Sebagai salah satu bahan baku yang memiliki segudang manfaat, minyak kelapa sawit masih menjadi komoditi andalan Indonesia yang tidak pernah sepi peminat. Produksi minyak kelapa sawit dari Indonesia kerap digunakan sebagai bahan baku turunan untuk berbagai produk, seperti minyak goreng, sabun, hingga margarin.
Baca Juga: Apa Itu Enhanced Oil Recovery?
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang minyak kelapa sawit, artikel ini akan membahas bagaimana proses dan cara pembuatan minyak kelapa sawit untuk kemudian dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat aneka produk. Penasaran seperti apa? Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Mengenal Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis), yang asli dari kawasan Afrika Barat, khususnya di wilayah sekitar Teluk Guinea. Pohon kelapa sawit telah dibudidayakan dan digunakan oleh masyarakat lokal Afrika selama ribuan tahun. Minyak kelapa sawit diperoleh dari daging buah dan biji kelapa sawit, dan telah digunakan secara tradisional untuk memasak, serta sebagai bahan bakar dan bahan dasar dalam pembuatan sabun.
Perkembangan industri minyak kelapa sawit telah mengalami peningkatan yang signifikan selama abad ke-20, menjadikannya komoditas penting dalam industri makanan, kosmetik, dan biofuel. Negara-negara produsen utama lainnya seperti Thailand, Kolombia, dan Nigeria juga berperan penting dalam produksi minyak kelapa sawit global.
Perbedaan Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit
Baik minyak kelapa maupun kelapa sawit, keduanya sama-sama dapat digunakan untuk kegiatan goreng-menggoreng. Meski demikian, minyak kelapa dan minyak kelapa sawit memiliki beberapa perbedaan, salah satunya yaitu dari bahan bakunya. Minyak kelapa sawit berasal dari buah pohon kelapa sawit yang telah diekstrak, sementara minyak kelapa diperoleh dari buah kelapa segar yang telah matang.
Baca Juga: Pahami Perbedaan Buttweld Fitting dan Forged Fitting
Perbedaan lain terdapat pada kandungannya, di mana minyak kelapa memiliki proporsi lemak jenuh lebih banyak ketimbang lemak tidak jenuhnya (91,6% banding 9,4%). Kandungan tersebut yang menyebabkannya berbeda dengan minyak kelapa sawit yang didominasi oleh kandungan asam lemak tak jenuh mencapai 60,3%. Tidak hanya itu, minyak kelapa sawit juga mempunyai kandungan vitamin A dan vitamin E yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa.
Baca Juga: 7 Kampus Jurusan Perminyakan Terbaik di Dunia
Kandungan Minyak Kelapa Sawit
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, minyak kelapa sawit cenderung didominasi oleh kandungan lemak tak jenuh, dengan perbandingan 60,3% lemak tak jenuh dan 39,7% lemak jenuh. Sementara satu sendok makan minyak kelapa sawit, memiliki kandungan 14 gram total lemak (7 gram lemak jenuh, 5 gram lemak tak jenuh tunggal, 1,5 gram lemak tak jenuh ganda) serta 120 kalori.
Baca Juga: Apa itu Elbow pada Sistem Pipa?
Secara keseluruhan, berikut adalah kandungan yang terdapat pada minyak kelapa sawit mentah.
Kandungan Senyawa Umum
· Trigliserida : 95,62%
· Air : 0,20%
· Aldehid : 0,07%
· Karoten : 0,03%
· Phosphatida : 0,07%
· Asam lemak bebas : 4,00%
Komposisi Asam Lemak
· Oleat (C18:2) : 27 – 52%
· Miristat (C14:0) : 0,5 – 5,9%
· Linoleat (C18:2) : 5,0 – 14%
· Palmitat (C16:0) : 32 – 59%
· Laurat (C12:0) : <1,2%
· Palmitoleat (C16:1) : <0,6%
· Stearat (C18:0) : 1,5-8%
· Linolenat (C18:3) : <1,5%
Manfaat Minyak Kelapa Sawit
Sampai sekarang, minyak kelapa sawit dianggap sebagai komoditi Indonesia yang banyak diminati karena mempunyai segudang manfaat. Salah satunya adalah berperan sebagai bahan baku untuk berbagai jenis industri. Mulai dari industri kosmetik, sabun, hingga makanan. Bahkan kini sudah bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif biodiesel.
