Kamu pasti sudah tahu apa komponen terpenting dalam sistem perpipaan, ‘kan? Ya, jawabannya tentu saja adalah pipa itu sendiri. Pipa merupakan salah satu material penting dan sering digunakan dalam membangun suatu konstruksi. Selain untuk menyalurkan air, terdapat juga pipa yang berfungsi sebagai penyangga bangunan, rangka plafon, dan masih banyak lagi fungsinya. Dalam memilih pipa, Anda memerlukan beberapa hal yang harus diperhatikan.
Beberapa faktor masih seringkali membuat banyak orang bingungq, pipa seperti apa yang harus digunakan. Faktor tersebut seperti jenis pipa apa yang harus dipilih, tipe sambungan apa yang cocok, dan lain-lain.
Untuk sambungan pipa sendiri memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Fungsi tersebut berbeda antar jenis pipa. Perlu diketahui juga bahwa terdapat penggunaan sambungan pada pipa yang tidak selalu sama, atau dengan kata lain sambungan pipa harus menyesuaikan dengan bentuk pipa yang sedang digunakan.
Sebelum membahas lebih jauh, artikel ini akan menjelaskan terlebih dahulu topik seputar jenis-jenis pipa beserta fungsinya. Informasi selengkapnya simak ulasan berikut.
Jenis-jenis Material Pipa
Setelah mengetahui definisi pipa, ada baiknya kita mengenal dulu material apa saja yanh biasa digunakan untuk produksi pipa. Komponen utama penyusun pipa terdiri dari berbagai jenis material yang disesuaikan dengan kebutuhan proses, antara lain:
- Carbon Steel
- Stainless Steel
- Galvanis
- PVC
- Fero Nikel
- HDPE (High Density PolyEthylene)
- Duplex
- Chrom Moly
- Carbon Moly
Pemilihan jenis pipa dengan material di atas dapat disesuaikan dengan sistem perpipaan dan jenis liquid atau media yang mengalir di dalam pipa. Jenis pipa yang paling banyak digunakan pada sektor industri, terutama pada unit pengolahan migas ialah pipa yang terbuat dari carbon steel (baja karbon).
Baca Juga : Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Pipe Fitter
Jenis-Jenis Material Pipa Secara Umum
Setelah mengetahui material-material yang menyusun pipa, mari kita menuju ke pembahasan jenis-jenis material pipa yang digunakan secara umum atau secara luas. Beberapa jenis material tersebut di antaranya:
1. Pipa Galvanis
Pipa galvanis terkenal dengan kekuatannya yang dapat menahan tekanan dari luar. Pipa ini terbuat dari besi yang dicelupkan ke cairan galvanis untuk keperluan tertentu hingga memiliki ketahanan terhadap korosi.
2. Pipa PVC
Pipa yang dibuat dari bahan Polyvinyl Chloride (PVC) ini paling banyak digunakan pada sistem perpipaan yang terdapat di bangunan rumah untuk mengalirkan air, sebagai saluran udara, hingga saluran pembuangan limbah. Hal tersebut membuat pipa PVC dikenal sebagai pipa yang multifungsi. Selain itu, keunggulan pipa PVC adalah harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan dengan jenis pipa lainnya, serta pemasangannya yang mudah.
3. Pipa Logam
Selain pipa berbahan plastik, jenis pipa yang sering digunakan dalam pembangunan rumah atau bangunan lainnya adalah pipa terbuat dari bahan logam atau besi. Pipa jenis ini biasanya digunakan untuk mengalirkan aliran yang panas, sehingga tidak mudah meleleh. Pipa besi juga bisa menjadi pilihan karena memiliki daya tahan yang lebih lama dibandingkan dengan pipa plastik. Selain untuk mengalirkan air/fluida. Pipa besi juga dapat digunakan untuk penyangga rumah, rangka plafon, dan lainnya.
4. Pipa Tembaga
Pipa tembaga sangat diandalkan dalam proyek instalasi, air, water heater, dan air conditioner (AC) karena keunggulannya yang tidak mudah bocor. Apalagi jika mengingat material tembaga merupakan jenis logam yang dikenal elastis dan mudah dibentuk.
Ketika tembaga digunakan sebagai pipa, maka karakternya yang tidak reaktif menjadikannya lebih tahan terhadap korosi. Secara kualitas, jika bandingkan dengan jenis pipa lainnya, pipa tembaga memang lebih baik, walaupun secara harga relatif lebih mahal. Sifat pipa tembaga lainnya yaitu tahan panas dan api, serta tidak akan melepaskan gas beracun ketika terjadi kebakaran. Selain itu, tembaga juga bersifat biostatik atau tidak mendukung pertumbuhan bakteri.
5. Pipa HDPE
HDPE ini merupakan jenis material pipa yang memiliki tingkat fleksibilitas paling tinggi dibandingkan jenis pipa lainnya. Pipa ini sering digunakan untuk pemasangan di bawah tanah, bahkan dengan kondisi tanah yang mudah bergerak dan berubah-ubah sekalipun. Pipa HDPE memiliki ciri khas warna hitam dengan empat strip biru sepanjang badan pipa. Sering juga digunakan sebagai jaringan induk air bersih untuk distribusi rumah tinggal atau bangunan- bangunan lainnya.
