Segala Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Minyak Goreng Kelapa Sawit

2024-07-22

Daftar isi

Tutup

Minyak goreng adalah penghantar panas yang efektif digunakan sebagai bahan dasar berbagai jenis masakan.  Mulai dari menggoreng, menumis, campuran adonan roti atau kue, hingga sebagai campuran pada dressing salad. Dengan berbagai macam fungsi tersebut, minyak goreng menjadi salah satu bahan yang esensial di dapur dan dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, dari mana minyak goreng bisa dibuat?

Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis minyak goreng yang populer digunakan untuk mengolah masakan. Terlebih lagi, adanya keragaman budaya kuliner Indonesia yang kaya akan tradisi dan inovasi, membutuhkan berbagai jenis minyak. Meliputi minyak kelapa sawit, minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak zaitun. Namun, di Indonesia sendiri, minyak goreng kelapa sawit merupakan jenis yang paling umum. Sebab, ketersediaannya yang melimpah dan harganya yang terjangkau, mengingat Indonesia adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit di dunia.

Oleh karena itu, di artikel ini, mari kita kupas secara mendalam tentang minyak goreng kelapa sawit dan bagaimana cara mengolahnya hingga sampai ke tangan kita.

Minyak Goreng Terbuat dari Apa?

Minyak kelapa sawit (Elaeis guineensis) adalah minyak nabati yang diperoleh dari daging buah kelapa sawit yang biasa disebut TBS (Tandan Buah Segar). Setelah dipanen, TBS akan dikirim ke pabrik-pabrik untuk melalui proses sterilisasi dengan bantuan uap. Proses ini juga yang memisahkan TBS menjadi 2 kategori, yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). Untuk penjelasan lebih lengkap tentang perbedaan antara CPO dan PKO, klik di sini.

CPO juga disebut sebagai minyak mentah yang nantinya akan melalui proses penyaringan dan pemurnian (refinery) dengan tujuan menghilangkan kotoran atau kontaminan lain yang mengendap. Setelah jernih, minyak mentah tersebut siap untuk diproses menjadi beberapa jenis pengolahan, di antaranya minyak goreng, margarin, oleokimia, deterjen, dan lain sebagainya.

Apa Kandungan Minyak Goreng?

minyak goreng

Minyak goreng kelapa sawit yang sangat sering kita temui ini mengandung berbagai komponen gizi yang penting. Melansir Binasawit Makmur, di dalam minyak kelapa sawit terdapat kandungan vitamin E sebesar 11%. Selain itu, ada antioksidan yang dikenal sebagai karotenoid yang dapat diubah tubuh menjadi vitamin A. Minyak kelapa sawit juga mengandung sekitar 50% asam lemak jenuh (terutama asam palmitat) dan 50% asam lemak tak jenuh (terutama asam oleat dan linoleat). Dengan kandungan tersebut, tidak heran jika minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat. Selain dalam makanan, minyak kelapa sawit juga digunakan dalam produk kosmetik, sabun, dan biodiesel.

Bagaimana Proses Pengolahan Minyak Goreng dari Kelapa Sawit?

Untuk mendapatkan minyak goreng kelapa sawit dengan kualitas baik, CPO perlu melalui beberapa proses pemurnian lanjutan. Proses pemurnian ini melibatkan beberapa tahapan yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, warna, bau, dan zat-zat yang tidak diinginkan, sehingga menghasilkan minyak goreng yang jernih dan berkualitas tinggi. 

Pertama-tama, CPO akan diangkut ke kilang minyak tempat pengolahan minyak goreng. Setelah sampai di kilang minyak, CPO akan dipisahkan ke dalam tangki-tangki di sana sesuai dengan kualitasnya. Melansir website Sinarmas, kualitas CPO bisa dianalisis berdasarkan 3 parameter utama, yaitu asam lemak, kelembaban, dan penurunan indeks pemucatan. Analisa inilah yang akan menentukan apakah CPO akan diolah untuk kebutuhan makanan atau biodiesel. 