Baca Juga: Peran Welder Serta Kualifikasi, Tips hingga Kisaran Gaji
Selain itu, minyak kelapa sawit juga banyak dicari karena manfaatnya bagi kesehatan. Di antaranya adalah menjaga kesehatan jantung dan kulit, meningkatkan kadar vitamin A pada tubuh, mengurangi stresoksidatif, serta meningkatkan pertumbuhan rambut.
Harga Minyak Kelapa Sawit
Melansir dari Info SAWIT, penerapan harga TBSdi Provinsi Riau pada periode 22 – 28 Juni 2022 antara lain:
· Rp.1.790,01/Kg untuk sawit umur 3tahun
· Rp.1.938,91/Kg untuk sawit umur 4tahun
· Rp 2.119,04/Kg untuk sawit umur 5tahun
· Rp 2.169,97/Kg untuk sawit umur 6tahun
· Rp.2.254,69/Kg untuk sawit umur 7tahun
· Rp.2.316,99/Kg untuk sawit umur 8tahun
· Rp.2.371,44/Kg untuk sawit umur 9tahun
· Rp.2.426,99/Kg untuk sawit umur 10– 20 tahun
· Rp.2.323,92/Kg untuk sawit umur 21tahun
· Rp.2.312,25/Kg untuk sawit umur 22tahun
· Rp.2.302,53/Kg untuk sawit umur 23tahun
· Rp.2.205,29/Kg untuk sawit umur 24tahun
· Rp.2.151,81/Kg untuk sawit umur 25tahun
Sementara harga TBS Petani sawit di Kabupaten Pelelawan yang mulai diberlakukan sejak hari Selasa, 21 Juni 2022 hingga beberapa hari ke depan, yakni:
· Rp.1.760/kg untuk TBS kualitas super di PT Musim Mas
· Rp.1.770/kg untuk TBS sawit kualitas super di PT Anugerah Tani Makmur (ATM) Maredan
· Rp.1.530/kg untuk TBS sawit besar di PT Sri Indrapura Sawit Lestari (SISL)
· Rp.1.670/kg untuk TBS sawit besar di PT Vintorindo Alam Lestari (VAL)
· Rp.1.510/kg untuk TBS sawit besar di PT Inti Indosawit Subut (IIS)
· Rp.1.540/kg untuk TBS di PT Sinar Siak Dian Permai (SSDP)
· Rp.1.490/kg untuk TBS di PT Guna Usagari Pratama (GUP)
· Rp.1.440/kg untuk TBS di PT SPS
· Rp.1.490/kg untuk TBS di PT Multi Palma Sejahtera (MPS)
· Rp.1.460/kg untuk TBS di PT Berlian Inti Mekar (BIM)
· Rp.1.440/kg untuk TBS di PT Persada Agro Sawita (PAS)
Baca Juga: Pengertian Smelter Pertambangan dan Penjelasannya
Proses dan Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sawit
Produksi minyak kelapa sawit terbilang sangat mudah. Bahkan masa produktifnya bisa mencapai 30 tahun. Oleh karena itulah minyak kelapa sawit sangat diminati dan berkembang pesat di Indonesia. Berikut adalah proses pembuatan minyak kelapa sawit.
1. Pengumpulan Buah Kelapa Sawit/TBS
Bahan baku utama dalam pengolahan minyak kelapa sawit adalah buah kelapa sawit atau disebut juga sebagai Tandan Buah Segar (TBS). Untuk menghasilkan minyak kelapa sawit berkualitas, pilihlah TBS yang telah matang.
