Proses Pengolahan Minyak Bumi Serta Dampaknya

2023-10-30

Daftar isi

Tutup

Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang sangat berharga dan telah memenuhi kebutuhan energi dunia selama berabad-abad. Namun, masih banyak dari kita mungkin tidak sepenuhnya memahami tentang kompleksitas proses yang terlibat dalam mengubah minyak bumi yang ditemukan di bawah permukaan bumi menjadi berbagai produk yang kita gunakan sehari-hari.

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas dengan rinci proses pengolahan minyak bumi, dari pengeboran awal hingga produk akhir yang dapat melayani berbagai keperluan kita, serta bagaimana teknologi mutakhir dan kebijakan lingkungan memainkan peran penting dalam mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan.

Apa itu Minyak Bumi?

Minyak bumi, juga dikenal sebagai minyak mentah, adalah cairan hidrokarbon alami yang ditemukan di dalam lapisan bumi. Minyak bumi terbentuk melalui proses alamiah yang berlangsung selama jutaan tahun, melibatkan sisa organisme laut dan tumbuhan yang terperangkap di dalam lapisan sedimen bumi.

Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam paling berharga di dunia, karena menjadi bahan baku utama dalam produksi bahan bakar, pelumas, dan berbagai produk kimia industri.

Baca Juga : Cara Kerja Tower atau Column pada Industri Migas

Minyak bumi perlu melalui proses pengolahan. Sebab, bentuk mentahnya tidak dapat digunakan secara efisien. Proses pengolahan minyak bumi dilakukan untuk mengubah minyak mentah menjadi produk yang lebih berguna dan bernilai ekonomi.

Proses yang dilalui mencakup pemisahan berbagai komponen untuk menghasilkan bahan bakar seperti bensin, diesel, dan jet fuel, serta produk-produk lain seperti plastik, pelumas, lilin, dan produk kimia lainnya. Dengan adanya proses pengolahan, minyak bumi dapat digunakan untuk berbagai aplikasi yang berkontribusi pada kehidupan sehari-hari.

Baca Juga : Ketahui Ilmunya Sebelum Berkarir di Industri MiGas

Sejarah pengolahan minyak bumi memiliki perjalanan yang panjang. Awalnya, minyak bumi alami digunakan oleh berbagai peradaban kuno untuk keperluan penerangan dan obat-obatan. Namun, revolusi dalam pengolahan minyak bumi dimulai pada abad ke-19. Pada tahun 1859, pengeboran minyak pertama di Titusville, Pennsylvania, oleh Edwin Drake, menciptakan dasar industri minyak modern.

Setelah itu, metode pengolahan yang lebih efisien bermunculan, menyebabkan industri minyak bumi berkembang pesat. Perkembangan teknologi dan penemuan-penemuan seperti pemanfaatan proses destilasi, peningkatan metode pengeboran, dan pembangunan kilang minyak telah mengubah industri ini menjadi salah satu yang paling signifikan di dunia.

Sumber dan Komposisi Minyak Bumi

Minyak bumi adalah sumber daya alam yang berasal dari sisa-sisa organisme yang telah mati, terutama mikroorganisme laut dan tumbuhan, yang terperangkap dalam lapisan sedimen bumi selama jutaan tahun. Proses pemadatan, pemanasan, dan tekanan yang ekstrim di bawah permukaan bumi mengubah sisa-sisa ini menjadi hidrokarbon cair yang dikenal sebagai minyak bumi. Proses ini memerlukan kondisi geologis khusus dan berlangsung selama ratusan ribu hingga jutaan tahun.

Baca Juga : Apa itu Pertambangan? Mengenal Industri Ini Lebih Luas

Hidrokarbon adalah komponen utama dalam minyak bumi, dengan kandungan karbon mencapai sekitar 82 hingga 87 persen, diikuti oleh hidrogen sebesar 11 hingga 15 persen. Sebaliknya, oksigen, nitrogen, dan sulfur ada dalam jumlah yang jauh lebih kecil, masing-masing tidak melebihi 1,5 persen.

Kandungan logam juga terdapat dalam minyak bumi, namun dalam jumlah yang sangat kecil, tidak lebih dari 0,1 persen. Penting untuk dicatat bahwa komposisi minyak bumi dapat bervariasi karena proses pembentukan geologis yang beragam, menghasilkan minyak bumi dengan perbedaan warna, kepekatan, kekentalan, dan aroma. Minyak bumi dapat memiliki berbagai warna, termasuk coklat tua, hitam, hijau, merah, dan kuning.

Eksplorasi dan Ekstraksi Minyak Bumi

Pengeboran eksplorasi merupakan tahap awal dalam rangkaian kegiatan eksplorasi minyak bumi, dengan tujuan utamanya yaitu untuk menemukan sumber yang potensial.

Pada tahap ini, sumur eksplorasi dibor di lokasi-lokasi yang berpotensi memiliki deposit minyak bumi. Melibatkan penggunaan rig pengeboran yang canggih untuk menembus lapisan tanah hingga mencapai reservoir yang mungkin mengandung minyak bumi.

