Ketahui Jenis Butterfly Valve, Kelebihannya serta Harga Terbaru

2023-11-06

Daftar isi

Tutup

Industri teknik dan sistem kontrol aliran fluida sering bergantung pada komponen penting yang disebut "butterfly valve." Dalam dunia rekayasa, butterfly valve adalah salah satu inovasi utama yang telah mempermudah pengendalian aliran cairan dan gas.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dasar butterfly valve dan memahami prinsip kerja yang mendasarinya. Dari desainnya yang menyerupai sayap kupu-kupu yang indah hingga peran kritisnya dalam berbagai aplikasi, kita akan memperkenalkan Anda pada dunia butterfly valve yang mendalam. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang definisi dan prinsip kerja butterfly valve, Anda akan dapat menghargai peran pentingnya dalam sistem kontrol aliran modern.

Apa Itu Butterfly Valve?

Butterfly valve, atau katup kupu-kupu, adalah salah satu jenis valve yang memiliki kemampuan untuk menghentikan, mengatur, dan memulai aliran dalam sistem pengolahan cairan atau gas. Disebut "katup kupu-kupu" karena desainnya yang unik, yang menyerupai sayap kupu-kupu yang anggun.

Salah satu fitur utama dari butterfly valve adalah kemampuannya untuk membuka atau menutup dengan cepat dengan hanya memutar pegangan sekitar 90 derajat. Ketika dalam posisi terbuka, katup ini memungkinkan aliran maksimum, sementara dalam posisi tertutup, ia secara efisien menghentikan aliran.

Baca Juga : Pengertian Valve, Jenis, hingga Cara Pengoperasian

Butterfly valve banyak digunakan dalam aplikasi di mana diperlukan pengendalian aliran yang cepat dan efisien. Katup berukuran besar sering dilengkapi dengan aktuator tipe gearbox, di mana handwheel terhubung ke stem melalui gearbox. Hal ini mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk mengoperasikan katup, sehingga cocok untuk aplikasi industri yang membutuhkan penyesuaian aliran yang lebih besar.

Perlu diperhatikan bahwa saat memasang butterfly valve, sebaiknya dipasang dalam posisi terbuka. Jika valve ini dipasang dalam posisi tertutup, dudukan karetnya dapat mengganjal disk, yang membuatnya sulit untuk dibuka kembali. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang instalasi dan operasi butterfly valve adalah penting untuk memastikan kinerja yang optimal dalam berbagai aplikasi industri.

Bagian - Bagian Butterfly Valve

Valve ini memiliki bagian-bagian yaitu body yang melingkar pendek, disc berbentuk bulat, poros, seat dari material logam atau material halus, dan aktuator/operator. Berikut penjelasan singkatnya:

  • Body

Bagian utama dari butterfly valve adalah body, yaitu bagian yang berfungsi sebagai rumah/cangkang atau tempat penyimpanan disk dan komponen mekanik lainnya. Bagian yang terbuat dari bahan logam atau plastik dan berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan disk. Body ini juga memiliki saluran yang memungkinkan fluida mengalir masuk dan keluar dari valve.

  • Disk

Disk adalah bagian yang berputar dan berfungsi sebagai penutup atau pembuka aliran cairan. Disk biasanya terbuat dari material stainless steel atau material lain, dan memiliki beberapa jenis lapisan permukaan untuk meningkatkan daya tahan terhadap keausan dan korosi. Disk ini berfungsi untuk memblokir atau membuka aliran fluida yang melewati valve.

  • Shaft

Shaft atau poros adalah bagian yang menghubungkan disk dengan penggerak valve. Shaft terbuat dari bahan logam dan berfungsi untuk menggerakkan disk. Shaft ini biasanya dilengkapi dengan handle atau roda gigi yang memungkinkan operator untuk membuka atau menutup valve. Shaft biasanya dilengkapi dengan bantalan yang memudahkan putaran.

  • Seat

Seat adalah bagian yang berfungsi sebagai penahan disk dan menjaga agar cairan tidak bocor melalui celah antara disk dan body. Bagian ini terbuat dari bahan elastomer atau logam.

  • Aktuator/Operator

Seperti valve lain pada umumnya, butterfly valve memiliki aktuator atau operator berupa lever atau gear sebagai penggerak valve yang digunakan untuk membuka atau menutup aliran cairan.

Selain bagian-bagian utama tersebut, butterfly valve juga dapat dilengkapi dengan berbagai aksesori tambahan seperti operator pneumatik atau elektrik, limit switch, dan positioner untuk meningkatkan kontrol dan otomatisasi dalam pengoperasiannya.

Baca Juga : Jenis Globe Valve dan Jenis-jenisnya

butterfly valve

Jenis-jenis Butterfly Valve 

Pada butterfly valve, jenis-jenisnya diklasifikasikan berdasarkan konstruksi body valve dan letak poros stem. Jenis-jenis tersebut antara lain:

Berdasarkan Body Construction

Pada bagian ini, perbedaan didasari pada bentuk dan ukuran body valve, serta flange yang digunakan. Berikut jenis-jenisnya:

  1. Wafer Type Butterfly Valve

Konstruksi body pada jenis valve ini cukup tipis dan ringan. Biasanya, valve ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan ruang yang terbatas karena ukurannya yang lebih kecil dibandingkan jenis butterfly valve lainnya. Wafer type butterfly valve memiliki flange yang bisa dipasang dengan baut ke dalam sistem pipa atau peralatan lainnya. Pemasangannya mudah, tetapi tidak dapat digunakan sebagai isolation valve.

