Jenis Alat Pelindung Diri APD Untuk Pekerja Konstruksi

2024-05-27

Daftar isi

Tutup

Industri konstruksi atau proyek konstruksi hingga industri lainnya, pasti selalu berusaha untuk senantiasa menerapkan sistem K3 yaitu protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja di seluruh area/lingkungan kerjanya. Salah satu komponen penunjang K3 yang utama adalah APD atau Alat Pelindung Diri.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meminimalisir potensi bahaya yang mungkin terjadi dan menimpa para pekerja yang terlibat. Lalu, apa yang dimaksud dengan APD atau Alat Pelindung Diri ini? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.

Apa Itu Alat Perlindungan Diri?

APD adalah kelengkapan wajib yang harus digunakan selama bekerja. Tujuan utama penggunaan Alat Pelindung Diri sendiri adalah untuk melindungi para pemakainya dari bahaya atau resiko kerja. Alat Pelindung Diri ini memiliki kemampuan untuk melindungi anggota/bagian tubuh penggunanya dari berbagai hal yang berpotensi menimbulkan bahaya dan mengancam keselamatan.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pipa Welded dan Pipa Seamless

APD ini memiliki jenis yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan, tujuan penggunaan, dan spesifikasinya. Alat Pelindung Diri ini juga harus memenuhi kriteria khusus sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal tanpa mengganggu kenyamanan penggunanya. Berikut ini ada beberapa kriteria APD yang baik :

  • Dibuat dengan bahan berkualitas dan sesuai standar yang ada sehingga mampu memberikan perlindungan maksimal pada para pemakainya.
  • Nyaman dipakai, dengan berat yang ringan (atau tidak terlalu berat) sehingga tidak menambah beban penggunanya.
  • Tidak mengganggu fleksibilitas penggunaannya.
  • Mudah dipakai dan dilepas.
  • APD tersebut tidak mengganggu aspek pendengaran, penglihatan, atau menimbulkan gangguan lainnya pada penggunanya. Hal ini sangat penting untuk menjaga performa kerja para pemakainya.
  • Suku cadangnya tersedia banyak dan mudah ditemukan.
  • Mudah dirawat dan disimpan.
  • Dan yang pasti harus memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah dan perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Upstream dan Downstream Secara Umum

Pentingnya Alat Pelindung Diri

Secara garis besar, APD ini digolongkan menjadi 3 jenis yakni: APD bagian kepala, APD bagian tubuh dan APD bagian anggota tubuh lainnya. Fungsi utama Alat Perlindungan Diri tentu saja untuk melindungi penggunanya dari berbagai ancaman bahaya yang mengintainya.

Contoh, fungsi APD di lingkungan industri, untuk mencegah para pekerja mengalami cedera yang lebih parah akibat adanya benda yang jatuh atau kecelakaan kerja. Pentingnya kepatuhan pengguna dalam penggunaan APD tidak bisa dilebih-lebihkan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kepatuhan pengguna sangat penting dalam penggunaan APD:

Melindungi Diri Sendiri

Kepatuhan pengguna terhadap APD memastikan perlindungan diri dari bahaya di tempat kerja. APD dirancang untuk mengurangi risiko cedera dan penyakit akibat paparan bahan berbahaya, benda tajam, radiasi, dan faktor risiko lainnya.

Mencegah Cedera dan Penyakit Kerja

Penggunaan APD yang benar dapat mencegah terjadinya cedera dan penyakit yang disebabkan oleh kondisi kerja yang berbahaya. Termasuk luka bakar, luka potong, keracunan, penyakit pernapasan, dan bahaya lainnya yang dapat terjadi tanpa perlindungan yang memadai.

Kepatuhan terhadap Regulasi Keselamatan

Banyak negara memiliki peraturan ketat tentang penggunaan APD di tempat kerja. Kepatuhan pengguna adalah kunci untuk mematuhi regulasi keselamatan yang berlaku dan menghindari sanksi atau denda yang mungkin diberlakukan akibat pelanggaran.

Membangun Budaya Keselamatan

Kepatuhan pengguna terhadap APD membantu membangun budaya keselamatan di tempat kerja. Mengingatkan pekerja bahwa keselamatan adalah prioritas utama perusahaan dan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dirinya sendiri dan rekan kerjanya.

Fungsi Alat Pelindung Diri

Fungsi utama Alat Perlindungan Diri tentu saja untuk melindungi penggunanya dari berbagai ancaman bahaya yang mengintainya. Contoh, fungsi APD di lingkungan industri. Seperti industri konstruksi adalah untuk mencegah para pekerja mengalami cedera yang lebih parah akibat adanya benda yang jatuh atau kecelakaan kerja. Dalam industri sistem perpipaan pun, perlengkapan perlindungan ini juga sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan penggunanya.

