Dalam piping design atau perencanaan sistem perpipaan tidak bisa seenaknya sesuai selera Anda. Tapi semua ada aturannya, agar pipa tersebut tidak hanya berfungsi, tapi ada hal lainnya. Hal lain disini seperti keamanan, akses operasinya dan lainnya, seperti yang akan kami bahas dibawah ini.
Kalau anda pernah melihat sebuah plant (unit pengolahan), mungkin di TV atau di sekitar anda. Akan terlihat berbagai macam susunan pipa, yang tentunya pipa-pipa tersebut di susun dengan sebuah perancangan yang matang, dengan sebuah desain. Apalagi hirarki dalam pengecekan sistem tersebut sangat ketat, yang diharapkan dapat memberikan sistem pemipaan yang baik dan memenuhi aspek berikut :
6 Aspek Dalam Mendesain Sistem Pipa
1. SAFETY
Safety / keamanan harus menjadi pertimbangan pertama dalam membuat desain perpipaan. Karena bagaimanapun hebatnya sebuah plant, nilai manusia tetap lebih tinggi. Plant tersebut bisa berdiri karena manusia, plant bisa beroperasi juga karena manusia. Jadi faktor manusia disini yang paling utama. Karena walaupun gaji yang ditawarkan besar, jika sistem perpipaan yang ada pada plant tersebut tidak punya keamanan, siapa yang akan mau bekerja penuh resiko?
Perlu dijelaskan bahwa Safety disini merupakan sistem pemipaan harus mampu menjamin operator (personel / petugas) agar bisa keluar dari segala bahaya yang mengancam tanpa mengalami luka. Bahaya bisa disebabkan oleh api, ledakan, gas atau kebocoran dari cairan beracun, maka operator harus mampu berlindung atau menghindar sampai bahaya teratasi.
Rencana Safety meliputi banyak hal seperti akses untuk dapat terjangkau pemadam kebakaran, memasang pendeteksi api dan hidrannya, memberikan akses tangga yang sesuai dengan OSHA (Occupational Safety and Health Administration), tempatkan ruang pembakaran cukup jauh dari kemungkinan kebocoran, dan berikan ruang sirkulasi udara.
Baca Juga : Pahami Cara Baca Kode Standard ASME
Intinya Safety harus mampu memperhitungkan keperluan seperti penempatan equipment termasuk ketinggiannya, akses jalan, akses tangga dan lainnya. Karena hal tersebut akan berpengaruh pada keselamatan kerja operator.
2. OPERABILITY
Operability disini nantinya sistem perpipaan tersebut harus dapat dioperasikan dengan mudah. Valve, perangkat, komponen dan peralatan tertentu perlu diperhitungkan dengan matang agar gampang mengaksesnya. Anda juga harus membayangkan, bagaimana si operator nanti di lapangan mengoperasikannya? Semua itu harus bisa di akses tanpa menyusahkan atau membahayakan bagi operator.
Jika valve dipasang seperti gambar diatas bisa dibayangkan bagaimana nanti pengoperasiannya. Si operator sudah pasti akan kesusahan dalam menggunakannya. Akan lebih baik penempatan valve berada sejajar saat operator berdiri. Posisi handwheel valve bisa diputar dengan tenaga yang ringan, tanpa menyebabkan kelelahan atau kesulitan karena valve berdekatan dengan equipment lain.
3. MAINTENANCE
Agar bekerja dengan baik, pastikan setiap equipment perlu untuk pengecekan dan perbaikan secara rutin. Oleh sebab itu, disarankan untuk merancang penempatan equipment yang benar agar tak terhalang apapun pada saat ada ganti baru, dipindahkan atau dibongkar.
Untuk anda yang baru / pemula dalam mendesain sistem perpipaan perlu jam terbang yang banyak agar mengetahui bagian mana saja equipment yang perlu di maintenance dan dari sisi mana proses maintenancenya.