Baca Juga : Pahami Cara Baca Kode Standard ASME
Jenis-Jenis Pipa Industri
Kita sudah membahas jenis pipa yang digunakan secara umum. Selanjutnya, kita akan membahas lebih spesifik tentang jenis-jenis pipa industri. Pipa yang biasa digunakan di industri biasanya diklasifikasikan berdasarkan cara pembuatannya.
Terdapat dua jenis pipa yang umum digunakan di industri yaitu pipa seamless dan pipa welded. Simak penjelasan lengkap keduanya di bawah ini.
1. Seamless Pipe
Seamles pipe dirancang tanpa adanya sambungan sama sekali (tanpa pengelasan) karena pembuatannya dilakukan dengan cara dilubangi. Lebih jelasnya, pembuatan pipa seamless berasal dari baja silinder yang dipanaskan dengan suhu tinggi hingga hampir meleleh, kemudian dilubangi menggunakan alat yang disebut dengan mandrel.
Dengan metode pembuatan tersebut, pipa yang dihasilkan memiliki permukaan yang rata pada semua sisinya, sehingga proses pengaliran fluida tidak akan terganggu. Jenis pipa ini cocok digunakan sebagai pipa untuk aliran yang panjang. Selain karena tidak memiliki sambungan, kelebihan lain yang dimiliki ialah ketebalan yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
2. Welded Pipe
Jika seamless pipe permukaannya rata, berbeda dengan welded pipe. Pipa ini dibuat dengan bantuan metode las untuk menyatukan lembaran logam menjadi bentuk silinder khas pipa. Pengelasan tersebut menghasilkan bekas las di sepanjang badan pipa.
Terdapat dua tipe welded pipe yaitu straight welded pipe dan spiral welded pipe. Berikut penjelasan tentang perbedaan keduanya.
Straight Welded Pipe
Pipa jenis ini sering juga disebut dengan UOE yang dibuat dari pelat baja dengan bentuk profil strip. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara melengkungkan kedua sisi (sumbu pendek) pipa searah dengan menggunakan shaper roll (roll pembentuk) sampai kedua sisi yang dilengkungkan bertemu. Selanjutnya, sambungan dari plat akan dilas sehingga tidak ada celah ke dalam rongga pipa.
Pipa ini memiliki keunggulan yaitu lebih mudah dikontrol dari segi ketebalan dan kualitas platnya. Namum, dalam industri migas, penggunaan pipa jenis ini tidak cocok digunakan sebagai pipa panjang, karena memiliki kelemahan pada kedua tepi platnya yang dilas tersebut dapat menimbulkan kebocoran jika digunakan dalam waktu yang lama.
Spiral Welded Pipe
Jenis spiral welded pipe juga sering disebut dengan pipa spiral atau pipa casing. Walaupun memiliki nama seperti itu, tetapi bentuknya tidak berbentuk spiral. Hanya saja bahan bakunya bahan bakunya yang berasal dari strip baja yang dibentuk menjadi spiral dan kemudian disambung dengan cara pengelasan sehingga berbentuk pipa.
Dalam penggunaannya, pipa ini tidak cocok digunakan pada sistem perpipaan yang bertekanan tinggi, karena bentuknya yang tipis dan adanya sambungan pengelasan yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan straight welded pipe. Biasanya pipa jenis ini digunakan sebagai pipa support yang bertekanan rendah dan sebagai casing untuk pondasi.
Faktor Lain dalam Menentukan Jenis Pipa
Pemilihan pipa juga dapat ditentukan oleh jenis fluida yang akan dialirkan didalamnya, karena pada dasarnya, fluida memiliki temperatur serta tekanan yang berbeda-beda. Dalam proses perancangan sistem perpipaan, hal lain yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Faktor maintenance (perawatan) serta kemudahan dalam pengoprasian
- Faktor safety (keamanan)
- Faktor mudah atau tidaknya pipa untuk disesuaikan dengan keperluan yang akan datang
Ketiga faktor di atas merupakan faktor utama untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan, seperti kehilangan fluida saat proses pengaliran (losses), meminimalisir munculnya situasi yang membahayakan, dan mengurangi biaya perawatan pipa.
Komponen-komponen Perpipaan
Dalam sebuah proyek instalasi perpipaan, terdapat komponen lain yang selalu berhubungan dan mendukung kinerja pada sistem perpipaan. Komponen-komponen tersebut berfungsi untuk menyambungkan, membelokkan aliran, membuat cabang, reduce tekanan aliran, dll.
Jenis-jenis komponen piping tersebut antara lain:
- Flanges
- Fittings
- Valves
- Gasket
Dengan adanya komponen-komponen di atas, dapat mendukung kelancaran aliran dan menjaga kualitas proses produksi. Masing-masing komponen tersebut juga memiliki spesifikasi khusus yang dapat disesuaikan dengan pipa yang digunakan.
Anda bisa menemukan pipa maupun komponen pendukungnya seperti valve, flange, fitting pipa, maupun gasket dengan beragam spesifikasi di ACS. Sesuaikan kebutuhan Anda dengan memilih produk perpipaan terbaik yang ada di ACS. Hubungi admin sales atau kunjungi official store ACS di Tokopedia untuk mengetahui produk yang tersedia dan spesifikasi lengkapnya.