Foot Valve : Definisi, Cara Kerja dan Aplikasinya

2024-05-14

Daftar isi

Tutup

Bayangkan Anda memiliki sistem pompa air yang kuat dan efisien, tetapi risiko terjadinya gangguan aliran balik air bisa saja mengancam kelancaran operasi sistem tersebut. Jangan khawatir, ada satu komponen kecil yang mungkin belum familiar bagi anda, namun memiliki peran yang vital dalam menjaga aliran air lancar yaitu foot valve. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya foot valve dalam sistem perpipaan dan bagaimana komponen kecil ini mampu menjaga aliran air tetap lancar dan sistem berjalan dengan efisiensi maksimal.

Apa Itu Foot Valve

Melansir PVC Fittings Online, foot valve merupakan bagian atau jenis check valve, jadi hanya memungkinkan aliran satu arah. Foot valve digunakan dengan pengaplikasian pompa, salah satunya untuk memperoleh air dari sumur bawah tanah. Foot valve menjaga pompa berfungsi dengan baik, memungkinkan air mengalir masuk, namun tidak membiarkannya mengalir keluar kembali, sehingga ideal untuk digunakan untuk sumur maupun kolam.

Foot Valve

Seperti valve pada umumnya, foot valve tersedia dalam berbagai material. Foot valve dari bahan PVC adalah pilihan yang tepat untuk sebagian besar aplikasi karena hemat biaya dan bobotnya yang ringan. Namun, dalam pengaplikasiannya memerlukan suhu atau tekanan yang cocok untuk material PVC. Atau, bisa juga terbuat dari material stainless steel atau brass (kuningan) jika dikhususkan untuk operasi yang tahan terhadap kondisi kimia tertentu. 

Fungsi dan Cara Kerja Foot Valve

Fungsi utama dari foot valve sendiri dalam skala kecil yaitu mencegah kerusakan pada pompa air yang dapat terjadi akibat tidak adanya air yang mengalir, serta menghentikan pemborosan energi. Namun, foot valve juga bisa diimplementasikan dalam situasi volume yang lebih besar dan tekanan yang lebih tinggi. Misalnya, di situasi di mana air dipompa dari tangki air yang ada di dalam tanah, ke tangki air di atas gedung, maka perlu menggunakan pompa listrik yang menghasilkan daya hisap kuat melalui sistem perpipaan ke tangki yang diinginkan.

Saat pompa tersebut bekerja, ada kolom air yang konstan di dalam pipa sebagai akibat dari gaya hisap yang dihasilkan. Namun, pada saat pompa dimatikan, daya hisapnya pun hilang, sehingga gravitasi mempengaruhi kolom air. Di peristiwa inilah foot valve dibutuhkan. Jadi, air akan mengalir ke bawah melalui pipa, kembali ke sumber aslinya. Pipa tersebut akan dibiarkan kosong dari air, dan diisi oleh udara. Foot valve bisa mengatasi masalah ini secara efektif dengan mencegah aliran balik air saat pompa dimatikan, sehingga pompa siap untuk penggunaan berikutnya

Bagian-bagian Foot Valve

Sebenarnya, konstruksi dari foot valve hampir sama dengan valve lainnya, yaitu adanya disk, body, dan seat. Ketiga komponen tersebut juga berfungsi pada umumnya. Namun, ada komponen tambahan pada foot valve, yaitu strainer atau penyaring. Strainer ini mencegah atau menyaring serpihan besar, sedimen, atau partikel padat yang mungkin muncul melalui saluran hisap, dan berpotensi menyumbat foot valve serta merusak pompa. strainer ini biasanya terbuat dari plastik yang digunakan pada aplikasi ringan, serta brass (kuningan), atau stainless steel untuk aplikasi yang lebih berat.

Penggunaan Foot Valve Secara Luas

Di aplikasi rumah tangga dan sekitarnya, katup kaki digunakan di kolam, kolam, sumur, dan tempat lain di mana pompa ditemukan. Selain penggunaan foot valve tersebut, foot valve juga dapat digunakan dengan pompa dalam aplikasi industri yang memompa cairan (pompa hidrolik) seperti air dan gas atau udara (pompa pneumatik).