Baca Juga : Jenis-Jenis Pipa dan Fungsinya
4. ACCESSIBILITY
Accessibility disini adalah kemudahan untuk menjangkau equipment / peralatan di sistem perpipaan. Karena selain memerlukan maintenance, pengoperasian yang mudah dan juga keamanan. Operator juga perlu kemudahan akses dalam menjangkau ke tempat sistemnya.
Biasanya owner perusahaan punya kriteria sendiri untuk hal accessibility ini, jadi tidak ada hal baku yang mengaturnya. Yang perlu di ingat, dalam mendesain harus semudah mungkin meletakan equipment yang akan di operasikan agar bisa dilihat dengan mudah saat operator mengeceknya.
Contoh kasus, ketika valve ditempatkan di atas platform, usahakan saat operator naik tangga, setelah sampai pertama kali yang dia lihat adalah valve tersebut. Jangan sampai valve berada di sebelah equipment atau dibagian tersembunyi. Apalagi jika operator tersebut baru, mungkin dia tidak jadi mengoperasikannya. Bisa dibayangkan akibatnya nanti, apalagi kalau valve tersebut fungsinya sangat penting.
5. CONSTRUCTABILITY
Kontruksi merupakan proses dimana membuat semua yang direncanakan bisa mudah untuk didirikan dan dibangun. Selain itu, anda juga harus bisa mempersingkat waktu untuk konstruksi. Dalam beberapa hal, koneksi pipa fitting to fitting bisa mempersulit konstruksi, karena tidak mengijinkan kontraktor untuk melakukan penyesuaian terhadap titik centernya.
Bandingkan pada gambar di atas. Yang kiri merupakan sambungan fitting to fitting, hal ini yang akan mempersulit dalam kontruksi. Sedangkan yang kanan menggunakan spool di antara fittingnya. Maka konstruksi akan dipermudah karena si pekerja lapangan bisa mengatur allighment dengan menyesuaikan spool tersebut.
Tak hanya mendesain sistem perpipaan, dalam merancang apapun akan lebih mudah daripada membuatnya. Rancangan akan sulit terwujud dan kita baru sadar saat pemasangannya. Oleh karena itu disarankan untuk sharing dengan designer senior yang lebih berpengalaman. Desain harus semudah mungkin untuk di kontruksi karena nantinya pasti akan ada perbedaan dalam perancangan dan kondisi di lapangan.
Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter Fabrikasi
6. ECONOMICS
Poin terakhir ini juga penting diketahui karena nilai ekonomis dalam desain menjadi perhatian yang utama. Sering kali pihak engineering dengan pihak manajemen akan berbeda pendapat. Karena manajemen biasanya akan meminta desain yang seminimal mungkin, sementara desainer dituntut tetap memberikan desain sesuai kriteria yang di inginkan manajemen.
Desainer, tetap harus memikirkan nilai ekonomis dalam mengatur desainnya. Baik dengan penempatan equipment, rooting pipa, penentuan material dan lainnya. Tapi desainer harus memiliki jam terbang yang mumpuni di lapangan untuk mewujudkan hal tersebut. Contoh masalah penempatan equipment, akan punya peran yang besar dalam menentukan ekonomis tidaknya suatu desain.
Kalau equipment punya proses yang sama tapi letaknya berjauhan, maka akan banyak mengeluarkan biaya untuk pipa, dibutuhkan pipa yang lebih panjang untuk menghubungkannya. Masalah safety juga tentu akan menjadi lebih rumit penyusunan pipanya.
Itulah gambaran besar mengenai 6 aspek dalam mendesain sistem pipa. Buat Anda yang membutuhkan komponen seperti Valve, Flange, Gasket, Forged Fitting, Fitting Buttweld untuk sistem perpipaan yang sedang anda dirikan, maka Alvindo Catur Sentosa akan membantu memenuhi kebutuhan anda. Karena kami sudah berpengalaman selama 17 tahun menjadi distributor supplier utama untuk industri gas dan minyak, petrokimia, pertambangan, pembangkit listrik, bandar udara, pelabuhan, kilang minyak, dan pabrik-pabrik lainnya di Indonesia.