2023-11-08

Ketahui Tahap Proses Penambangan Batubara dan Metodenya

Daftar isi

Tutup

Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara terbesar di dunia setelah India dan China. Tapi, pernahkah terlintas dalam benak Anda bagaimana proses penambangan batubara itu?

Proses penambangan batubara bisa dikatakan sebagai kegiatan yang cukup kompleks. Mulai dari tahapan eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan transportasi batubara. Kebutuhan manusia terhadap energi yang meningkat menjadi salah satu alasan kenapa penambangan batubara ini terjadi, contohnya kebutuhan akan listrik.

Untuk mengetahui tujuan serta bagaimana proses penambangan batubara secara rinci, simak selengkapnya dalam ulasan ini.

Latar Belakang dan Tujuan Penambangan Batubara

Salah satu alasan kuat yang menjadi pendorong penambangan batubara adalah demand atau kebutuhan manusia akan energi. Batubara merupakan sumber energi utama untuk berbagai keperluan seperti, pembangkit tenaga listrik, produksi baja, industri kimia, dan proses manufaktur lainnya.

Baca Juga : Proses Pengolahan Minyak Bumi Serta Dampaknya

Pertumbuhan industri serta perkembangan ekonomi yang pesat selaras dengan permintaan batu bara yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Tujuan penambangan batubara secara umum meliputi:

  1. Pemenuhan kebutuhuan energi: harga batubara yang relatif murah dan tersedia secara luas masih menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan energi global.
  2. Pendorong pertumbuhan ekonomi: industri penambangan batubara menciptakan lapangan kerja langsung dan tidak langsung yang mendorong pertumbuhan sektor pendukung dan memberi sumbangan terhadap pendapatan negara.
  3. Mendukung industri manufaktur: penambangan batubara yang efisien dan teratur membantu menyediakan pasokan bahan yang konsisten bagi industri-industri seperti produksi baja dan industri kimia.

Jenis-jenis Batubara dan Perbedaan Kualitasnya

Batubara merupakan sejenis batuan endapan yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang terperangkap dan terdekomposisi selama jutaan tahun. Secara kimia dan fisika, batubara tersusun dari unsur-unsur seperti karbon, hidrogen, serta oksigen sebagai komponen unsur utama dengan belerang dan nitrogen sebagai unsur tambahan.

Baca Juga : Stainless Steel : Definisi, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Pada dasarnya, batubara terbentuk dari dua jenis material, yaitu combustible material atau material yang dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen, yang umumnya terdiri dari fixed carbon, senyawa hidrokarbon, senyawa hidrogen, dan lain sebagainya. Serta non-combustible material  atau material yang tidak dapat dibakar/dioksidasi oleh oksigen, yang umumnya terdiri dari senyawa anorganik dan senyawa logam lainnya.

Perbedaan kualitas antara jenis-jenis batubara ini biasanya ditentukan oleh kandungan karbon, kelembapan, kandungan volatile matter, serta kandungan abu dan belerang. Berikut adalah jenis batu bara yang umum ditemukan:

Batubara Lignit

Batubara jenis ini merupakan yang memiliki kualitas paling rendah dengan kandungan karbon yang rendah, tingkat kelembaban yang tinggi, dan cenderung mengandung bahan oraganik yang belum terdekomposisi sepenuhnya.

Batubara Bituminus

Jenis batubara ini merupakan yang paling umum digunakan untuk tujuan komersial. Batubara ini memiliki kandungan karbon yang lebih tinggi, nilai kalor yang lebih tinggi, dan kadar kelembapan yang lebih rendah dari lignit dan sub-bituminus.

Batubara yang berada pada tingkat ini memiliki persentase fixed carbon sekitar <69 % hingga <86% serta memiliki kandungan volatile matter dalam batubara sekitar >32% hingga <22%.

Batubara Sub-bituminus

Batubara jenis ini memiliki kualitas yang sedikit lebih tinggi dibandingkan lignit. Meskipun kandungan karbonnya lebih tinggi daripada lignit, sub-bituminus masih memiliki kadar kelembapan yang cukup tinggi dan mengandung lebih sedikit volatile matter dibandingkan lignit.

