Bagi Anda yang baru berkecimpung di dunia piping atau bidang industri perpipaan, pasti pernah berpikir atau terbesit, apa perbedaan antara nozzle dengan flange? Karena banyak orang baru yang berpikiran seperti anda juga, yaitu bingung membedakan antara nozzle dengan flange.
Meskipun keduanya tampaknya serupa dalam beberapa aspek, terdapat perbedaan mendasar dalam fungsi dan desain keduanya yang sama-sama memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan operasional suatu sistem.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih mendalam perbedaan antara nozzle dan flange. Simak penjelasa lebih lanjut!
Definisi Nozzle dan Flange?
Dalam sistem perpipaan, nozzle merupakan suatu saluran dari sebuah vessel yang menghubungkan pipa, fitting atau komponen lainnya. Vessel sendiri berfungsi sebagai ruang penyimpanan, baik yang bertekanan atau tidak, nozzle berfungsi sebagai ruang keluaran. Sebab, bagaimana kita bisa memasukan fluida ke dalam vessel, tanpa adanya saluran keluaran atau penghubung? Di sinilah peran penting dari nozzle dibutuhkan.
Di sisi lain, flange adalah sebuah penyambung antar komponen pada sistem perpipaan. Fungsi flange tidak lain agar komponen-komponen tersebut lebih mudah di-maintenance tanpa mengurangi fungsi untuk mengalirkan fluida pada pressure yang tinggi. Untuk mendapat informasi lebih banyak tentang flange, kami pernah membahasnya lebih detail dalam jenis-jenis flange atau tipe flange berdasarkan facenya.
Lalu, Apa Perbedaan antara Nozzle dengan Flange?
Jika dilihat bentuknya, antara nozzle dan flange memang terlihat sama, hanya saja nozzle akan menempel pada vessel. Pada dasarnya, flange merupakan bagian dari nozzle yang digunakan dengan menggunakan pipa ataupun tidak. Hal ini bisa membuat nozzle mudah untuk dibongkar pasang dengan pipa yang menyambung ke dalamnya.
Bagian leher pada nozzle terkadang menggunakan pipa ataupun lempengan plat. Nozzle juga memiliki projection (panjang nozzle dihitung dari CL vessel) tertentu, padahal tinggi flange itu terbatas. Maka dari itu, flange tersebut harus disambungkan dengan sebuah pipa. Ukuran pipa yang disambungkan dengan flange ini diameternya kurang dari 14”.
Sedangkan untuk nozzle yang ukurannya lebih dari itu, flange akan disambungkan dengan plat yang di-roll, bukan menggunakan pipa. Contohnya pada manhole, lubang vessel difungsikan untuk keluar masuk orang dalam rangkaian maintenance atau pemasangan internal.
Baca Juga : Jenis-Jenis Pipa dan Fungsinya
Adakah Flange yang Berfungsi sebagai Nozzle?
Jawabannya, ada. Namun, sering kali flange tersebut tidak disambungkan dengan pipa pada vessel. Flange yang langsung menjadi nozzle ini adalah jenis flange yang memang tidak membutuhkan pipa, karena memang sudah cukup panjang untuk ditempel pada vessel.
Terdapat 2 jenis flange yang biasa digunakan, yaitu long welding neck flange (seperti pada gambar) dan self-reinforcement flange. Long welding neck merupakan salah satu flange yang sangat umum digunakan dan mudah dijumpai di pasaran. Sedangkan self-reinforcement flange sendiri adalah jenis flange yang khusus didesain dan bisa dipesan secara langsung. Biasanya, perlu mengajukan perhitungannya ke vendor terlebih dahulu, lalu akan diproses setelahnya sebelum dilakukan pengiriman.
Informasi mengenai self-reinforcement flange selengkapnya akan kami akan bahas pada artikel tentang jenis flange spesial dalam sistem perpipaan. Namun, kami harap dengan artikel ini, Anda sudah lebih paham perbedaan antara nozzle dengan flange.
Walaupun nozzle dan flange memiliki fungsi dasar yang berbeda, tapi bisa saling terkait satu sama lain demi menghasilkan aliran pipa yang terintegrasi dengan aman dan lancar. Perbedaan antara dua komponen ini tidak hanya penting untuk para engineer, tetapi juga untuk semua yang berkecimpung di proyek perpipaan dalam menjaga integritas dan efisiensi operasional. Semoga informasi yang ACS berikan dapat menambah pemahaman Anda tentang sistem perpipaan.