Pneumatic Valve: Definisi, Cara Kerja, dan Pengaplikasiannya

2024-05-14

Daftar isi

Tutup

Sistem pneumatik adalah sebuah sistem yang diterapkan dalam situasi di mana sistem elektrik dan hidrolik tidak dapat dilakukan, dengan menggunakan udara atau gas terkompresi untuk menggerakkan dan mengontrol pergerakan komponen mekanis, serta bantuan dari beberapa komponen seperti pneumatic valve dan pneumatic actuator. Sistem ini secara luas digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk manufaktur, otomasi, transportasi, dan konstruksi.

Setelah sebelumnya ACS telah membahas tentang solenoid valve, mari kita jelajahi lebih jauh tentang sistem pneumatik, khususnya komponen pneumatic valve. Jadi, apa itu pneumatic valve? Apa saja kegunaannya, serta perbedaannya dengan solenoid valve? Mari kita kupas informasi selengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Pneumatic Valve?

Sistem pneumatik menggunakan udara atau gas terkompresi untuk mengirimkan dan mengendalikan energi. Ketika udara bertekanan dikeluarkan dari tangki penyimpanan, udara tersebut mengalir melalui rangkaian pipa untuk mencapai komponen pneumatik. Tekanan udara kemudian dapat dikontrol, salah satunya dengan mengatur aliran udara melalui valve.

Jadi, pneumatic valve memainkan peran penting dalam sistem pneumatik. Valve ini menentukan berapa banyak udara yang melewatinya dan ke mana udara akan diarahkan. Artinya, pneumatic valve tidak hanya digunakan sebagai control valve, tetapi juga sebagai safety valve yang mematikan pasokan udara dalam situasi berbahaya dengan menurunkan tekanan pada sistem.

Sementara itu, melansir Eltra Trade, pneumatic valve digunakan untuk mengontrol, mendistribusikan dan mengarahkan aliran dalam struktur sistem pneumatik. Valve melakukan tugasnya melalui elemen penguncian dan pengatur. Dengan demikian, pneumatic valve berperan sebagai mediator antara sumber (kompresor) dan aktuator.

Bagian-bagian Pneumatic Valve

Umumnya, pneumatic valve terdiri dari tiga elemen; housing, port, dan controller. Mari kita bahas masing-masing bagian.

Bagian pertama yaitu housing. Housing pada pneumatic valve berisi elemen-elemen yang mengarahkan udara bertekanan ke masing-masing port. Biasanya, port, sebagai bagian kedua dari pneumatic valve, berjumlah 2, 3, atau 5 port. Port inilah yang memberikan daya ke valve untuk bergerak. Port yang dimaksud adalah sebuah bukaan dengan ulir yang biasanya untuk tempat coupling dipasang.

Salah satu port berfungsi sebagai tempat pasokan udara masuk dan keluar. Jika terdapat 3 port, port ketiga digunakan untuk menguras (exhaust) valve atau aktuator saat diperlukan. Kemudian, jika terdapat 5 port, biasanya port tambahan tersebut digunakan untuk mengontrol double-acting cylinder. 

Bagian terakhir yaitu controller. Controller ini dapat dioperasikan secara manual, pneumatik, atau elektrik. Berfungsi untuk memastikan bahwa valve berpindah (switch) pada waktu yang tepat.

Prinsip Kerja Pneumatic Valve

Pneumatic valve bekerja dengan cara mengontrol aliran udara dalam sistem pneumatik. Ketika udara terkompresi dihasilkan oleh kompresor, udara tersebut mengalir melalui valve yang terbuka dan menuju ke arah yang ditentukan. Aliran udara masuk melalui inlet port dan keluar melalui outlet port. Aktuator valve kemudian diaktifkan, entah oleh solenoid, piston, atau mekanisme lainnya, untuk membuka atau menutup valve valve. 

Ketika valve terbuka, udara mengalir melalui valve dan memungkinkan pergerakan atau operasi perangkat pneumatik lainnya. Sebaliknya, ketika valve ditutup, aliran udara terhenti, menghentikan pergerakan perangkat pneumatik.

