Coupling Pipa Besi pada Industri: Fungsi, Jenis, dan Aplikasinya

2024-02-20

Daftar isi

Tutup

Coupling pipa besi merupakan bagian dari fitting pipa yang memiliki bentuk sederhana, tetapi fungsi atau perannya penting dalam suatu sistem perpipaan. Termasuk dalam kategori forged fittings atau sering juga disebut high pressure fittings. 

Baca Juga: Fitting Pipa serta Perbedaan Buttweld Fitting dan Forged Fitting

Secara fungsi, coupling pipa besi berguna untuk menghubungkan dua buah pipa, bisa itu berupa dua buah pipa dengan ukuran yang sama atau ukuran yang berbeda. Namun, ada beberapa jenis dan spesifikasi coupling pipa besi yang digunakan dalam berbagai peruntukan. Mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

‍Bagaimana Coupling Pipa Besi Dibuat?

Seperti namanya, coupling pipa besi dibuat menggunakan material besi yang diproduksi dengan cara ditempah (forged steel), atau lebih spesifik disebut hot forming atau extrusion method. 

Sederhananya, proses produksinya dimulai dari sebuah potongan billet besi yang dipanaskan hingga suhu tertentu kemudian ditekan dalam sebuah cetakan (moulding) yang mengubah bentuk billet menjadi coupling pipa besi. Setelah itu, dilakukan proses machining untuk menyempurnakan bentuk, termasuk membuat jenis sambungannya, seperti threaded (ulir) atau socket weld. 

Baca Juga: Memahami Pentingnya Machining dalam Industri

Jenis-jenis Coupling Pipa Besi

Terdapat tiga jenis coupling pipa besi yang diklasifikasikan berdasarkan pada aplikasi pipa yang memerlukan sambungan. Berikut jenis-jenisnya:

Full Coupling

Jenis ini digunakan untuk menyambung pipa bor kecil juga digunakan untuk menghubungkan pipa ke pipa, pipa ke swage, atau pipa ke nipple. Tipe full coupling ini ujungnya bisa berulir atau socket.

Half Coupling

Half coupling digunakan untuk cabang dengan lubang kecil dari bejana atau pipa besar. Half coupling dapat langsung dilas ke pipa dengan lubang yang besar untuk membuat sambungan cabang pipa diameter kecil ke pipa diameter besar, di mana persyaratan spesifikasi pipa adalah ujung socket weld dengan ukuran kecil. Sementara itu, half coupling dengan jenis threaded hanya memiliki satu ujung ulir dan ujung kopling lainnya harus berupa buttweld dengan ujung polos atau bevel.

Reducing Coupling

Reducer coupling digunakan untuk menghubungkan dua pipa dengan diameter berbeda. Jenis ini memiliki dua ukuran ulir yang berbeda di setiap sisi. Contohnya, sambungan NPT 3⁄4" ke NPT ½". Reducer coupling biasanya digunakan dimana jalur pengumpan ukuran  kecil digabungkan ke dalam jalur suplai besar, atau di mana adanya fitting pipa berdiameter kecil dipasang.

Baca Juga: Mengenal NPT (National Pipe Thread)

Standar yang Digunakan pada Coupling Pipa Besi

Standar pada coupling pipa besi ditentukan sesuai dengan jenis pembuatannya, yaitu dengan proses penempaan (forging). Maka dari itu, standar produksi coupling pipa termasuk ke dalam B16.11. Standar ini diterbitkan oleh American Society of Mechanical Engineers (ASME) yang mencakup spesifikasi untuk socket weld dan threaded fittings pada pipa baja. 

Selain coupling, ASME B16.11 juga mencakup persyaratan untuk berbagai jenis fitting pipa, termasuk elbow, tee, cross, union, plug, dan cap yang akan kita bahas pada artikel tersendiri. 

Material dan Grade Material Coupling Pipa Besi

Secara umum, ada 2 jenis material coupling pipa besi dan beberapa turunan atau grade material yang tersedia dan diatur dalam standard ASME/ASTM. 

