Pertambangan telah menjadi sektor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan teknologi, industri, dan kehidupan sehari-hari di seluruh dunia. Di era modern saat ini, pertambangan tidak terlepas dari tantangan yang semakin kompleks seiring dengan peningkatan permintaan global serta dampak lingkungan yang semakin terasa.
Artikel ini akan membahas tentang kegiatan pertambangan, khususnya di Indonesia. Mulai dari definisi, peraturan terkait, pengelolaan, hingga tantangan yang dihadapi oleh sektor pertambangan saat ini.
Mengenal Sektor Pertambangan
Saat kita membuka kamus, kita akan mendapatkan berbagai pengertian tentang pertambangan. Tapi sangat sedikit sekali mengenai definisi yang mendekati makna empirik dari kegiatan pertambangan. Pertambangan merupakan rangkaian kegiatan dalam upaya pencarian, pemanfaatan, penambangan, pengolahan, pemurnian dan penjualan bahan galian.
Sementara itu pada sektor pertambangan tak dikenal dengan istilah konsesi dan tak ada hak kepemilikan atas cadangan bahan galian yang ditemukan investor jika eksploitasi berhasil.
Baca juga : Apa itu Water Treatment? Ini Penjelasannya
Bahan galian juga dibagi lagi dalam beberapa kategori antara lain:
✓ Mineral
✓ Batubara
✓ Panas bumi
✓ Minyak dan gas
Pertambangan di Indonesia
Bidang pertambangan memang menjadi isu yang sangat menarik setelah berakhirnya orde baru. Karena bidang ini seperti kita lihat mulai berjalan dengan lancar. Awal orde baru, pemerintah sangat membutuhkan dana besar untuk proyek pembangunan, sampai pemerintah mulai aktif mengundang investor-investor asing untuk memberi ruang dalam berusaha seluas-luasnya di Indonesia.
Pentingnya kegiatan pertambangan dan pembangunan ini membuat pemerintah menuangkannya dalam Undang-Undang yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan yaitu UU No. 11/1967 mengenai inti-inti pengusahaan pertambangan.
Dalam UU ini juga pemerintah mengembangkan sistem yang bernama Kontrak Karya (KK) agar lebih menarik bagi investor asing. Dengan ketentuan kontrak karya, investor berperan sebagai kontraktor sedangkan pemerintah bertindak sebagai prinsipal.
Sementara itu pada sektor pertambangan tak dikenal dengan istilah konsesi dan tak ada hak kepemilikan atas cadangan bahan galian yang ditemukan investor jika eksploitasi berhasil.
Baca juga : Apa itu Water Treatment? Ini Penjelasannya
Karakteristik dan Resiko Kegiatan Pertambangan
Dalam aktivitas pertambangan biasanya punya beberapa karakteristik, seperti resiko yang tinggi, hingga dampak lingkungan yang semakin kompleks baik secara fisik maupun sosial, serta ekosistem yang tidak bisa diperbarui. Maka banyak pengusaha pada bidang pertambangan selalu mencari cadangan terbukti atau baru.
Ada juga beberapa resiko dalam bidang pertambangan yaitu eksplorasi atau cadangan produksi yang kadang mengalami ketidakpastian. Resiko pada teknologi yang tidak pasti ini menimbulkan biaya tidak terduga seperti biaya alat mekanis dan sebagainya. Kemudian, adapula resiko pasar yang harganya juga tidak pasti. Resiko kebijakan pemerintah atau resiko politik yang pro kontra dalam perubahan pajak dan harga domestik .
Resiko-resiko tersebut memang sangat mempengaruhi keuntungan usaha dalam produksi, harga, biaya, dan pajak. Usaha yang punya resiko lebih tinggi juga sebenarnya mengalami keuntungan (rate of return) yang lebih tinggi juga.
Saat ini, dasar kebijakan publik pada sektor pertambangan ialah UUD 1945 pasal 33 ayat 3 yang berbunyi bahwa: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Pendekatan Kemitraan dalam Sektor Pertambangan
Tantangan pada masa depan yang akan dihadapi oleh Indonesia di bidang pertambangan dapat dihadapi melalui pendekatan kemitraan berdasarkan hubungan yang merata dalam hal tugas dan tanggung jawab.
Satu contoh nyata dalam sektor pertambangan ialah kemitraan dalam menentukan reklamasi lokasi tambang. Untuk menangani ini maka harus dipertimbangkan kebutuhan dari masyarakat sekitar bisa berdiri sendiri dan tak selalu bergantung dengan perkembangan ekonomi yang berasal dari operasi tambang. Maka dari itu, mengenai reklamasi ini, Departemen ESDM, Kehutanan, dan Perusahaan harus berkonsultasi dengan masyarakat sekitar untuk menentukan jalan terbaik reklamasi.
Jika dilihat dari sisi pemerataan, maka sebaiknya kemitraan ini harus dilakukan oleh Pemda melalui konsultasi langsung dengan masyarakat sekitar. Hal ini untuk bertujuan untuk mengantisipasi adanya rasa "dirugikan" setelah kegiatan penambangan berjalan.
