Dalam industri manufaktur, melacak asal-usul dan kualitas pada bahan logam merupakan hal yang penting. Tanpa sistem yang efektif untuk melacak bahan, sulit bagi produsen untuk memastikan bahwa bahan yang mereka gunakan memenuhi standar yang diperlukan untuk aplikasi. Hal ini juga dapat mengakibatkan keraguan dalam hal keamanan struktur bangunan dan peralatan yang menggunakan bahan logam tersebut. Solusi untuk masalah ini adalah dengan penggunaan heat number.
Di artikel ini, kita akan memahami tentang heat number, sebuah istilah yang mungkin terdengar sederhana, namun memiliki dampak besar dalam pengendalian kualitas dan keamanan di balik produk-produk yang digunakan di industri manufaktur.
Apa itu Heat Number?
Heat number adalah metode identifikasi unik berupa nomor yang dicap pada sepotong logam untuk memberikan informasi tentang asal usulnya. Pipa, flange, fitting pipa, dan komponen lainnya dicap dengan nomor ini, dan sebagian besar digunakan pada produk logam. Umumnya, heat number terletak di dekat tepi atau ujung potongan logam yang sudah jadi.
Selain heat number, stempel tersebut bisa memuat informasi lain. Seperti indikasi dari produsen maupun pabriknya, bahwa produsen tersebut mempunyai lebih dari satu pabrik pengerjaan logam. Bisa juga terdapat die number (nomor cetakan), yang berguna untuk mencocokkan suku cadang pengganti untuk mendapatkan pengganti yang tepat jika diperlukan.
Fungsi Penerapan Heat Number
Heat number sangat penting dalam pelacakan dan pengendalian kualitas, karena memungkinkan produsen atau pabrikan untuk melacak asal-usul komponen tersebut, termasuk bahan mentah yang digunakan dan proses produksi yang dilakukan.
Selain itu, dengan menggunakan heat number, produsen dapat mengidentifikasi parameter proses yang terkait dengan pembentukan logam, dan informasi penting lainnya yang berhubungan dengan kualitas dan karakteristik komponen tersebut. Sehingga membantu untuk memantau secara efektif dan memfasilitasi pelacakan ulang jika terjadi masalah atau kebutuhan inspeksi lebih lanjut.
Produsen atau pabrik dapat menerapkan heat number meskipun undang-undang tidak mewajibkannya, karena nomor tersebut dapat menjadi sangat berguna. Selama perusahaan menyimpan catatan terkini, perusahaan tersebut tentu dapat mencari logam apapun berdasarkan heat number-nya dan memberikan informasi tentang asal-usulnya.
Misalnya, aktivitas seperti forensik kecelakaan, di mana sewaktu-waktu penyelidik ingin mengetahui lebih banyak tentang produk logam yang digunakan dan melihat apakah masalah pada logam tersebut berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut atau tidak.
Heat Number pada Mill Test Certificate
Mill Test Certificate (sertifikat uji pabrik) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pabrikan bahan logam setelah melakukan pengujian kualitas pada bahan tersebut. Heat number adalah bagian penting dari Mill Test Certificate karena memudahkan dalam mengidentifikasi batch dari komponen logam yang digunakan. Selain heat number, informasi yang tercantum dalam Mill Test Certificate biasanya juga mencakup spesifikasi komponen, hasil pengujian fisik dan kimia, serta informasi lain yang relevan untuk kualitas dan kompatibilitas peralatan tersebut dengan penggunaan yang dimaksud.
Jadi, heat number pada Mill Test Certificate memainkan peran penting dalam memastikan transparansi dan pelacakan yang akurat dalam sistem rantai pasokan. Dengan heat number, penerima komponen logam dapat memeriksa catatan pengujian kualitas, dan memverifikasi bahwa bahan tersebut memenuhi spesifikasi yang diperlukan.