Keuntungan Menggunakan Pneumatic Valve

Penggunaan pneumatic valve memberikan beberapa keuntungan yang signifikan dalam berbagai aplikasi industri. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Pneumatik valve memiliki sedikit komponen bergerak pada saat beroperasi, sehingga cenderung lebih tahan terhadap keausan dan kerusakan dibandingkan dengan jenis valve serupa. Sehingga tidak memerlukan perawatan khusus dalam mengoperasikannya.
  2. Penggerak utama dari pneumatic valve, udara, adalah sumber energi yang melimpah dan tentunya mudah didapat untuk industri manapun. Oleh karena itu, penggunaan pneumatic valve tidak tergantung pada sumber energi yang mahal atau langka.
  3. Selain pneumatic valve, perangkat-perangkat yang digunakan pada sistem pneumatic sangat aman untuk digunakan. Dibandingkan dengan sistem gerak listrik, sistem pneumatik umumnya dianggap lebih aman. Hal ini karena sistem pneumatik tidak menghasilkan percikan api atau ledakan, yang menunjukkan bahwa sistem tersebut dapat beroperasi di lingkungan yang mudah terbakar.

Perbedaan antara Pneumatic Valve dan Solenoid Valve

Perbandingan antara pneumatic valve dan solenoid valve mencakup beberapa perbedaan utama. Pneumatic valve digerakkan oleh udara terkompresi dalam sistem pneumatik, sementara solenoid valve menggunakan solenoid atau aktuasi elektromagnetik. 

Kelebihan pneumatic valve meliputi kecepatan respons yang tinggi, keandalan, dan biaya yang relatif rendah, sementara solenoid valve menawarkan kontrol yang lebih presisi dan kecepatan respons yang lebih cepat. Namun, solenoid valve cenderung lebih mahal dan lebih kompleks dalam instalasi dan pemrogramannya dibandingkan pneumatic valve. Dengan demikian, pemilihan antara kedua jenis valve ini tergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi serta faktor-faktor seperti kecepatan, presisi, dan biaya.

Bisa kita simpulkan bahwa pneumatic valve merupakan komponen kunci dalam sistem pneumatik yang memberikan kontrol yang efisien, cepat, dan andal terhadap aliran udara dalam berbagai aplikasi industri. Keunggulan dalam pengoperasian dan perawatan yang mudah, sumber yang tidak terbatas, dan perangkat yang bekerja dengan sangat aman, ditambah biaya relatif rendah menjadikan pneumatic valve pilihan utama dalam otomatisasi dan kontrol proses.

Untuk mencapai efisiensi operasional yang optimal, pemahaman yang mendalam tentang penggunaan, perawatan, dan pemilihan pneumatic valve yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi menjadi hal yang sangat penting. Mari terus eksplorasi dan memahami lebih dalam tentang pneumatic valve serta menerapkan praktik terbaik dalam penggunaannya. 

Kunjungi website alvindocs.com untuk informasi tentang sistem perpipaan dan industri secara luas. Serta temukan produk-produk perpipaan terbaik hanya di Alvindo Catur Sentosa.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
10
.
24

Panduan Memilih Pipa yang Tepat dalam Berbagai Proyek

Dengan berbagai spesifikasi dan jenis pipa yang tersedia di pasaran, memahami karakteristik, material, dan aplikasi masing-masing pipa akan membantu Anda mengambil keputusan yang tepat. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
21
.
10
.
24

Valve untuk Industri Pertambangan: Tipe dan Aplikasinya

Berbagai jenis fluida, mulai dari slurry hingga gas, memerlukan valve yang dirancang khusus untuk menangani kondisi ekstrem di sektor pertambangan seperti tekanan tinggi, suhu tinggi, serta sifat abrasif dan korosif dari fluida yang melewatinya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
10
.
24

Valve yang Digunakan dalam Proyek Bawah Laut: Apa yang Harus Diperhatikan?

Valve tidak hanya berfungsi sebagai pengatur aliran fluida, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam menjaga integritas dan efisiensi sistem di lingkungan yang ekstrem, seperti aplikasi bawah laut.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
18
.
10
.
24

Pipe Fitting dan Aplikasinya dalam Sistem Pipa Bawah Laut

Kedalaman laut menuntut penggunaan fitting pipa yang dirancang khusus untuk bertahan dalam jangka panjang, memastikan perpipaan tetap berfungsi dengan aman dan efisien di lingkungan yang sulit diakses dan diperbaiki. Lalu, fitting pipa seperti apa yang dibutuhkan untuk aplikasi di laut dalam?