Proses ekstraksi minyak bumi dari sumur-sumur minyak melibatkan beberapa langkah berikut:

Pengeboran SumurProses dimulai dengan pengeboran sumur produksi. Selama tahap ini, sumur dilengkapi dengan casing dan tubing untuk menjaga integritas sumur dan mencegah pencemaran lingkungan.

Tekanan AlamiPada awalnya, minyak bumi mungkin dapat naik ke permukaan secara alami karena adanya tekanan di dalam reservoir bawah tanah. Tekanan ini mendorong minyak bumi melalui tubing dan ke permukaan. Namun, seiring berjalannya waktu, tekanan tersebut dapat berkurang, dan metode lain mungkin diperlukan.

Pompa PengangkatJika tekanan alamiah tidak lagi cukup untuk mendorong minyak bumi ke permukaan, maka pompa pengangkat seperti pompa balon atau pompa berongga-ganda dapat digunakan. Pompa ini terletak di dalam sumur produksi dan berfungsi sebagai daya mekanis untuk mengangkat minyak bumi ke permukaan.

Metode InjeksiDalam beberapa kasus, metode injeksi, seperti injeksi gas atau air, digunakan untuk meningkatkan tekanan di dalam reservoir, sehingga memaksa minyak bumi naik ke permukaan.

Saat berhasil diangkat ke permukaan, minyak bumi ini akan dialirkan ke fasilitas pengolahan, seperti kilang minyak, untuk proses selanjutnya, termasuk pemisahan komponen dan produksi bahan bakar serta produk turunan minyak bumi lainnya.

Masuk ke tahap ekstrasi, sumur eksplorasi yang selesai dibor, sampel batuan dan data geologisnya dikumpulkan untuk mengevaluasi kualitas dan kuantitas potensial minyak bumi yang ada. Hasil dari pengeboran eksplorasi ini akan menentukan apakah lokasi tersebut layak untuk pengeboran produksi lebih lanjut.

Baca Juga : Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya

Setelah sumber minyak bumi ditemukan melalui pengeboran tadi, langkah selanjutnya adalah pengeboran produksi. Pada tahap ini, sumur produksi dibor di lokasi yang telah terbukti memiliki deposit minyak bumi yang ekonomis. Sumur produksi ini memiliki peralatan khusus seperti casing (lapisan pelindung) dan tubing (pipa dalam) yang dirancang untuk menjaga keamanan operasi serta mencegah kontaminasi lingkungan.

Baca Juga : Teknologi Fabrikasi: Memahami Sejarah dan Prosesnya

Minyak bumi yang terdapat dalam reservoir di bawah tanah diperoleh melalui sumur produksi ini. Proses ekstraksi selanjutnya adalah langkah penting untuk membawa minyak bumi ke permukaan guna proses pengolahan dan pemanfaatan lebih lanjut.

Proses Pengolahan dan Hasil Pengolahan Minyak Bumi

Pengolahan minyak bumi adalah rangkaian proses kompleks yang bertujuan untuk mengubah minyak mentah, yang ditemukan di bawah permukaan bumi, menjadi berbagai produk energi dan bahan kimia yang penting untuk kehidupan sehari-hari dan industri.

Baca Juga : Sejarah dan Teori Dasar Sistem Perpipaan

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses pengolahan minyak bumi dan hasil-hasil yang dihasilkan:

Proses Pengolahan Awal (Primary Processing)

Proses pengolahan awal atau primary processing dimulai dengan penyaringan minyak mentah untuk menghilangkan kotoran dan partikel-partikel padat. Setelah tahap ini, minyak mentah akan mengalami proses destilasi.

Destilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen minyak bumi. Minyak bumi dipanaskan dalam kolom destilasi, dan komponen-komponen dengan titik didih rendah seperti bensin akan menguap lebih dulu dan kemudian kondensasi kembali menjadi produk cair. Proses ini menghasilkan berbagai fraksi berdasarkan berat molekul, seperti bensin, diesel, minyak tanah, dan minyak berat.

Pengolahan Sekunder (Secondary Processing)

Pada tahap pengolahan sekunder, produk-produk hasil destilasi awal dipecah dan dimodifikasi lebih lanjut untuk menghasilkan produk-produk turunan seperti bahan bakar berkualitas tinggi, pelumas, dan bahan kimia petrokimia.

Proses ini melibatkan teknik seperti perengkahan (cracking) untuk memecah molekul-molekul besar menjadi yang lebih kecil, hidrokracking untuk meningkatkan kualitas produk, dan hydrofining untuk menghilangkan kontaminan seperti sulfur.

Pemurnian dan Penyulingan Akhir (Final Refining)

Pada tahap pemurnian dan penyulingan akhir, produk-produk hasil pengolahan sebelumnya melalui serangkaian proses untuk menghilangkan zat-zat kontaminan seperti sulfur, nitrogen, dan logam berat.

Proses ini mencakup proses hidrodesulfurisasi untuk mengurangi kandungan sulfur dan proses pemurnian lainnya yang berfokus pada meningkatkan kualitas produk.