Baca Juga: 5 Perusahaan Perminyakan Terbesar di Dunia
Mengidentifikasi TBS yang sudah matang sangat mudah. Biasanya buah kelapa sawit yang matang akan terlihat berwarna merah cerah. Selain itu, apabila ada 10-15 buah TBS yang jatuh ketanah, artinya buah yang jatuh itu sudah siap panen.
2. Proses Sterilisasi
Selanjutnya TBS yang telah dikumpulkan akan segera diangkut ke pabrik menggunakan truk. Nantinya, buah-buah tersebut akan dimasukkan ke dalam ruangan khusus untuk disterilkan Proses steril dilakukan dengan sistem penguapan bersuhu tinggi bertekanan 2,2 – 3 kg/cm.
Tujuannya untuk mematikan parasit atau enzim tertentu yang membuat TBS mudah membusuk. Selain itu, penguapan ini juga bertujuan untuk melepaskan bagian tandan serta mempermudah peremasan buah agar bisa diambil minyaknya.
Baca Juga: Perbedaan Mur dan Baut yang Harus Diketahui
Perlu diingat, jangan buang tandan yang telah terlepas. Anda bisa menggunakan serat pada tandan kembali untuk membuat produk lain, seperti bantalan kursi mobil atau kasur. Sedangkan tandan buah yang kosong dapat dijadikan kebun untuk kebun kelapa sawit Anda.
3. Proses Pemerasan Daging Buah
Sebelum diperas, daging buah harus dipisahkan dari biji buah menggunakan tekanan uap bersuhu 80-90 derajat. Kalau buah kelapa sudah terpisah dari bijinya, selanjutnya masukkan ke dalam mesin pengompres untuk mengeluarkan minyaknya.
Baca Juga: Pengertian Korosi, Proses, dan Cara Mencegahnya
Hasil pemerasan tersebut akan menghasilkan minyak kasar yang masih tercampur dengan ampas dan daging buah kelapa sawit. Minyak kasar itu kemudian disimpan dalam container untuk melalui proses penyaringan guna menghilangkan sisa kotoran yang mengendap di dalam minyak sawit.
4. Proses Penyaringan Minyak Kasar
Minyak yang dihasilkan dari proses pemerasan akan melalui proses penyaringan dengan memasukkannya ke dalam mesin crude oil tank. Langkah ini bertujuan untuk memisahkan minyak dan ampas dengan menggunakan saringan pasir di dalam wadah tersebut.
Baca Juga: Definisi Galvanis, Keuntungan Dan Proses Galvanisasi
Ampas yang sudah terpisahakan dikumpulkan lagi di dalam mesin depericarper untuk memperoleh kandungan minyak yang masih tersisa. Sementara minyak yang dihasilkan biasanya akan bercampur dengan air. Karena pada proses ini memerlukan bantuan air panas guna mempermudah pengolahan ampas menjadi minyak sawit.
5. Proses Pemisahan Minyak Dengan Air
Tentunya, minyak yang masih tercampur dengan air harus dipisahkan supaya bisa digunakan. Proses pemisahan ini harus dilakukan sesuai dengan urutan fase serta kadar minyaknya.
Pada fase ringan, kandungan minyak, air, serta massa jenis minyak akan dikumpulkan dalam continuous setting tank. Setelah itu, minyak ini akan dibawa ke oil tank. Sementara pada fase berat, minyak, air, dan massa berat akan ditampung dalam sludge tank separator. Tujuannya, untuk memisahkan kandungan minyak dengan airnya.
Baca Juga: Gasket Untuk Mengatasi Kebocoran dalam Sistem Perpipaan
Kedua proses tersebut akan memberikan hasil akhir berupa minyak dan nantinya minyak itu akan diproses kembali untuk dimurnikan.
