2024-03-21

Aktuator Valve: Definisi, Fungsi, dan Jenisnya

Daftar isi

Tutup

Pengoperasian mesin atau alat-alat berat merupakan hal yang lumrah dalam dunia industri, terutama bagi industri yang bergerak di sektor minyak dan gas. Salah satunya adalah valve. Berbicara soal valve, akan erat kaitannya dengan jenis-jenis aktuator yang digunakan pada komponen tersebut. Lantas, apa yang dimaksud dengan aktuator?

Baca Juga : Definisi Valve, Jenis, Fungsi dan Cara Pengoperasian

Pada artikel ini, Anda akan memperoleh informasi lengkap mengenai jenis, fungsi, dan contoh aktuator. Mulai dari aktuator hidrolik hingga aktuator elektrik. Tidak lupa, kami juga akan menjelaskan perihal cara kerja aktuator tersebut untuk menambah pemahaman. Penasaran? Yuk simak lebih lanjut!

Apa Itu Aktuator?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang jenis dan fungsi aktuator, alangkah baiknya kita mengetahui lebih dahulu tentang aktuator itu sendiri. Aktuator adalah suatu alat mekanis yang dapat mengubah tenaga listrik dan fluida menjadi kuantitas lain, sehingga dapat menghasilkan energi kinetik. Nantinya, energi kinetik tersebut yang digunakan untuk mengontrol valve.

Baca Juga : Pahami Bagaimana Cara Kerja Control Valve

Singkatnya, aktuator merupakan alat yang dipakai untuk mengendalikan valve secara otomatis dari jarak jauh. Biasanya, valve akan dioperasikan dengan aktuator di suatu tempat bernama control room. Kemudian, aktuator akan bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan dari petugas yang bertugas mengoperasikan aktuator atau controller.

Fungsi Aktuator

Pada dasarnya, aktuator berfungsi sebagai penguat sinyal kontrol dari kontroler. Di mana nantinya dapat menjadi sinyal baru untuk memperbesar daya sesuai kebutuhan. Selain itu, fungsi aktuator juga sebagai pengontrol atau penggerak sistem pada suatu peralatan mekanis.

Komponen pada Aktuator

Mengutip dari website whatispiping.com, secara umum, aktuator terdiri dari dua komponen yaitu body valve dan valve pilot. Lebih lengkapnya, bagian-bagian di dalamnya terdapat bonnet, adjusting screw, pegas, vent plug, yoke, spindle atas, clutch block, dan indikator penggerak.

Bagian-bagian tersebut saling terkait sehingga aktuator dapat menggerakan valve secara otomatis dari jarak jauh, dan juga bertindak sebagai mekanisme penghentian darurat yang berpotensi bahaya jika dilakukan oleh manusia.

Jenis-Jenis Aktuator Pada Valve

Dalam dunia industri, Anda bisa menemukan beragam jenis mesin mekanik aktuator. Jenis-jenis aktuator pada valve ini dibagi berdasarkan fungsi dan komponennya. Mari simak penjelasannya sebagai berikut. 

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Pipa Welded dan Pipa Seamless

1. Aktuator Diafragma dan Pegas

Jenis aktuator ini memanfaatkan udara dari wadah diafragma untuk mendorong batang aktuator ke bawah. Proses ini biasa disebut direct-acting. Nantinya proses ini akan menghasilkan kompresi udara yang disebabkan terdorongnya kembali batang penggerak ketika pasokan tekanan berkurang.

Keuntungan jenis aktuator diafragma dan pegas adalah biayanya yang rendah. Bahkan lebih rendah dibanding jenis aktuator lainnya. Namun, ukurannya yang besar dan berat membuat kemampuan outputnya jadi lebih terbatas.  

diafragma aktuator dan pegas ACS

2. Aktuator Pneumatik

Jenis aktuator ini merupakan yang paling banyak dipakai di dunia industri. Cara kerja aktuator ini ialah dengan memanfaatkan sumber angin bertekanan dari air compressor guna mendorong sistem untuk membuka atau menutup valve. Jadi, aktuator pneumatik akan mengubah energi dari kompresi udara menjadi gerakan mekanik.