Baca Juga: Pengertian Welding hingga Teknik yang Digunakan

Secara spesifik, sebenarnya APD ini memiliki fungsi dan kegunaan yang cukup berbeda. Tergantung jenis APD tersebut sendiri. Sebagai salah satu peralatan penunjang keselamatan kerja yang sangat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Maka, APD ini wajib digunakan.

Secara garis besar, APD ini digolongkan menjadi 3 jenis yakni : APD bagian kepala, APD bagian tubuh dan APD bagian anggota tubuh lainnya.

Baca Juga: Pahami Perbedaan Buttweld dan Forged Fittings

Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri

Secara spesifik, APD dapat dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi, di antaranya:

Alat Pelindung Kepala

Fungsi utamanya adalah untuk melindungi kepala pemakainya dari berbagai benturan, pukulan, atau cedera parah yang diakibatkan karena jatuhnya benda keras dari atas. Selain itu, alat pelindung kepala ini juga berfungsi untuk melindungi kepala dari suhu ekstrim, percikan panas, hingga radiasi panas. Beberapa contoh alat pelindung diri untuk bagian kepala adalah: helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, dan pelindung rambut.

Alat Pelindung Mata dan Wajah

Selanjutnya, ada pelindung mata dan wajah. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi bagian wajah dan mata dari paparan bahan kimia, partikel yang melayang di udara, uap/panas, dan lainnya. Untuk alat pelindung wajah, yang kerap digunakan adalah face shield ataupun full face masker. Sementara itu, dalam proyek industri, alat pelindung mata yang sering digunakan adalah kacamata khusus.

Alat Pelindung Telinga

Seperti namanya, fungsi utamanya adalah melindungi telinga dari suara bising, dentuman alat keras, atau tekanan berlebih yang diakibatkan oleh kebisingan yang terjadi secara terus-menerus. Jenis alat ini juga termasuk elemen pelengkap alat K3 lho, terlebih untuk industri tertentu. Contoh alat pelindung telinga adalah earmuff dan ear plug.

Alat Pelindung Saluran Pernapasan

Tidak kalah penting, pelindung saluran pernapasan berfungsi untuk melindungi organ pernapasan kita dari berbagai paparan partikel berbahaya. Contoh, mikroorganisme (seperti virus dan bakteri), debu, asap, gas kimia berbahaya tertentu, dan lain sebagainya agar tidak terhirup ke dalam tubuh. Contoh, APD untuk saluran pernapasan adalah respirator dan masker.

Baca Juga: Apa itu Flange dan Jenis Jenis Flange Pipa Besi

Alat Pelindung Tangan

APD ini digunakan untuk melindungi tangan dari zat kimia, atau bahan tertentu. Terbuat dari material khusus dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan pemakaian. Contoh alat pelindung diri untuk bagian tangan adalah sarung tangan kerja. Untuk spesifikasi sarung tangan tersebut bisa bervariasi tergantung kebutuhan dan penggunaan. Bahan pembuatnya bisa berasal dari logam, kulit, kain kanvas, kain atau kain berlapis, karet, dan sarung tangan yang tahan bahan kimia.

Alat Pelindung Kaki

Melindungi kaki dari cedera yang lebih parah akibat tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas/dingin, kontaminasi bahan kimia berbahaya, hingga membuat kaki tidak mudah terpeleset akibat lantai yang licin adalah fungsi dari pelindung kaki. Alat pelindung kaki yang paling kerap digunakan dalam industri dan proyek adalah safety shoes. Beberapa contoh alat pelindung diri untuk bagian kaki adalah: sepatu karet, sepatu pelindung, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pengertian dan Rangkaian Pekerjaan Fitter

Alat Pelindung Tubuh

Dalam lingkup K3 industri sendiri, seragam yang sering dijumpai digunakan oleh para pekerja lapangan disebut sebagai wearpack. Wearpack ini terdiri dari 2 jenis yani wearpack biasa (sering digunakan di lingkungan kerja yang memiliki resiko rendah) dan wearpack tipe khusus (digunakan di lokasi kerja dengan resiko kecelakaan yang tinggi). Jenis wearpack yang kerap digunakan oleh para pekerja lapangan adalah: seragam potongan, overall, dan rompi. Sementara itu, kriteria baju atau alat pelindung tubuh yang baik adalah:

  • Terbuat dari material kain yang kuat. Contohnya, kain drill, bahan anti api dan air untuk baju pemadam kebakaran, dan lain sebagainya.
  • Ukurannya disesuaikan dengan ukuran tubuh penggunanya sehingga terasa lebih nyaman digunakan.
  • Desainnya ringkas dan tidak memiliki detail yang menjuntai karena ini akan membahayakan. Terlebih di lingkungan industri yang berkaitan dengan pengoperasian mesin yang bergerak.
  • Memiliki high visibility atau warna yang cerah. Hal ini untuk memudahkan para pekerja lain melihat dan agar penggunanya lebih dikenali bahkan di tempat yang redup sekalipun. Maka, penambahan garis atau pita reflektor yang dapat memantulkan cahaya juga sangat direkomendasikan.