  1. Lug Type Butterfly Valve

Butterfly valve tipe lug memiliki "ears" atau "lugs" yang menonjol pada kedua sisi valve. Lugs ini digunakan untuk memasang valve ke dalam sistem dengan bantuan baut dan mur. Katup jenis ini memungkinkan pemasangan dan perawatan yang lebih mudah tanpa harus memutus aliran pipa utama.

  1. Flanged Type Butterfly Valve

Butterfly valve tipe flanged adalah jenis valve yang memiliki flange terpasang di bagian akhir valve. Mereka dirancang untuk dipasang langsung ke dalam sistem pipa dengan menggunakan baut, menghubungkan valve ke pipa dengan cara yang kuat dan tahan lama. Ini adalah pilihan umum untuk aplikasi industri yang lebih besar.

  1. Double Flanged Type Butterfly Valve

Katup tipe double flanged memiliki flange pada kedua sisi valve, memungkinkan pemasangan yang lebih kuat dan lebih tahan lama. Mereka digunakan di aplikasi di mana tekanan tinggi atau suhu ekstrem menjadi faktor utama.

  1. Butt-welded Ends Type

Butterfly valve tipe butt-welded ends dirancang untuk dihubungkan langsung ke pipa menggunakan pengelasan. Ini menciptakan hubungan yang kuat dan tahan lama antara valve dan pipa. Jenis ini umumnya digunakan di sistem yang membutuhkan ketahanan tinggi terhadap tekanan dan suhu.

Baca Juga : Gate Valve dan Cara Kerjanya

Setiap jenis butterfly valve memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, serta kecocokan untuk aplikasi tertentu. Pemilihan jenis yang tepat harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ruang, tekanan, suhu, dan anggaran.

Berdasarkan Letak Poros Stem

Sementara pada bagian ini didasari pada posisi letak poros stem yang terhubung ke disk dan mempengaruhi banyaknya gesekan antara seat dan disk. Jenis-jenisnya antara lain:

  1. Zero Offset Butterfly Valve

Desain ini digunakan untuk valve yang digunakan dalam keadaan tekanan dan temperatur rendah. Dalam desain ini, poros disk berada di garis tengah body valve. Pada posisi terbuka, disk membagi aliran menjadi dua bagian yang sama, dengan disk di bagian tengah dan sejajar dengan aliran.

Valve jenis ini memiliki seat yang lentur. Penyegelan terjadi ketika disk menekan soft seat. Selama proses memutar disk akan terjadi gesekan antara disk dan seat, yang merupakan kelemahan dari valve jenis ini

  1. Double Offset Butterfly Valve

Dalam double offset, disk diseimbangkan dari garis tengah valve dan juga dari garis tengah body valve. Gerakan ini menciptakan cam action selama gerakan dilakukan yang mengangkat seat dari segel. Double offset membuat pembukaan dan penutupan menjadi mulus karena gesekan hanya berlaku di beberapa derajat pertama pembukaan dan beberapa derajat penutupan terakhir, kurang lebih 10° pembukaan dan penutupan.

  1. Triple Offset Butterfly Valve

Pada desain triple offset, offset ketiga dibuat dengan desain geometris permukaan seat. Seat dibuat menjadi kerucut siku-siku. Hal ini menghasilkan gerakan tanpa adanya gesekan. Gesekan hanya dilakukan pada titik akhir penutupan dengan sudut 90° bertindak sebagai pemberhentian secara mekanis.

Baca Juga : Tipe Ball Valve dan Fungsinya

Pengaplikasian Butterfly Valve pada Industri

Butterfly valve adalah salah satu jenis valve yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi industri untuk mengatur aliran fluida. Beberapa aplikasi umum dari butterfly valve antara lain adalah:

  1. Industri kimia: Butterfly valve digunakan dalam proses produksi dan pengangkutan bahan kimia. Valve ini mampu mengatur aliran bahan kimia yang beragam seperti asam, alkali, dan bahan kimia korosif lainnya.
  2. Industri petrokimia: Butterfly valve juga digunakan dalam industri petrokimia untuk mengatur aliran fluida seperti minyak, gas, dan bahan kimia lainnya. Valve ini biasanya terbuat dari material khusus yang mampu menahan tekanan dan korosifitas bahan kimia yang terkandung dalam fluida.
  3. Industri makanan dan minuman: Butterfly valve sering digunakan dalam industri makanan dan minuman untuk mengatur aliran fluida yang terkandung dalam proses produksi. Valve ini biasanya terbuat dari material yang aman untuk digunakan dalam aplikasi makanan dan minuman.
  4. Industri air dan limbah: Butterfly valve digunakan dalam aplikasi pengolahan air dan limbah untuk mengatur aliran fluida dalam sistem pengolahan. Valve ini mampu menahan tekanan yang tinggi dan tahan terhadap korosifitas bahan kimia yang terkandung dalam air dan limbah.
  5. Industri HVAC: Butterfly valve juga digunakan dalam sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) untuk mengatur aliran udara dalam sistem ventilasi dan pendingin ruangan.