Batubara Antrasit

Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas tertinggi. Batubara jenis ini memiliki kandungan karbon yang sangat tinggi, kadar kelembapan yang sangat rendah, dan memiliki nilai kalor tertinggi dibandingkan yang lainnya dengan presentase fixed carbon sebesar 86% hingga 98%.

Baca Juga : Tabel Nominal Ukuran Pipa dan Schedule Pipa

Lokasi dan Pemilihan Situs Penambangan

Bagian ini merupakan hal yang paling krusial dalam industri penambangan yang memengaruhi efisiensi operasional, biaya produksi, dampak lingkungan, serta faktor keamanan dan Kesehatan bagi para pekerja. Pemilihan situs penambangan memerlukan evaluasi komprehensif berdasarkan beberapa pertimbangan penting.

Baca Juga : Definisi Galvanis, Keuntungan Dan Proses Galvanisasi

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di antaranya:

  1. Identifikasi cadangan batubara: proses ini penting dalam penilaian potensi penambangan dan estimasi ketersediaan batubara di suatu lokasi dengan menggunakan serangkaian metode eksplorasi dan evaluasi yang bertujuan untuk menentukan kuantitas, kualitas, serta distribusi batubara di area tertentu.
  2. Aspek lingkungan dalam pemilihan lokasi: pertimbangan ini meliputi konservasi habitat, perlindungan sumber daya air, dan penialian dampak terhadap tanah dan vegetasi.
  3. Kriteria keselamatan dalam pemilihan lokasi: beberapa yang harus diperhatikan adalah mempertimbangkan stabilitas lereng untuk mengurangi risiko longsor, memiliki sistem ventilasi yang memadai, akses jalan yang baik dan sistem evakuasi yang efektif, dan masih banyak lainnya.

Tahap-tahap Proses Penambangan Batubara

Lalu, apa saja yang harus dilakukan dalam proses penambangan batubara? Tentu saja proses batubara melibatkan serangkaian tahapan penting untuk memastikan produksi yang efisien dan aman. Beberapa tahap proses penambangan batubara di antaranya:

1. Eksplorasi

Proses ini merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan untuk mendapatkan informasi secara rinci dan teliti tentang lokasi, sebaran, dimensi, bentuk, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian, dan juga informasi terhadap lingkungan sosial dan lingkungan hidup sekitar. Aktivitas ini melibatkan survei geologi, pemetaan, dan pengeboran.

2. Pengembangan Tambang

Tahap ini dapat dilakukan setelah lokasi yang cocok ditemukan. Hal-hal yang dilakukan pada proses ini meliputi pembuatan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas pendukung lainnya untuk mendukung proses pertambangan tersebut.

3. Penggalian Batubara

Setelah seluruh infrastruktur untuk mendukung proses pertambangan telah dibangun, proses penggalian dapat dilakukan setelahnya. Proses penggalian batubara ini melibatkan langkah-langkah penting demi memungkinkan pengangkatan batubara yang efisien dan aman dengan cara seperti penghilangan overburden, pemotongan & pengeboran, serta pemeliharaan stabilitas.

4. Pengangkutan dan Pengolahan

Beberapa hal penting harus diperhatikan selama proses ini berlangsung. Setelah lapisan batubara terbuka, batubara akan dimuat ke truk atau moda transportasi lain menggunakan alat pemindah seperti ekskavator. Kemudian, batubara akan diangkut dengan moda transportasi pilihan dari lokasi penambangan menuju pabrik pengolahan.

Di dalam pabrik pengolahan, batubara harus melewati proses pembersihan untuk menghilangkan kotoran, tanah, atau batuan yang masih tercampur dengan batubara. Selanjutnya, batubara akan dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil menggunakan crusher sebelum diproses lebih jauh.