Selanjutnya, CPO yang akan diproses menjadi minyak goreng akan disimpan di tangki sebelum menuju tahapan pemurnian. Pemurnian minyak goreng akan melalui tahapan-tahapan berikut:

Degumming

Tahap pertama dalam pemurnian minyak kelapa sawit adalah degumming, di mana minyak mentah akan ditambahkan asam fosfat untuk menghilangkan gum (getah) sehingga minyak bisa membentuk lapisan yang mudah dipisahkan.

Bleaching

Pada tahap bleaching (pemucatan), minyak akan ditambahkan bahan pemucat atau adsorben khusus yang berfungsi untuk menghilangkan pigmen warna, sisa-sisa sabun, dan zat-zat pengotor lainnya. Bahan-bahan tersebut menyerap kontaminan yang bisa menyebabkan warna minyak menjadi gelap atau keruh. Proses ini menghasilkan minyak yang lebih jernih.

Filtration

Setelah bleaching selesai, selanjutnya yaitu proses filtration. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan sisa-sisa dari bahan pemucat pada saat proses bleaching yang mungkin membahayakan.

Deodorization

Deodorization adalah proses penghilangan bau serta asam lemak dari minyak. Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan minyak pada suhu tinggi, dan uap yang dihasilkan akan dipisahkan. Proses ini memastikan bahwa minyak goreng yang dihasilkan memiliki rasa netral dan tidak berbau, sehingga cocok untuk berbagai aplikasi kuliner. Uap yang telah terpisah dikenal sebagai distilat asam lemak kelapa sawit dan bisa digunakan untuk keperluan biodiesel atau oleokimia.

Fractionation

Fractionation adalah proses pemisahan minyak kelapa sawit menjadi dua fraksi utama, yaitu stearin (bagian padat) dan olein (bagian cair), berdasarkan perbedaan titik leleh masing-masing komponen. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan produk dengan karakteristik fisik dan kimia tertentu yang sesuai dengan berbagai aplikasi.

Fraksi padat (stearin) yang terkumpul dari proses penyaringan kemudian diproses lebih lanjut untuk menghilangkan sisa-sisa olein yang mungkin masih terperangkap di dalamnya. Stearin ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi seperti pembuatan margarin, shortening, dan bahan baku dalam industri kosmetik serta farmasi.

Di sisi lain, fraksi cair (olein) yang telah dipisahkan merupakan minyak yang lebih jernih dan lebih stabil pada suhu rendah. Olein inilah yang akan menjadi minyak goreng.

Packaging

Tahap akhir dalam proses pemurnian minyak goreng kelapa sawit adalah pengemasan. Minyak murni yang telah disimpan dalam oil storage tank dibawa ke bagian pengemasan kemudian dikemas dalam berbagai jenis kemasan sesuai dengan kebutuhan pasar, seperti botol plastik, jerigen, atau kemasan lainnya yang memastikan minyak tetap higienis dan aman untuk dikonsumsi.

Bisa kita pahami bahwa untuk mendapatkan minyak goreng sawit yang kita gunakan sehari-hari memerlukan proses pemurnian dengan serangkaian langkah yang kompleks dan teliti, sehingga minyak yang dihasilkan berkualitas tinggi. Meskipun minyak kelapa sawit memiliki banyak manfaat seperti yang telah dijelaskan di atas, ada juga beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, terutama terkait kesehatan. Konsumsi berlebihan minyak goreng sawit yang tinggi asam lemak jenuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, mengingat lemak jenuh dapat menyumbat arteri dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. 

Oleh karena itu, takaran konsumsi minyak goreng sawit dalam makanan Anda sangat perlu diperhatikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain dari segi kesehatan, harga minyak kelapa sawit di pasaran juga termasuk fluktuatif, tergantung pada berbagai faktor, termasuk produksi global, permintaan, dan kebijakan pemerintah. Di Indonesia, harga minyak goreng kelapa sawit umumnya berkisar antara Rp 14.000 hingga Rp 20.000 per liter. Harga ini dapat dipengaruhi oleh musim panen, perubahan iklim, dan dinamika pasar internasional. Jadi, gunakan minyak goreng sawit secara lebih bijak, ya!

Mau tahu lebih banyak informasi tentang industri lainnya? Tunggu artikel-artikel lain yang akan ACS sajikan untuk Anda melalui website alvindocs.com 

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?