Kelebihan aktuator pneumatik adalah dapat dioperasikan pada suhu tinggi dengan beat cepat serta tingkat kekakuannya yang tinggi. Tidak hanya itu, konstruksi aktuatornya juga sederhana, dengan torsi rendah, dan mempunyai kapasitas tinggi.

Sayangnya aktuator pneumatik memerlukan aksesoris tambahan apabila ada komponen rusak selama mesin beroperasi. Selain itu, biayanya juga tergolong tinggi karena adanya proses perlambatan.

Pneumatik aktuator valve ACS

3. Aktuator Electric

Sesuai namanya, aktuator ini memakai motor listrik sebagai penggerak valve stem-nya. Dengan aliran daya listrik yang konstan, aktuator electric dapat menciptakan gerakan yang tepat seperti aktuator penumatik. Itulah yang membuatnya tidak boleh digunakan pada area rawan ledakan dan mengandung banyak gas. 

Tetapi, biaya pengoperasian aktuator elektrik sangat mahal. Selain itu, tidak ada sistem keamanan khusus apabila terdapat komponen yang rusak, serta kecepatan stroking-nya rendah. 

Walau begitu, aktuator motor listrik memiliki desain yang rapat dengan kekakuan sangat tinggi. Karena itulah tidak perlu memasang pipa untuk menyuplai tekanan. Kapasitasnya pun terbilang tinggi. Aktuator electric terdiri dari dua jenis, yakni:

aktuator elektrik valve ACS

Baca Juga : Perbedaan Ball Valve, Gate Valve dan Globe Valve

Aktuator Elektrohidraulik:

   Aktuator jenis ini menggunakan energi elektrik sebagai sumber dayanya sekaligus memberi gerakan ke akumulator hidrolik. Nantinya akumulator itu yang akan    membuat aktuator ini bergerak.

Aktuator Elektromekanis:

   Aktuator ini dapat mengubah listrik menjadi suatu gerakan berputar, linier, atau keduanya.

Baca Juga : Jenis-Jenis Flange Pipa Berdasarkan Tipe Permukaannya

4. Aktuator Hidraulik

Terakhir adalah aktuator yang sumber tenaganya diperoleh melalui sebuah pompa khusus untuk mengalirkan minyak hydraulic sebagai media bertekanan. Aktuator hidrolik ini beroperasi menggunakan silinder berisi cairan dengan piston di bagian tengahnya. 

Jenis aktuator yang punya kesamaan dengan aktuator pneumatic ini dapat menghasilkan gerakan linier. Hal ini karena pegas yang dipasangkan pada salah satu bagian ujungnya sebagai pendorong gerakan. 

Keuntungan aktuator hidraulik terdapat pada kekauan dan daya outputnya yang tinggi. Perlambatannya juga tergolong bagus. Sayangnya perawatan aktuator ini cukup rumit dan diperlukan berbagai aksesoris tambahan apabila ada komponen yang rusak.

aktuator hidraulik valve ACS

Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Aktuator

Sebelum memilih untuk menggunakan aktuator dalam sistem perpipaan Anda, beberapa faktor perlu diperhatikan sebagai pertimbangan. Sama dengan komponen perpipaan lainnya, aktuator juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan penggunaan aktuator antara lain;

  1. Responsif dan cepat
  2. Kontrol yang presisi
  3. Daya tahan yang baik dalam tekanan tinggi
  4. Tidak bergantung pada sumber listrik eksternal
  5. Memiliki daya yang cukup untuk mengatasi hambatan

Sementara itu, kekurangan dari penggunaan aktuator dalam sistem perpipaan antara lain;

  1. Biaya yang tinggi
  2. Memerlukan perawatan khusus
  3. Memerlukan sumber listrik yang stabil
  4. Beberapa jenis aktuator, khususnya aktuator hidrolik atau motor listrik, cenderung memiliki ukuran dan berat yang lebih besar.