Dalam aplikasi-aplikasi tersebut, butterfly valve dipilih karena kemampuannya untuk mengatur aliran fluida secara presisi, tahan lama, dan dapat dioperasikan secara otomatis. Selain itu, butterfly valve juga mudah dalam perawatan dan perbaikan.

Kelebihan dan Kekurangan Butterfly Valve

Butterfly valve adalah salah satu jenis valve yang memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih untuk digunakan dalam aplikasi tertentu.

Berikut ini merupakan kelebihan penggunaan butterfly valve:

  1. Ringan dan mudah dioperasikan: Butterfly valve memiliki desain yang ringan dan mudah dioperasikan, sehingga memudahkan dalam proses instalasi dan operasi.
  2. Biaya yang lebih rendah: Harga butterfly valve lebih rendah dibandingkan jenis valve lainnya, seperti globe valve atau gate valve, sehingga menjadi pilihan yang lebih ekonomis.
  3. Dapat dioperasikan secara otomatis: Butterfly valve dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan pneumatik atau sistem elektrik, sehingga memudahkan dalam pengaturan aliran fluida.
  4. Mudah dalam perawatan: Butterfly valve memiliki sedikit komponen dan mudah dalam perawatan dan perbaikan.

Kelebihan lainnya seperti cocok untuk aplikasi valve besar karena desainnya yang ringkas dan ringan dan tidak membutuhkan banyak ruang dibandingkan dengan valve lainnya. Lalu karena gerakannya yang cepat, dibutuhkan lebih sedikit waktu untuk membuka atau menutup. Biaya perawatan cenderung rendah dibandingkan dengan jenis valve lainnya. Jenis valve dengan seat non-logam dapat digunakan dalam media kimia atau korosif.

Baca Juga : Definisi Check Valve, Fungsinya dan Cara Kerjanya

butterfly valve

Meskipun memiliki banyak kelebihan, butterfly valve juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  1. Batasan tekanan dan temperatur: Butterfly valve tidak dapat menahan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi seperti jenis valve lainnya seperti gate valve atau globe valve. Oleh karena itu, butterfly valve lebih cocok digunakan pada aplikasi yang tidak memerlukan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi.
  2. Kurang akurat untuk pengaturan aliran: Butterfly valve tidak terlalu akurat untuk mengatur aliran fluida dalam jumlah kecil atau dengan akurasi yang tinggi. Jika diperlukan akurasi yang tinggi dalam pengaturan aliran fluida, maka jenis valve lain seperti globe valve lebih disarankan.
  3. Potensi kebocoran: Karena butterfly valve menggunakan disk yang bergerak untuk mengatur aliran fluida, ada potensi kebocoran pada sisi valve yang tidak terpasang dengan benar atau disk yang tidak menutup dengan sempurna. Oleh karena itu, perlu memastikan pemasangan dan pengoperasian butterfly valve yang tepat agar terhindar dari potensi kebocoran.
  4. Rentan terhadap getaran dan erosi: Jika butterfly valve digunakan dalam sistem yang mengalami getaran atau aliran fluida yang tinggi, maka dapat menyebabkan kerusakan pada valve dan memperpendek umur pakai valve. Selain itu, aliran fluida dengan tekanan tinggi juga dapat menyebabkan erosi pada disk valve.

Harga Butterfly Valve

Harga butterfly valve dapat bervariasi tergantung pada material, ukuran, pressure rating, merek, dan aplikasi yang dibutuhkan. Namun, bisa dibilang, ukuran yang paling menentukan tinggi rendahnya harga butterfly valve yang Anda akan beli. Contohnya, butterfly valve dengan ukuran 2 inch, harganya mulai dari Rp200.000,-. Sementara, butterfly valve ukuran 3 inch, harganya di kisaran Rp400.000,-. Selisih harga masing-masing ukuran berkisar antara Rp200.000,- hingga Rp400.000,-.

Baca Juga : Daftar Harga Valve Terbaru tahun 2023

Dapatkan butterfly valve ukuran 2 inch hingga 5 inch di Alvindo Catur Sentosa (ACS) yang sudah dipercaya oleh +1000 klien di seluruh Indonesia sebagai pemasok komponen perpipaan terutama butterfly valve dengan standar ASME, JIS, dan DIN class 150 hingga class 2500. Butterfly valve di ACS dijamin keaslian dan kualitasnya karena kami mengadopsi proses procurement, quality assurance, dan quality check yang ketat serta standar penyimpanan terbaik serta dilengkapi Mill Test Certificate untuk detail spesifikasi valve yang Anda beli. 

Selain itu ACS juga menyediakan produk perpipaan lainnya seperti flange, fitting, spiral wound gasket dan pipa stainless steel. Segera dapatkan penawaran terbaik dengan menghubungi langsung tim Sales Kami.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?