6. Proses Pemurnian Minyak
Proses pembuatan minyak kelapa sawit yang terakhir adalah pemurnian. Perlu Anda ketahui bahwa proses penyaringan belum tentu benar-benar memisahkan minyak dengan air 100 persen. Oleh sebab itu, minyak ini masih harus melalui proses pemurnian kembali.
Baca Juga: Mengenal Carbon Steel (Baja Karbon) dan Penggunaannya
Dalam proses pemurnian, minyak akan dimasukkan ke dalam vacuum dryer. Fungsinya untuk membuang kandungan air di dalam minyak hingga mencapai batas minimal. Minyak yang sudah melalui proses ini sudah bisa disebut sebagai minyak murni.
Untuk menghasilkan minyak yang jernih, proses penyulingan bisa dilakukan hingga dua kali. Setelah itu, minyak murni akan dimasukkan ke dalam oil storage tank untuk selanjutnya dibawa ke bagian pengemasan.
Hasil Olahan Minyak Kelapa Sawit
Buah kelapa sawit yang telah selesai melalui proses pemurnian dapat dioleh menjadi dua produk, yakni minyak sawit mentah/Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti sawit/Palm Kerner Oil(PKO). Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya:
Crude Palm Oil (CPO)
Di antara keduanya, CPO lah yang akan diproses menjadi banyak olahan, salah satunya minyak goreng. CPO dihasilkan dari daging buah kelapa sawit yang ditekan atau diperas menggunakan alat pengompres khusus, dan dapat diolah kembali menjadi berbagai bahan baku industri, antara lain:
Minyak Goreng
Minyak goreng merupakan salah satu komoditi hasil olahan CPO. Seperti yang kita tahu, minyak goreng digunakan secara luas di Indonesia untuk menjadi bahan baku makanan. Produsen minyak goreng di Indonesia di antaranya; Wilmar International Ltd, Indofood Agri Resources Ltd, Grup Musim Mas, Sinarmas Group, dan Royal Golden Eagle International (RGEI).
Margarin
CPO juga dapat diolah menjadi margarin yang serbaguna karena biasa dipakai untuk berbagai masakan hingga olesan roti, bahan kue, dan saus. ****
Sabun
Selain olahan untuk dikonsumsi, minyak CPO juga diolah menjadi bahan dasar produk kebersihan. Mulai dari sabun mandi, sabun cuci, dan deterjen.
Biodiesel
Tidak hanya itu, saat ini CPO juga banyak diolah menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil, yaitu biodiesel.
Palm Kernel Oil (PKO)
Sementara itu, setelah melalui proses pemurnian, minyak kelapa sawit juga diolah menjadi PKO. Olahan PKO ini berasal dari inti atau biji buah kelapa sawit yang juga telah melalui proses pemurnian.
Melansir arvis.id, inti atau biji buah kelapa sawit memiliki kandungan asam kaprat, asam miristat, dan juga asam laurat dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan kulit, serta menurunkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, PKO umumnya diolah menjadi produk kosmetik dan obat-obatan.
Baca Juga: Daftar Harga Valve Pipa Terbaru 2023
Itulah penjelasan lengkap mengenai proses pembuatan minyak kelapa sawit. Pada dasarnya, kualitas minyak kelapa sawit ditentukan dari kualitas mesin pengolahnya. Oleh sebab itu, Anda wajib merawat dan memastikan kehigienisan dari mesin-mesin pengolah minyak kelapa sawit tersebut.
Jangan ragu mengganti bagian-bagian tertentu pada mesin seperti pipa, apabila dirasa sudah tidak layak pakai. Karena hal ini akan memengaruhi kualitas minyak kelapa sawit yang dihasilkan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pipa dan Sambungannya
Kalau Anda mencari komponen seperti pipa, fitting, hingga valve untuk keperluan mesin pengolahan minyak sawit, langsung saja kunjungi website kami di alvindocs.com dan temukan produk yang Anda butuhkan.