Selain itu, ada banyak juga situasi di mana foot valve bisa diaplikasikan, khususnya pada saat memerlukan aliran cairan satu arah. Perlu digarisbawahi, foot valve bisa sangat membantu dalam menghemat energi dan memberikan perlindungan pada pompa air dari kerusakan, sehingga memperpanjang masa pakainya secara keseluruhan. Ingatlah bahwa penting untuk menggunakan foot valve kualitas terbaik, karena valve tersebut mungkin sulit diakses setelah dipasang.

Tips Memilih Foot Valve

Memilih foot valve yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran operasi sistem pompa. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda:

  1. Pertimbangkan karakteristik sistem pompa Anda, termasuk jenis pompa yang digunakan, kapasitas aliran, tekanan, dan jenis cairan yang dipompa.
  2. Pastikan foot valve yang dipilih memiliki ukuran yang sesuai dengan ukuran pipa pada pompa Anda.
  3. Perhatikan kapasitas aliran yang dibutuhkan oleh sistem Anda dan pilih foot valve yang mampu menangani aliran tersebut tanpa menyebabkan penurunan signifikan dalam performa pompa.
  4. Pilih material konstruksi foot valve yang cocok dengan jenis cairan yang akan dipompa. Misalnya, jika cairan yang dipompa adalah air bersih, foot valve yang terbuat dari stainless steel atau PVC mungkin cocok. Namun, jika cairan yang dipompa mengandung bahan kimia atau partikel abrasif, foot valve yang dilapisi dengan bahan tahan korosi atau tahan aus mungkin lebih sesuai.

Dari penjabaran di atas, bisa kita ketahui bahwa, walaupun ukurannya tidak signifikan, foot valve terbukti menjadi komponen yang tidak kalah krusial dalam sistem perpipaan. Foot valve mampu memastikan aliran air yang lancar dan melindungi pompa dari risiko kerusakan akibat aliran balik. Meskipun ukurannya kecil, peran foot valve sangatlah besar dalam menjaga kelancaran operasi sistem. 

Dengan memperhatikan hal ini, kita dapat menjaga sistem perpipaan berjalan dengan efisiensi maksimal dan menghindari masalah yang tidak diinginkan. Jangan lupakan peran penting foot valve dalam menjaga kelancaran aliran air Anda!

Kunjungi website alvindocs.com untuk artikel-artikel lainnya. Anda juga bisa menjelajahi produk-produk terbaik untuk sistem perpipaan maupun industri lainnya di ACS! Segera hubungi admin sales atau temukan official store kami di Tokopedia.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kapan Fitting Pipa harus Diganti? Kenali 7 Tanda Berikut

Jika muncul satu atau lebih tanda-tanda kerusakan, segera mempertimbangkan penggantian komponen fitting pipa Anda, demi mencegah masalah yang lebih besar dan memastikan sistem perpipaan berfungsi dengan baik.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Apa itu Pressure Test dan Pentingnya untuk Keberlanjutan Sistem Perpipaan

Pressure test/pressure testing adalah proses uji tekanan bertujuan untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut mampu menahan tekanan tertentu tanpa kebocoran, kerusakan, atau penurunan kualitas material. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Kenali Knife Gate Valve dan Perbedaannya dengan Gate Valve Biasa

Sesuai namanya, knife gate valve bekerja dengan cara memotong media kental dan berpori yang mungkin mengandung konsentrasi tinggi dari padatan tersuspensi, seperti lumpur limbah yang padat.‍

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Ductile Iron: Komposisi, Keunggulan, dan Pengaplikasiannya

Ductile iron merupakan material yang sangat unggul dengan kombinasi kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi industri yang tidak kalah baik dibandingkan dengan cast iron, terutama dalam hal kekuatan tarik dan ketahanan terhadap retakan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
31
.
10
.
24

Keunggulan Jasa Machining Dibandingkan Perbaikan Manual

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh jasa machining, serta keterbatasan pada perbaikan manual, memilih solusi yang tepat sangatlah penting untuk memastikan kinerja sistem yang optimal dan mengurangi potensi kerusakan di masa depan.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
29
.
10
.
24

Cara Memilih Material Fitting Pipa yang Sesuai untuk Mencegah Kebocoran dan Kerusakan

Memilih material fitting pipa yang salah dalam suatu aplikasi, baik itu industri, konstruksi, maupun manufaktur, dapat mengakibatkan sejumlah masalah serius yang dampaknya bukan hanya pada sistem, tapi juga keamanan operasional secara keseluruhan. Apa saja dampaknya?