring pada sistem drainase jenis ini. Memudahkan air mengalir secara alami menjauh dari rumah atau area tertentu. Pipa-pipa yang dipasang bisa terbuat dari baja, beton, atau bahkan plastik dan dilapisi dengan lapisan pelindung.

Sistem Talang Air (Downspouts and Gutter System)

Dalam sistem drainase ini, pipa terhubung dengan talang dan menghilangkan kelebihan air yang mengumpul di atap. Sistem drainase ini adalah yang paling penting digunakan di rumah. Tanpa sistem ini, air hujan yang jatuh dari atap dapat merusak rumah kita.

Drainase Terbuka (Open Drainage)

Sistem drainase terbuka memanfaatkan parit samping, parit lateral, dan parit pembuangan. Sistem drainase terbuka umumnya digunakan untuk mengumpulkan limbah cair yang bukan dari sistem pembuangan air kotor. Jenis sistem drainase ini juga digunakan untuk membuang limbah sanitasi yang sangat tidak higienis dan tidak aman.

Keuntungan dari sistem drainase ini adalah kemudahannya dalam pembuatan dan perawatannya. Akan tetapi, sistem drainase terbuka tidak aman digunakan karena orang dapat dengan mudah bersentuhan langsung dengan limbah yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit. 

Sistem Drainase Tertutup

Jenis sistem drainase ini membentuk jaringan bawah tanah yang tertutup. Pada sistem ini, limbah dikumpulkan dari area-area individu dan kemudian diangkut ke jaringan utama yang akhirnya menuju ke instalasi pengolahan. Sistem drainase tertutup mencegah kontak manusia dengan limbah dan limbah cair. Sistem ini juga mencegah penyebaran penyakit dan tidak menjadi tempat berkembang biak bagi serangga.

Komponen Utama Sistem Drainase

Sistem drainase terdiri dari berbagai komponen yang bekerja bersama untuk mengalirkan air berlebih dari area tertentu. Berikut adalah beberapa komponen utama dari sistem drainase:

Pipa

Pipa adalah komponen utama yang berfungsi mengangkut air dari satu tempat ke tempat lain. Pipa biasanya terbuat dari PVC, beton, atau logam, dan ditempatkan di bawah tanah. 

Bak Penampung (Basin)

Bak penampung atau basin adalah struktur yang dirancang untuk mengumpulkan air permukaan dan mengarahkan air tersebut ke dalam sistem pipa drainase. Bak ini juga berfungsi sebagai penangkap sedimen dan puing-puing untuk mencegah penyumbatan pada pipa.

Parit

Parit adalah saluran terbuka yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengalirkan air permukaan dari area yang luas. Parit sering dibangun secara permanen di area pertanian dan pinggiran jalan untuk mencegah genangan air.

Sumur Resapan

Sumur resapan adalah lubang yang diisi dengan bahan berpori, seperti kerikil, yang memungkinkan air meresap ke dalam tanah secara perlahan dan membantu mengurangi volume air yang harus dikelola oleh sistem drainase utama.

Pompa Air

Pompa air digunakan untuk memindahkan air dari sumur resapan atau area rendah ke tempat yang lebih tinggi, sehingga air dapat mengalir dengan baik dalam sistem drainase. Biasanya ditemukan di daerah dengan risiko banjir tinggi atau di basement bangunan.

Pertimbangan dalam Merancang Sistem Drainase

Perancangan sistem drainase memerlukan perhatian terhadap berbagai faktor untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berfungsi dengan efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama dalam perancangan sistem drainase:

  1. Pahami jenis dan struktur tanah karena perbedaan jenis tanah akan menghasilkan penyerapan air yang berbeda-beda. Tanah berpasir, misalnya, menyerap air lebih cepat dibandingkan tanah liat. 
  2. Analisa data iklim dan curah hujan lokal untuk menentukan volume air agar tidak terjadi penumpukan air yang dapat menyebabkan banjir.
  3. Sesuaikan sistem drainase dengan kemiringan tanah dan topografi untuk memastikan aliran air yang lancar.
  4. Perhatikan penggunaan lahan karena mempengaruhi desain sistem drainase. Area perumahan, komersial, atau industri memiliki kebutuhan drainase yang berbeda.
  5. Integrasikan sistem drainase dengan infrastruktur yang sudah ada, seperti jalan, saluran pembuangan, dan bangunan.
  6. Patuhi regulasi lokal dan standar konstruksi adalah hal yang wajib dalam perancangan sistem drainase. Ikuti pedoman teknis yang ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas setempat untuk memastikan bahwa sistem drainase aman dan efektif.

Pemeliharaan Sistem Drainase

perbaikan sistem drainase
Perbaikan Sistem Drainase

Pemeliharaan rutin sangat penting untuk memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik dan untuk mencegah kerusakan pada struktur serta area sekitarnya. Beberapa metode pemeliharaan yang umum dilakukan meliputi:

  • Membersihkan puing-puing dari saluran dan pipa untuk mencegah penyumbatan yang dapat menghambat aliran air.
  • Memeriksa dan memperbaiki kebocoran atau retakan secara berkala.
  • Memeriksa dan menyesuaikan kemiringan untuk memastikan aliran air yang lancar.
  • Mengganti komponen yang rusak atau aus untuk menjaga kinerja sistem drainase.

Sistem drainase yang efektif adalah kunci untuk menjaga lingkungan yang aman, bersih, dan nyaman. Dengan memahami berbagai jenis sistem drainase, serta mempertimbangkan berbagai faktor dalam perancangannya, Anda dapat mengatasi masalah aliran air secara optimal. Selain itu, pemeliharaan rutin dan penggunaan komponen berkualitas tinggi, seperti pipa berkualitas tinggi akan memastikan sistem drainase Anda berfungsi dengan baik dan meminimalisir risiko kerusakan.

Untuk memastikan sistem drainase Anda berfungsi dengan optimal dan bebas dari masalah? PT. ACS menyediakan pipa dari merek GBA yang sudah terpercaya secara luas menawarkan daya tahan superior dan performa yang dapat diandalkan untuk mengalirkan air secara efisien. Produk pipa GBA telah sesuai standar ASTM sehingga terbukti tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, mengurangi risiko kebocoran dan kerusakan. 

Pastikan kelancaran sistem drainase dengan pipa berkualitas yang bisa Anda dapatkan di ACS. Hubungi kami sekarang untuk solusi perpipaan terbaik dan penawaran menarik.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?