Produk Akhir dan Aplikasi

Proses pengolahan minyak bumi menghasilkan berbagai produk akhir yang sangat beragam, di antaranya:

  • Bahan Bakar: Ini mencakup bensin, diesel, jet fuel, dan bahan bakar lainnya yang digunakan dalam transportasi dan pemanasan.
  • Petrokimia: Minyak bumi juga digunakan sebagai bahan baku untuk industri petrokimia, yang menghasilkan berbagai produk kimia seperti plastik, pelumas, dan bahan kimia industri.
  • Pelumas: Produk minyak bumi, seperti minyak pelumas, digunakan untuk melumasi mesin dan mengurangi gesekan.
  • Aspal: Minyak bumi juga digunakan dalam produksi aspal, yang digunakan dalam konstruksi jalan.

Dampak Lingkungan dan Pengelolaan Limbah

Walaupun memiliki manfaat yang sangat luas, tidak dapat dipungkiri bahwa industri minyak bumi memiliki dampak lingkungan yang signifikan, sehingga pengelolaan limbah yang efektif merupakan hal yang krusial.

Baca Juga : Kota-Kota dengan Stok Minyak Gas Terbanyak di Dunia

Berikut adalah beberapa dampak lingkungan yang umumnya terkait dengan industri minyak bumi serta upaya yang dilakukan untuk mengelola dampak tersebut:

  1. Emisi Gas Rumah Kaca dan Polusi UdaraIndustri minyak bumi menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx), yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, polusi udara dalam bentuk sulfur dioksida (SO2) dan partikulat dapat menyebabkan masalah kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan.
  2. Upaya pengelolaan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan melibatkan peningkatan efisiensi proses produksi, penggunaan teknologi yang lebih bersih, dan penerapan regulasi ketat. Penggunaan peralatan pemurnian gas buang, seperti scrubber dan katalisator, dapat membantu mengurangi emisi polutan udara.
  3. Pencemaran Air dan Tumpahan MinyakAdanya tumpahan minyak di perairan dan daratan dapat mencemari lingkungan air dan merugikan ekosistem laut dan daratan. Minyak bumi yang mencemari air juga dapat membahayakan sumber air minum manusia.
  4. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelolaan tumpahan minyak sebagai upaya untuk mengurangi risiko tumpahan dan untuk mengatasi tumpahan yang terjadi. Dengan cara melibatkan penggunaan teknologi pembersihan minyak, seperti penyaringan, penyerapan, dan pembuangan yang aman.
  5. Pengelolaan Limbah dan Pengolahan AirIndustri minyak bumi menghasilkan limbah berbahaya dan non-berbahaya, seperti lumpur pemboran, limbah kimia, dan juga air tercemar. Pengelolaan limbah yang buruk dapat mencemari tanah dan air, serta merusak ekosistem.
  6. Pengelolaan limbah yang efektif dapat dilakukan dengan pemrosesan yang aman dan pembuangan yang tepat. Misalnya, pemurnian air tercemar sebelum dibuang dan pengolahan limbah berbahaya sesuai dengan standar lingkungan yang ketat.

Upaya untuk Mengurangi Dampak Lingkungan

Selain beberapa penjelasan di atas, upaya lain dalam rangka mengurangi dampak lingkungan akibat pengelolaan minya bumi antara lain:

  1. Regulasi LingkunganRegulasi dan kebijakan lingkungan yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa industri minyak bumi mematuhi norma-norma lingkungan yang ketat. Regulasi ini mencakup batasan emisi, praktik pengelolaan limbah, dan standar keamanan.
  2. Pengembangan Teknologi BersihIndustri minyak bumi perlu terus mengembangkan teknologi yang lebih bersih, termasuk teknologi pemurnian gas buang, teknik pemulihan minyak, dan teknologi pengurangan emisi.
  3. Eksplorasi AlternatifPeningkatan dalam pengembangan sumber energi bersih dan eksplorasi alternatif dapat membantu mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dan mengurangi dampak lingkungan jangka panjang.

Upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri minyak bumi adalah esensial untuk melindungi lingkungan, kesehatan manusia, dan keberlanjutan lingkungan hidup.

Pengolahan minyak bumi memiliki peran besar dalam kemajuan industri maupun kehidupan sehari-hari. Industri ini memasok bahan bakar yang mendukung transportasi udara, darat, dan laut, yang merupakan tulang punggung mobilitas modern. Selain itu, minyak bumi juga digunakan dalam pembuatan berbagai produk kimia, plastik, pelumas, dan produk konsumen yang kita gunakan setiap hari.

Baca Juga : Sistem Plumbing : Definisi, Jenis Hingga Cara Perawatannya

Karena peran krusialnya dalam menyediakan energi dan bahan baku, minyak bumi memegang peranan penting dalam perekonomian global. Selain itu, tantangan terkait keberlanjutan dan lingkungan juga membuat pengolahan minyak bumi semakin perlu kita perhatikan, karena upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dan mengembangkan teknologi yang lebih bersih menjadi prioritas global.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?