Pemda juga harus siap mengatasi masalah ini. Sebab, perusahaan pertambangan harus dapat kepercayaan dari Pemda dalam upaya pembangunan di daerah lokasi tersebut.
Hak-hak dan kewajiban dari masyarakat setempat juga perlu diperjelas lagi, khususnya aturan dengan hukum adat. Karena keragaman adat di Indonesia, maka harus dikaji kembali melalui studi yang serius mengenai struktur masyarakat adat. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari rasa tidak percaya dari masing-masing stake holders.
Baca juga : Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya
Masalah Lingkungan akibat Pembangunan Sektor Pertambangan/Energi
Seperti yang kita ketahui, minyak bumi adalah sumber utama sebagai energi yang penggunaannya setiap masa semakin meningkat, sedangkan kuota persediaannya semakin terbatas. Maka dari itu, diperlukan pengembangan sumber-sumber energi lainnya seperti batubara, tenaga air, panas bumi, tenaga matahari, dsb.
Pencemaran lingkungan sebagai akibat pengolahan pertambangan biasanya disebabkan oleh faktor kimia, fisik, dan biologis. Pencemaran lingkungan ini juga umumnya lebih daripada di luar pertambangan. Keadaan tanah, air dan udara setempat di tambang punya pengaruh yang timbal balik dengan lingkungannya. Misalnya, CO sangat dipengaruhi oleh keaneka ragaman udara, pencemaran oleh tekanan panas tergantung keadaan suhu, kelembaban dan aliran udara setempat.
Baca Juga : Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya
Sektor pertambangan yang biasanya lokasi jauh dari pemukiman masyarakat jika dilihat dari sudut pencemaran lingkungan lebih menguntungkan daripada berada dekat dengan pemukiman masyarakat. Jadi, hal ini juga bisa dijadikan pertimbangan sebelum membangun kegiatan pertambangan.
Jenis sektor yang dihasilkan di Indonesia ada berbagai macam, mulai dari minyak dan gas bumi, logam-logam mineral, bahan organik seperti batubara, dan batu berharga seperti intan dll. Pembangunan dan pengelolaan pertambangan memang harus dijajarkan dengan bidang energi dan bahan bakar serta dengan pengolahan wilayah, disertai dengan peningkatan pengawasan yang menyeluruh.
Pengembangan dan pemanfaatan energi perlu dilakukan secara bijaksana baik keperluan untuk dalam negeri maupun ekspor, karena kemampuan penyediaan energi secara strategis dalam jangka panjang merupakan poin yang sangat penting.
Pengawasan Lingkungan terhadap Kegiatan Pertambangan
Industri pertambangan sangatlah terikat dengan undang-undang ataupun peraturan yang sudah ditetapkan mulai dari awal investor masuk berinvestasi, eksplorasi, penambangan hingga berada pada titik akhir pasca tambang.
Tetapi tak sedikit permasalahan-permasalahan yang dapat dikatakan relatif muncul seperti masalah pencemaran lingkungan, penyakit, pencemaran daerah berpotensi tak terurus (tidak mendapatkan perhatian) dan masih banyak lagi lainnya.
Guna menghindari terjadinya kecelakaan, pencemaran lingkungan, gangguan keseimbangan ekosistem baik itu berada di lingkungan pertambangan maupun di luar pertambangan, dan hal-hal yang membahayakan dan mengancam keselamatan lainnya, maka diperlukan adanya pengawasan lingkungan, antara lain:
- Cara pengolahan dan pembangunan dalam kegiatan pertambangan.
- Potensi kecelakaan pertambangan.
- Bagaimana cara menyehatkan lingkungan pertambangan.
- Cara mengatasi pencemaran dan penyakit-penyakit yang mungkin dapat timbul akibat kegiatan pertambangan.
Biasanya, permasalahan sering muncul karena minimnya pengawasan dalam menjalankan industri tersebut, Pemda bahkan pusat sangat kurang dalam memaksimalkan perhatian, apalagi jika melibatkan sisi politik pada daerah tersebut akan menjadi kotroversial antara sesama pejabat politik.
Hal ini yang sudah menjadi sebab dan dampak masyarakat gagal paham mengenai Industri Pertambangan. Perlu kita ketahui juga bahwa industri pertambangan adalah industri yang secara tak langsung mengajak banyak pihak termasuk masyarakat dalam sudut perkembangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, sampai pembangunan infastruktur.
Maka dari itu, industri pertambangan perlu juga menjadi perhatian kita bersama, untuk melakukan pengawalan bersama dalam mewujudkan daerah yang berkembang secara ekonomi, maju, bebas dari permasalahan yang tidak diinginkan.
Baca juga : Perusahaan Perminyakan Terbesar di Dunia
Demikian ulasan kami tentang kegiatan pertambangan di Indonesia. Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan Anda mengenai kegiatan pertambangan, terutama keuntungan dan juga dampak dari salah satu kegiatan yang sangat berpengaruh pada ekonomi dan teknologi di dunia ini.