Cara Memilih Aktuator

Bagaimana cara memilih aktuator yang tepat? Pemilihan jenis aktuator untuk aplikasi apa pun bergantung pada banyak faktor, faktor umumnya antara lain yaitu jenis valve, sumber daya yang tersedia, lingkungan instalasi, hingga biaya.

Sementara itu, terdapat faktor khusus dalam memilih aktuator secara teknis, beberapa poin yang perlu dipertimbangan yaitu:

  1. Ukuran dan torsi valve
  2. Kecepatan pengoperasian
  3. Frekuensi dan kemudahan penggunaan
  4. Area berbahaya
  5. Ketersediaan sumber listrik

Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis aktuator pada valve beserta fungsinya. Pada dasarnya, aktuator digunakan untuk mengontrol valve dari jarak jauh. Tujuannya untuk mempermudah pekerjaan di dunia industri.

Baca Juga : Daftar Harga Valve Pipa Terbaru 2023

Apabila Anda masih kurang paham dengan pengaplikasian aktuator pada valve, kami sarankan untuk bertanya pada expert di bidang industri, khususnya perpipaan. Sementara kalau Anda sedang mencari valve untuk kebutuhan industri, yuk langsung hubungi kami di alvindocs.com.

Penulis

Om Vin
Om Vin adalah full-time in-house engineer ACS dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri pipa fitting dan sangat gemar dengan tantangan.

Share

  • Facebook
  • Tweet
  • Whatsapp
  • LinkedIn

Artikel lainnya

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
04
.
24

Mengenal Lebih Jauh Union Fitting pada Pipa

Union fitting berfungsi untuk menggabungkan pipa yang dapat dilepas pasang tanpa perlu pembongkaran. Mari mengenal lebih jauh mengenai union fitting ini mulai dari jenis, standar hingga harga.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
04
.
24

Equal Tee: Definisi, Fungsi, dan Material Terbaik untuk Sistem Pipa

Pelajari definisi, fungsi, dan material terbaik yang digunakan dalam equal tee untuk sistem pipa. Temukan cara mengoptimalkan penggunaan equal tee dalam instalasi pipa Anda. Pelajari lebih lanjut di sini!

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
04
.
24

Mengenal Weldolet Lebih Dalam Serta Cara Memilih dan Pemasangan

Temukan segala hal tentang weldolet dalam artikel ini. Pelajari pengertian, keunggulan, dan langkah-langkah pemasangan yang efektif. Jelajahi aplikasi weldolet dalam industri dan manfaatnya sebagai sambungan pipa yang kuat dan efisien.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
04
.
24

Memahami End Cap Fitting: Jenis, Material, dan Harga Saat Ini

Pada sistem perpipaan pasti Anda akan membutuhkan end cap fitting untuk menutup aliran yang tidak digunakan. Apa itu end cap fitting? Mari mengenal lebih jauh serta kisaran harga saat ini.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
01
.
04
.
24

Ring Joint Gasket: Pengertian, Material, dan Pengaplikasiannya dalam Industri

Temukan pengertian lengkap tentang ring joint gasket dan beragam material pilihan yang dapat digunakan. Pelajari bagaimana aplikasi gasket ini memberikan performa penyegelan yang handal dalam berbagai industri.

Alvindo Catur Sentosa Placeholder image
20
.
02
.
24

Half Coupling: Fungsi, Spesifikasi, dan Aplikasi di Industri

Temukan bagaimana half coupling bekerja, spesifikasi yang perlu diketahui, serta beragam penerapannya di industri. Pelajari lebih lanjut dalam artikel ini.