Pertama, material carbon steel atau sering disebut besi hitam, meskipun coupling pipa besi carbon steel memiliki warna silver. Material carbon steel memiliki 2 jenis turunan grade yaitu A105 dan A105N, di mana N menandakan bahwa material ini telah di-normalized atau melalui proses heat treatment yang bisa memperkuat materialnya. 

Baca Juga: Mengenal Carbon Steel (Baja Karbon)

Kedua, ada stainless steel yang memiliki sifat kimia (chemical properties) yang membuatnya lebih baik dari carbon steel dalam hal ketahan terhadap korosi, karat, temperatur, dan tekanan tinggi. Pada material stainless steel terdapat empat jenis grade yaitu A182 F304, A182 F316, A182 F304-304L, dan A182 F316-316L. 

Baca Juga: Stainless Steel : Definisi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Penggunaan Coupling Pipa Besi di Industri

Penggunaan coupling pipa besi dalam suatu sistem perpipaan bertujuan mempercepat pemasangan atau melepaskan pipa jika sewaktu-waktu diperlukan perubahan arah atau ukuran pipa. Coupling pipa besi juga dapat menghubungkan komponen lainnya dengan cara yang relatif lebih mudah. Misalnya, saat ada kebutuhan untuk memasang instrumen seperti pressure gauge atau sebagainya. 

Untuk beberapa industri seperti minyak, gas, dan air, terkadang coupling pipa besi dengan bahan carbon steel sudah sangat memadai. Akan tetapi jika digunakan pada industri petrokimia, farmasi, makanan, dan minuman, maka material coupling pipa besi berbahan dasar stainless steel akan lebih tepat digunakan karena memiliki karakter yang tahan terhadap korosi ataupun karat serta unsur kimia yang terkandung tidak mudah bereaksi dengan banyak material.

Harga dan Spesifikasi Coupling Pipa Besi

Coupling pipa besi umumnya berukuran kecil, di mana ukuran terkecil dimulai dari ½" dan ukuran besarnya mencapai 2’’. Sebagai stokis dan distributor produk forged fitting terlengkap di Jakarta, Alvindo Catur Sentosa memiliki beberapa merek forged fitting atau coupling pipa besi dari mancanegara, seperti China, Taiwan, dan Italia. Secara spesifikasi, coupling pipa besi yang tersedia memiliki pressure rating dari #1500, #3000, dan #6000 dengan harga coupling pipa besi mulai dari Rp 12.000,- hingga Rp 100.000,-. Namun perlu diketahui bahwa harga ini hanya berupa perkiraan dan bisa berubah sewaktu-waktu. 

Kira-kira itulah gambaran besar tentang coupling pipa besi. Walaupun coupling pipa besi adalah komponen yang relatif sederhana, namun pemilihan coupling pipa besi tidak boleh sembarangan. Selalu konsultasikan kepada ahlinya dan tetap mengacu pada standar yang berlaku untuk menjaga keamanan dan keselamatan semua orang.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
25
.
07
.
24

Memahami Pressure Reducing Valve: Definisi dan Fungsinya

Pelajari pengertian pressure reducing valve, bagaimana cara kerjanya, dan mengapa penting dalam pengaturan tekanan air. Baca artikel ini untuk pemahaman lebih lanjut.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
13
.
07
.
24

Penggunaan Reducer Pipa untuk Efisiensi Aliran dalam Sistem Perpipaan

Reducer sangat berguna ketika dipasang dengan benar sebagai penghubung antar pipa dengan ukuran berbeda. Namun, Anda perlu selalu memperhatikan persyaratan pemasangan reducer yang baik akan memastikan produktivitas berjalan lancar serta memberikan manfaat setiap saat.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
04
.
07
.
24

Keunggulan Pneumatic Actuator untuk Berbagai Aplikasi Industri

Aktuator adalah perangkat mekanik yang bertindak sebagai perantara antara sinyal kontrol untuk menghasilkan gerakan dalam suatu sistem, dan electric actuator memanfaatkan energi listrik menjadi gaya mekanik atau energi kinetik untuk menghasilkan gerakan. Lalu, bagaimana dengan pneumatic actuator?

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
26
.
06
.
24

Aktuator Valve: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Pelajari definisi serta peran penting aktuator dalam operasi valve, jenis-jenisnya, dan evaluasi kelebihan serta kekurangannya.