Beberapa contoh alat pelindung tubuh antara lain:

  • Pakaian pelindung: untuk melindungi tubuh dari berbagai potensi bahaya.
  • Sabuk dan tali keselamatan: agar pekerja yang menggunakannya tidak terjatuh atau lepas dari posisi amannya. Lebih sering digunakan oleh pekerja proyek konstruksi atau yang bekerja di ketinggian.
  • Pelampung: jenis APD yang diperlukan dalam lingkungan kerja yang berhubungan dengan perairan.

Baca Juga: 6 Aspek Dalam Mendesain Perpipaan

Regulasi Alat Pelindung Diri K3

Regulasi yang berlaku ini terkait dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Pada pasal 1, disebutkan bahwa APD adalah “suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.”

Dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan juga bahwa, “Pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja” dalam pasal 2 juga disebutkan bahwa APD yang disediakan juga harus memenuhi SNI dan standar yang berlaku.

Dalam Pasal 3 ayat 1, disebutkan bahwa APD ini meliputi :

  • pelindung kepala;
  • pelindung mata dan muka;
  • pelindung telinga;
  • pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;
  • pelindung tangan; dan/atau
  • pelindung kaki.

Dalam pasal 4, juga tercantum area-area dimana APD ini harus digunakan (area tempat kerja). Semenara itu, dalam pasal 8 juga dicantumkan mengenai ketentuan lebih lanjut seputar Alat Pelindung Diri yang tak layak pakai, yakni :

  • Ayat 1, “APD yang rusak, retak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus dibuang dan/atau dimusnahkan.”
  • Ayat 2, “APD yang habis masa pakainya/kadaluarsa serta mengandung bahan berbahaya, harus dimusnahkan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.”
  • Ayat 3, “Pemusnahan APD yang mengandung bahan berbahaya harus dilengkapi dengan berita acara pemusnahan.”

Dari peraturan tersebut, dapat disimpulkan bawa penggunaan APD dalam lingkup industri dan K3 adalah wajib. Untuk membaca isi peraturan tersebut lebih lengkap, kamu bisa kamu bisa klik di sini.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
28
.
10
.
24

Bagaimana Cara Mengidentifikasi Kerusakan pada Valve dan Kapan Harus Diganti?

Dengan memahami masalah umum yang mungkin muncul, cara mengidentifikasi kerusakan, serta langkah-langkah penggantian dan pemeliharaan yang tepat, Anda dapat menjaga performa valve dan memperpanjang umur pakainya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
28
.
10
.
24

Inilah Langkah-Langkah Pemeliharaan Valve yang Tepat dan Efisien

Melakukan langkah-langkah pemeliharaan secara rutin, perusahaan dapat menghindari risiko kerusakan mendadak, downtime yang tidak diinginkan, serta biaya perbaikan yang tinggi.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
22
.
10
.
24

Teknik Sederhana untuk Menentukan Ukuran Kunci Baut yang Tepat

Menentukan kunci baut yang tepat sangat penting untuk memastikan pekerjaan dapat diselesaikan dengan efisien dan aman. Penggunaan kunci baut yang sesuai dapat mencegah kerusakan pada baut dan mur.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
10
.
07
.
24

Panduan Praktis: Cara Mengukur dan Menghitung Diameter Pipa dengan Akurat

Pentingnya menggunakan alat yang tepat tidak hanya mempengaruhi akurasi hasil pengukuran, tetapi juga memastikan bahwa spesifikasi teknis pipa seperti diameter luar dan dalam serta tebal dindingnya dapat diukur dengan tepat. 

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
11
.
04
.
24

Mengimplementasikan Pipe Purging sebagai Strategi Perawatan Rutin

Pipe purging, sebuah metode yang dirancang untuk membersihkan dan menyiapkan pipa sebelum penggunaan atau pengujian lebih lanjut. Simak informasi selengkapnya.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
11
.
04
.
24

Kerusakan pada Valve: Mengidentifikasi Masalah dan Strategi Pencegahan

Valve, yang merupakan komponen penting dalam berbagai sistem industri, seringkali mengalami masalah tertentu, yang jika dibiarkan dapat mengganggu kinerja operasional. Pemeliharaan dan pemantauan secara teratur menjadi kunci dalam mencegah kerusakan tersebut.