5. Distribusi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, distribusi batubara dari lokasi penambangan ke tempat tujuan cukup beragam, mulai dari dalam negeri maupun luar negeri. Jalur serta metode transportasi yang digunakan pun cukup beragam tergantung kebutuhannya. Distribusi batubara dapat dilakukan dengan moda transportasi darat melalui truk atau kereta api. Moda transportasi laut menggunakan pengiriman melalui kapal kargo.  Beberapa proyek distribusi batubara juga menggunakan jalur pipa khusus untuk mengirim batubara dalam bentuk cair atau bubuk.

Baca Juga : Spiral Wound Gasket : Komponen, Kelebihan dan Harga Terbaru

Metode Penambangan

Terdapat beberapa metode penambangan batubara yang umum digunakan tergantung pada karakteristik geologi dan kondisi lokasi penambangan. Beberapa metode penambangan batubara yang umum dikenal, di antaranya:

Penambangan Terbuka (Surface Mining)

Surface mining terdiri dari tiga metode penambangan. Pada umumnya, ketiga metode tersebut melibatkan proses yang hampir serupa. Pertama, dilakukan pembersihan penambangan dari pepohonan, tumbuh-tumbuhan dan hal lain yang ada di permukaan lahan tersebut. Ketiga metode penambangan terbuka ini, di antaranya:

  1. Metode pit terbuka: melibatkan proses penggalian yang mencakup area yang sangat besar dengan tanpa adanya proses penimbunan Kembali.
  2. Metode strip mining: metode yang melibatkan pengupasan lapisan tanah penutup (overburden) untuk mengakses lapisan batubara.
  3. Metode highwall mining: melibatkan kombinasi dua metode sebelumnya dan sering digunakan untuk mengambil sisa-sisa batubara yang tertinggal setelah penambangan terbuka selesai dilakukan.

Penambangan Bawah Tanah (Underground Mining)

Underground mining adalah metode yang digunakan untuk penambangan bawah tanah dan tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Metode ini terdiri dari tiga metode penambangan, seperti:

  1. Metode room and pillar: metode yang melibatkan pembuatan ruang (room) dan tiang (pillar) di bawah tanah untuk menopang atap tambang. Batubara diambil dari ruang-ruang yang telah dibuat tersebut.
  2. Metode longwall: melibatkan penggunaan alat mekanis untuk mengangkut lapisan batubara secara terus menerus saat mesin bergerak di bawah tanah.
  3. Metode block caving: membuat undercut pada suatu blok endapan bijih. undercut ini kemudian diberikan penyangga, lalu dibuang setelahnya sehingga blok runtuh secara perlahan.

Pengelolaan Limbah dan Dampak Lingkungan

Proses penambangan batubara dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk degradasi tanah, pencemaran air dan udara, serta kerusakan habitat alami. Oleh karenanya, pengelolaan limbah dan penanggulangan dampak lingkungan dari penambangan batubara penting untuk meminimalkan konsekuensi negatif.

Baca Juga : Apa itu Pertambangan? Mengenal Industri Ini Lebih Luas

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh industri penambangan batubara di antaranya:

1. Pencemaran

Jika limbah tidak dikelola dengan baik, proses penambangan batu bara ini dapat menimbulkan pencemaran udara dengan partikel debu serta emisi gas yang dihasilkan dari pembakaran batubara.

Selain itu, air juga akan terkontaminasi dengan kandungan logam berat dan zat kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem air dan Kesehatan manusia. Pencemaran tanah dan suara juga menjadi ancaman serius bagi warga sekitar lokasi penambangan.

2. Pengaruh terhadap lingkungan

Penambangan batubara juga memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan seperti degradasi tanah dan perubahan lanskap. Proses penggalian yang dilakukan saat penambangan batubara dapat merusak struktur tanah, mengurangi kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan vegetasi.

3. Restorasi dan rehabilitasi lahan bekas tambang

Salah satu cara untuk menanggulangi dampak negatif dari adanya penambangan batubara adalah dengan merestorasi dan merehabilitasi lokasi bekas tambang. Kegiatan pasca penambangan ini tidak dapat dihindari. Melalui kegiatan reklamasi untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan serta ekosistem agar dapat berfungsi kembali seperti sebelum adanya penambangan.

Meskipun penambangan batubara memiliki beberapa dampak negatif untuk lingkungan, hal tersebut tentu saja dapat dihindari dengan pengelolaan yang bertanggung jawab. Terlebih lagi, teknologi yang semakin maju saat ini sangat memungkin untuk pengelolaan yang tersusun dan dapat mencegah kerusakan yang lebih luas.

Bagaimanapun juga kebutuhan manusia akan batubara tidak dapat dihindari sehingga diperlukan kesadaran serta tanggung jawab tinggi dari para penambang batubara untuk memperhatikan lingkungan agar Kembali seperti semula dan menjadi praktik berkelanjutan.

Baca Juga : Mengenal Proses dan Cara Pembuatan Minyak Kelapa Sawit

Kami PT Alvindo Catur Sentosa, sebagai pelopor dalam industri perpipaan, berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan Anda. Produk-produk berkualitas tinggi seperti pipa, valve, flange, buttweld fitting, forged fitting, dan spiral wound gasket adalah salah satu dari banyak pilihan yang kami tawarkan.

Kami tidak hanya menjual produk, tetapi juga memberikan beragam layanan unggulan, termasuk hydrotest valve, machining, bengkel bubut, modifikasi flange, dan pmi test, yang dirancang untuk menjawab kebutuhan spesifik Anda.

Kunjungi website resmi PT Alvindo Catur Sentosa atau temui kami di official store Tokopedia untuk menjelajahi rangkaian produk berkualitas kami. Kami berdedikasi untuk memberikan pelayanan pelanggan yang terbaik, dengan fokus pada kepuasan Anda.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Safety Valve: Definisi, Fungsi dan Prinsip Kerja dalam Melindungi Sistem dari Overpressure

Dengan kemampuannya untuk mengontrol tekanan dan memastikan pelepasan gas atau fluida berbahaya saat mencapai level yang berpotensi membahayakan, safety valve bukan hanya sekadar komponen untuk menjaga keamanan sistem industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Pentingnya Process and Instrumentation Diagram (P&ID) sebagai Alat Visualisasi dalam Industri

Selain gambaran teknis, P&ID memberikan representasi grafis yang jelas tentang hubungan antar-elemen dalam sistem. Sehingga sangat membantu para profesional atau pekerja proyek untuk memahami, merancang, dan mengelola proses industri dengan lebih efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Mengenal Mesin Bubut: Definisi, Aplikasi, dan Teknik Pembubutan

Aplikasi mesin bubut melibatkan banya industri, termasuk otomotif, kedirgantaraan, dan elektronik. Mari pahami prinsip kerja mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut yang umum digunakan, dan teknik pembubutan seperti facing, turning, thread cutting, dan lainnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Menelusuri Ragam Jenis Plat Besi dan Keunggulannya dalam Proyek Konstruksi

Mengeksplorasi berbagai jenis plat besi beserta karakteristiknya, seperti plat hitam untuk konstruksi, plat besi kembang untuk desain estetika, plat besi bordes untuk daya cengkram, plat kapal untuk industri maritim, dan plat besi strip yang tipis dan fleksibel.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
05
.
24

Memahami Perbedaan Mendasar antara CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil) dalam Industri Kelapa Sawit

Menjelaskan secara komprehensif perbedaan antara CPO dan PKO, meliputi definisi, karakteristik, serta kegunaan keduanya dalam berbagai sektor. Selain itu, memahami proses produksi, komposisi, harga di pasar, dan penggunaan turunan olahan kelapa sawit seperti oleokimia, oleopangan, dan bioenergi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
15
.
05
.
24

Panduan Memilih Ukuran Kawat Las yang Tepat untuk Setiap Proyek Pengelasan

Ukuran kawat yang dipilih harus berkontribusi terhadap produksi las yang memenuhi atau melampaui standar kualitas yang ditentukan. Faktor-faktor seperti komposisi kawat, kebersihan permukaan, dan konsistensi memainkan peran penting dalam mencapai kualitas las yang tinggi.